Rss Feed

ShoutMix chat widget

Mau seperti ini?
Click aja disini---> Kumpulan Blog Tutorials

Door to Door


Dari pintu ke pintu? Hmm.. film seperti apa ya? Karena penasaran malam ini saya menonton film tersebut, dvd pinjaman dari teman baik saya. Film ini bukan menceritakan tentang pintu pastinya. Film ini hanya tentang orang yang menjajakkan dagangan dari pintu ke pintu. Film ini hanya sedikit membuatku merasa hampir menangis, dan tidak membuatku menutup mata dengan bantal karena walau untuk dewasa tapi tidak ada adegan yang cukup membuat 'ngeri'. Film ini cukup luar biasa!

Film yang tidak hanya bercerita tentang perjuangan salesman yang mengalami celebral palsy dari bayi, yang berjalan berpuluh-puluh mil untuk menjajakkan produk Watkins. Jalannya aneh, sebelah tangannya tidak bisa digunakan, dan dia sering kali mengeluarkan air liur. Unik bukan? Dia adalah salesmen yang tinggal bersama ibu kandung yang sangat perhatian kepadanya, memotivasinya agar tetap selalu bersabar dan gigih! Salesman itu bernama Bill porter.

Dari setiap pintu ke pintu yang dia datangi, selalu ada cerita mereka sendiri, Bill Porter berhasil bersahabat dan bergaul dengan mereka. Bill adalah orang yang sangat humoris dan jujur. Alur cerita di film ini sangat sederhana, tidak berat tapi sarat makna. Film ini lebih dari sekedar tentang salesman cacat yang dengan keterbatasannya dia berhasil meraih kesuksesan.

Yang dapat saya petik dari film ini ialah bahwa dukungan dan motivasi itu sangatlah penting, dan menghadapi hidup dengan senyuman, kesabaran dan kegigihan adalah pilihan yang sangat tepat! Kasih dan cinta sangat lekat disini, ketulusan yang tergambar jelas membuat hati sedikit haru.

Nah, Keterbatasan bukanlah hal yang dapat 'menghalalkan' kita untuk bermanja-manja dan atau meratapinya, keterbatasan bukan alasan yang dapat membuat kita tidak gigih dan penuh kesabaran. Jadikanlah kelemahan itu sebagai kekuatan bagi kita!
Selamat menonton!

^*syafiyah* ^

Hijab, untuk apa?

Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh

"Adam dan hawa tercipta
Mereka manusia
Tetapi berbeda
Satu pria dan satu wanita
Jika pada fisik tampak perbedaan
Begitu pula dalam jiwa dan emosional-nya
Mereka jelas berbeda, ya, walau hakekatnya sama"

Maka, jelas pula, kewajiban dan hak mereka berbeda.

Sepengetahuan saya, yang memang terbatas ini, ada suatu kaum yang menggugat islam atas ketidakadilan-nya kepada kaum hawa, misalnya dalam berhijab/menutup aurat.

Malaikat Kecil




May..
Malaikat kecilku..
Adik manisku..

May..
Manis wajahmu
Sorot matamu..
Lembut, polos
Membuatku rindu
Dan mencintaimu

Masa Terindah

Hari itu,
Awal mula sebuah masa
Paling bahagia, katanya.

Masa SMA.

Penuh tawa dan cerita.Sangat penuh.

Namun... ada hampa, kawan!

Banyak orang yang menyatakan masa-masa SMA adalah masa yang indah; well, indah karena apa? Apakah indah-nya masa-masa SMA bagi sebagian besar remaja adalah karena.. lebih bisa keluar pesta tanpa diawasi, lebih leluasa pulang malam dengan sejuta alasan, pergi nonton bersama-sama, bergosip tentang dia yang orangnya begini atau dia yang orangnya begitu lalu tertawa dan menyindir? Bercerita tentang artis ini dan itu dari dunia barat? Bernyanyi-nyanyi lagu favorit ditempat karaoke? Atau bebas bernyanyi dikelas dengan suara nyaring? Menceritakan lelucon-lelucon lalu tertawa terbahak-bahak hingga perut sakit dibuatnya. Pergi berbelanja bareng memilah-pilih mana yang paling modis agar keindahan tubuh dapat terekspos dan membuat terpesona, janjian dengan doi', mendengarkan curhatan teman yang saat itu membuat hati iba lalu menunjukkan sejuta empati, tapi lupa berdoa untuknya, dalam sujud. Bahkan mungkin.. lupa bersujud.??

Awal mula, aku remaja biasa. Majalah populer remaja siap di atas meja dengan model-model cantik nan seksi ala barat. Film-film disetiap minggu, segudang teman kumpul penuh tawa cerita, beberapa kawan dekat, dan musik remaja, walau.. yah tak terlalu suka. Tapi, rasanya aku memang harus menyukainya, tuntutan sebagai remaja.

Hmm, tapi benarkah itu yang.. benar?

Masa-masa SMA adalah memang yang paling indah, bagiku. Memiliki banyak episode kehidupan dengan sensasi-nya sendiri. Terjadi banyak pergolakan di jiwa, tentang hakekat diri ini sebagai manusia, banyak pilihan-pilihan yang tersedia, masalah-masalah dalam segala bentuk rupa, kegelisahan yang entah dari mana. Banyak permainan-permainan hidup yang menjebak, banyak kebenaran-kebenaran yang terungkap, banyak dilema dan cinta yang tercipta. Banyak rasa jatuh, banyak sendu yang tak tentu, banyak tawa yang bermakna. Banyak memori yang tercipta. Ada ketukan-ketukan kebenaran yang mendera. Rasanya, begitu juga dengan sebagian besar remaja dunia lainnya.

Masa-masa ini, rasanya adalah awal mula dunia melihat kita, suara dan pendapat kita didengar, diri kita memiliki keyakinan dan pendirian sendiri, seharusnya. Karakter dalam diri yang unik adalah panji. Tujuan hidup mulai tercipta, masa depan lebih tertata,dan jiwa.. kini berharap berlabuh pada-Nya. Ada ketentraman ada jalan menuju damai dari perasaan mencari kesempurnaan, fitrah manusia.

Masa-masa sma yang indah, bukanlah arti dari foya-foya dan menikmati hidup.

Melainkan, arti dari menemukan jati diri dan menikmati sensasi-sensasi kala mencarinya. Namun, pada akhirnya hanya ada satu jawaban.. semua berlabuh kepada-Nya. Itu saja.

Yang kita butuhkan sebagai manusia hanya..
.... Waktu, nafas hidup kita....
..Tubuh kita...
...Bumi dan Dunia tempat kita berpijak..
....Serta.. Kitab Suci Al-Quran, pedoman kita...

Dengan memanfaatkan semua dengan sebaik-baiknya,
Masa-masa yang indah bukan hanya masa SMA..
Melainkan, semoga.. setiap masa.

"Apa yang kamu gunakan dengan masa mudamu?"

^*syafiyah*^

kadang aku



terkadang..
aku memang ingin bingar
seringnya
aku memahami kesunyian
dan bukan kesepian

terkadang..
aku memainkan api
seringnya
aku tak siap terbakar

terkadang..
sejuta tanya membuncah
seringnya
hilang dan ciptakan resah

terkadang..
aku merasa cukup kuat
seringnya
kujatuh pada dilema yang pekat

terkadang..
aku jatuh pada kerinduan yang dalam
seringnya
mempertanyakan pada siapa gerangan?

terkadang..
aku ingin lari
ke hutan dan belok ke pantai
dan
terkadang..
berharap lenyap dan ditelan

tapi ini kenyataan

dan seringnya..
aku menghadapinya!

Harus bisa!
hingga terlepas nafas dari jiwa.
Aku ingin tahu
Berapa banyak lagi 'terkadang'
Berapa banyak lagi 'seringnya'
Yang tersembunyi dari diri ini

Satu sosok di dunia

Yang tiada dua

Unik

Tersendiri

Dan..

Berarti

Ya, terkadang aku jatuh pesimis
Seringnya harus jadi optimis!

^*syafiyah*^
~Semangat untukku~

SMA; Siap Menjadi Aku

“SMA; Siap Menjadi Aku!”

Kuikat simpul tali sepatu hitamku. Menarik tas biru laut yang mulai pudar warnanya, termakan usia. Kuhiraukan seruan ibu yang memintaku menanggalkan tas itu dan menggantinya dengan tas merah marun, yang tampak sedikit bagus, dari balik pintu berlapis tripleks tua yang bila dibuka akan berdenyit ngilu, dan kayu ditepiannya mulai hancur digerogoti kutu-kutu kayu.

Kucium tangan wanita itu, kembali kurasakan goresan-goresan kasar di telapak tangannya, goresan-goresan yang semakin kasar setiap harinya, seakan Tuhan membiarkan perjalan hidup yang penuh ketidakadilan terukir dan tercurah disana. Kutatap wajah yang tampak lebih tua dari usianya, penuh peluh, dan kecewa. Kali ini wajah itu sedikit berseri dan penuh harap, dan kutahu mengapa. Diserahkannya sebuah kotak bekal yang isinya tak lebih dari dadar telur dan nasi. Kunaiki sepeda bututku, pemberian pamanku, bekasnya menarik becak. Aku menoleh, menatapnya dalam diam, matanya menelisik aku yakin dia dapat membaca pikiranku, hatiku kelu. Ibu menepuk-tepuk pundak-ku, membuatku merasa membawa dua bukit besar harapan dipundakku, kuucapkan ”Assalamualaikum,” dengan pelan, lalu beranjak pergi.

Hujan Tiba

Kemarin lusa
Hujan tiba

Tumpah ruah
Segala resah

Rintiknya bergemerisik
Derasnya-pun berbisik

Tentang rahmat-Nya

Dan sekejap kulihat,
Ada yang berlari dan melompat
Jauh tinggi ke angkasa

Dan ku rasa
Itu cinta!
Itu saja!

^*syafiyah*^
[ suatu hari tahun 2008/2009]
Sang pencinta Hujan

Hujan



Hujan
Hujan

Wangi tanah
Setelah hujan

Membuatku
Mabuk kepayang


^*syafiyah*^

Life is Beautiful

Sejauh mana cinta mengizinkan kita berdusta untuk untuk sebuah harapan?
Sampai mana ketidakadilan dan kekejaman, sebagai kenyataan hidup, harus ditutup dari mata seorang anak?

Pertama bertemu dengan film ini di sebuah stasiun televisi, berlatar zaman dulu membuat saya tidak terlalu tertarik, saat itu saya hanya asal menonton saja dan tidak juga menonton dari awal, tidak menyentuh kala itu. Namun, suatu hari saya membaca disebuah buku jenis motivator yang membahas tentang film ini. Kemudian saya mulai mendapat makna dari film ini. Selama menonton kita dapat tertawa karena kejadian lucu dan konyol yang dilakukan sang pemeran utama, Roberto Benigni (ia menyutradarai dan juga memainkan Guido). Ini adalah sebuah film komedi yang orisinal: mencari yang lucu di latar kekuasaan yang menghancurkan manusia.

Bilakah hujan?


Bilakah hujan malam ini?
Menyelimuti malam sendu yang merindu?
Mencari bintang yang bersembunyi

Dengan kalbu
Dan..
Tanpa kamu
Hanya satu
Dan..
Itu aku

Bilakah rintik menari?
Diatas genting dan basahi bumi?
Dari tempatku dan tempatnya.
Basahi keduanya.
Lalu
Ada rindu diantaranya.

"Masa belum tiba"
Rintik berbisik
diam-diam pelan
bergemerisik di hati

Genangan



Dan, lagi, kutemukan genangan
Genangan air mata
Di nusantara pusaka

Menangisi cinta
Yang kini tiada

Entah..
Cinta pada siapa

Harta
Raga
Nyawa

Dunia
Tahta
atau
Wanita

Tak abadi hai manusia
Jalan panjang terbuka
Bagi yang bersabar dan memuja
Sang Kuasa, Maha Esa

Sungguh pada-Nya-lah
Tempat kita berserah

^syafiyah^
[suatu hari 2008/2009]