Rss Feed

ShoutMix chat widget

Mau seperti ini?
Click aja disini---> Kumpulan Blog Tutorials

Zahir


Saya mahasiswa psikologi yang ngalor-ngidul di Semarang, tidak punya televisi, dan malas nonton Tv. Tapi, ketika di Jakarta, saya suka sekali nonton televisi sebab menyuguhkan chanel-chanel luar yang kaya akan pengetahuan. Seperti National Geoghraphy, FOX, WaltDisney, Sport, dan banyak lagi. Salah satu acara yang saya suka selain sinetron Ghost Whisper  adalah “Brain Games”. Gak asing kan namanya? Tapi ini bukan menyuguhkan game-game yang mengasah otak untuk icebreaker, melainkan acara ini menyuguhkan... mmm.. kalau bahasa saya : “bagaimana otak mempermainkan kita”.

Apa yang kita lihat-rasa-dengar dan kita yakini itu benar, sebab keterbatasan otak dan indra nyatanya bisa saja adalah salah-bohong-dan... menipu. Banyak sekali eksperimen-eksperimen di Brain Games ini yang memperkuat statement saya diatas. Hal ini juga semakin menegaskan bahwa kita manusia, manusia yang sempurna dengan ketidaksempurnaannya. Lengkap. Alhamdulillah. Tapi, jangan dikira “dipermainkan otak” adalah hal yang melulu negatif, tidak juga.. seperti kata sebelumnya : ia melengkapi. Ada kalanya manusia butuh fokus dan adakalanya tidak perlu fokus, keterbatasan ini-lah yang membantu kita untuk menikmati hidup yang harus dinikmati. Our weakness is our power..!

Nah, menilik judul tulisan diatas “Zahir” yang berarti “tampak”. Jika ada yang tahu buku Zahir Paulo Coelho, tentu bukan ini yang mau saya bicarakan hehe. Saya jadi teringat perjalanan saya ke Jakarta menaiki kereta malam, seorang laki-laki bule duduk dihadapan saya dengan seorang wanita yang... yah, apa ya jika boleh dikatakan seleranya para bule. (Aih, kesimpulan dari mana ini hehe~). Nah, selera baju saya ini kalau kata orang-orang (dan kata saya) sih InsyaAllah syar’i dengan warna ungu lavender yang cantik dan jilbab lebar yang menutup tangan, plus jaket jeans gaul!

Sebab saya duduk sendiri dan lupa berat untuk membawa buku, saya ambillah al-Quran yang belum selesai beberapa ayat lagi. Dan, biasanya orang bule itu tertarik sama Islam, jadi memang juga diniatkan untuk “opening conversation” huehehe. Yup! Benar saja, beberapa ayat saya baca dengan suara pelaaan sekali, dia sudah bisik-bisik dengan temennya itu tentang nabi Musa dan nabi Isa (Mungkin dia kira saya gak bisa bahasa inggris, ya.. memang tidak bisa sih haha). Selesai membacanya saya bilang, “Sorry kalau saya mengganggu” Trus dia bilang kalau dirinya muslim. Wah, asyik nih. Bicaralah dirinya kesana-kemari tentang Islam, dan salah satu perkataannya adalah : “Your style is fanatic”. Halis saya naik, ya dia bilang walau dia gak pakai jenggot dan style-nya kayak gitu dia adalah Muslim sejak kecil dan dia tahu islam. (Btw, “Dibilang fanatik, rasanya gimana ve?” Seneng dong~ Sayang seharusnya malam itu saya pakai warna hitam dan purdah sekaligus, mungkin nanti dibilang “Your Style is Teroris” tuh. Haha. #Ketawa Miris --,--) Yup.. gak usah diceritakan sebab capek ngetiknya tentang betapa banyaknya diskusi yang dia sampaikan, tapi cukup saya “menerima jawaban” dengan melihatnya mesra-mesraan dengan teman perempuan seksi yang bukan mahramnya itu, di depan saya. (**Tahu dari mana kalau dia bukan mahram? Ya dia bilang sendiri, ini temennya yang dia temui “di jalan”, “info sahih” kan? hehe)

Yup, yang perlu kita ingat adalah “Ilmu-Amal-Akhlak”. Ada orang yang akhlaknya super kece, baiknya gak ketulungan, hobi menolong dan suka membantu, murah senyum pula, tapi olalala... pas ditanya ilmu agama, tetoooot! Pincang!. Ada orang yang amalan rutinitas ibadahnya luar biasa, pakaiannya beeeh syari’ sekali tapi pas bicara kiiit... nyelekit, tetangga sebelah duh tak dikenal, senyum? Jaraaaang banget!!. Sama aja deh.. pincang! Ada juga yang ilmu-nya tahu, akhlaknya lumayan, tapi... amalan hariannya jauh dari syariat Islam, kepalanya aja yang seperti perpustakaan, diambil kalau butuh dan cuma untuk sekedar “cukup tahu aja”, dan tingkah lakunya lebih mirip lampu disko, kelap-kelip dengan berbagai bentuk kerugian. Ini sama aja buatku.. sama-sama pincang!

Dan nyatanya... kita semua pincang kok! Gak usah sok pede dengan bilang “Enak aja, gue gak pincang, ilmu gue banyak, amal gue baik, akhlak gue mulia” Apa dirimu lupa, itu masuknya ke arah sombong loooh~ Rasulullah aja yang udah dijamin masuk surga, shalatnya aja sampai kakinya bengkak-bengkak, MasyaAllah. Sekali lagi, beliau yang DIJAMIN MASUK SURGA, lah kita berani jamin gak bisa nyium bau surga dari miliaran kilometer?. Menjamin diri kita tetap taat dalam ketaatan sampai akhir hayat, juga gak bisa. Sudahlah, kita sempurna dengan ketidaksempurnaan kita sebagai manusia, kita banyak yang pincang! (KITA juga berarti : saya)

Perkara yang Zahir atau yang tampak secara fisik, bisa jadi memang menandakan ketaatan kepada-Nya, saya tekankan BISA JADI, sebab yang melihat adalah mata ini dan yang tahu hati-hati itu yang Cuma Allah. 

Coba deh pikirkan betapa banyak diantara mereka yang sesungguhnya melewati kecaman dan tantangan luar biasa, kecemasan dan ketakutan, sebelum akhirnya memutuskan untuk bejilbab yang panjang, memelihara jenggot atau tidak isbal demi mengharapkan cinta Allah, bukan pandangan manusia. Saya jadi ingat teman saya, bagaimana ia sempat dikucilkan, dijauhi bahkan oleh sesama muslim dan muslimah sebab keputusannya memakai penutup wajah, dan seringnya mengupdate ilmu-ilmu islam. Yang saya tangkap adalah upaya keras untuk menjadi taat, menjadi muslimah yang diridhai Allah.

Kita memang tidak dihadapkan oleh penguasa yang dzalim, yang akan menindih tubuh kita dengan batu puluhan kilogram atau melempar ke dalam kobaran api jika mereka yang menyerukan “Ashadu’alaa ilahailallah wa ashadu ana muhammad rasulullah”. Tapi, jangan-jangan kita sering menjadi teman yang dzalim kepada teman kita sendiri yang sedang belajar untuk –sebut saja- “meminimalkan stadium pincangnya”...? Kita memang tidak boleh langsung membunuh laki-laki yang menyibakkan jilbab wanita muslimah sebagai bentuk perendahannya, seperti kisah zaman dulu itu. Tapi... jangan-jangan kita seringkali langsung “membunuh perasaan/hati orang” yang tidak sengaja atau sengaja merendahkan muslim-muslimah yang mencoba untuk ta’at dengan syariat. 

Mungkin kita perlu belajar bagaimana agar “otak tidak mempermainkan kita” dalam melakukan penilaian kepada orang lain --btw, sesungguhnya berhak-kah kita menilai orang lain? Yang berujung pada “Sok Tahu”...?—bagaimana kalau saya ubah bahasanya? “Mungkin kita perlu belajar bagaimana agar “otak tidak mempermainkan kita” dalam bermuamalah dan bergaul dengan orang lain..?”

Mungkin yang pertama adalah, minimalkan harapan... tidak dipungkiri orang yang seringkali “mengupdate hal-hal islami” diharapkan memang memahami dan mengamalkan “islam”, maka cukup tangkap yang “islam-islam” itu saja darinya, ketika ada yang dirasa tidak islami darinya ya tidak usah ditangkap, ingat itu bukan islam, jangan campur aduk. Ini berlaku untuk SEMUA ORANG. Kalau kata Ahmad Deedat, yang kurang lebih... “jangan lihat islam dari orangnya tapi lihat Islam dari Islam-nya.” Ingat juga.. di zaman Rasulullah, sang tauladan terkeren, yang potongan zahir fisiknya seperti rasululullah aja banyak juga tuh yang munafik dan tukang adu domba, zaman-zaman kita juga banyak yang zahirnya sesuai syariat tapi Cuma dipakai untuk jadi topeng, berkamuflase menghancurkan syariat itu sendiri, banyaklah kasusnya!. (So.. kita minta saja kepada Allah semoga kita tidak dijadikan golongan merugi dan munafik dan tidak dipertemukan atau kena tipu orang merugi dan munafik. Haha. )

Mungkin yang perlu sama-sama kita ingat adalah... yang mencoba “ta’at” adalah manusia, dan yang menyindir “keta’atan” atau “ketidaktaatan” orang lain juga adalah manusia. Manusia adalah hamba, dan manusia seringkali khilaf dan lalai. Manusia punya hati yang semoga yang ta’at semakin ta’at, dan yang belum taat dimudahkan untuk mendapatkan hidayah.
Semoga saja kita bukan menjadi pelaku “Brain Games” yang membuat otak orang lain merasa tertipu, sebab melihat sesuatu yang tidak seperti yang terlihat. Semoga akhlak yang diupayakan untuk mulia, amal yang diupayakan untuk tidak mendzalimi, dan ilmu yang diupayakan untuk mumpuni dapat mendatangkan barakah dan keridhaan-Nya.

Semoga tidak hanya jilbab kita yang panjang tapi doa kita dan upaya belajar memperbaiki diri juga panjang.

Peace, Love and Syari’

Duhai Miss, Permisi Ya Saya Gak Tahan!

Mungkin bisa jadi kita sering gak adil dalam... *apa ya bahasanya* meminta penegakan kebenaran, menyindir mereka yang bermaksiat, atau  menolak apa-apa yang dirasa mendzalimi. Semisal saja #MissWorld. Berbondong-bondong orang bilang *termasuk saya* tolak MissWorld, sebab ini-itu-gini-gitu gak sesuai dengan syariat, merendahkan perempuan, tidak sesuai dengan budaya islam atau budaya Indonesia dll dkk. Yup, saya juga sepakat dan ini sah-sah saja. (Walau pada akhirnya isu ini nyatanya luntur dari per-facebook-an kita sebab berganti dengan peristiwa-peristiwa memiriskan lainnya) Tapi, setelah saya menemukan lagi  yang namanya televisi dan berbagai hiburannya, setelah sekian bulan tidak “benar-benar menontonnya”, saya berpikir kembali, seharusnya gak cuma MissWorld yang  yang harus di-tolak habis-habisan! Why?

Yah, nyatanya harus berkali-kali saya merasakan miris yang semiris-miris-nya, sebab banyak sekali Miss-Miss yang alar-ilir di pesinetronan, realityshow, acara lainnya yang gaya pakaiannya lebih PRIMITIF dibandingkan Acara Miss World, Putri Indonesia, Putri Pariwisata, dan yang serupa dengannya. Dan parahnyaaaa... sebagian besar dari mereka adalah yang ber-KTP “Muslimah”, sedangkan kita tahu sendiri kalau MissWorld sebagian besar bukan Muslimah, jadi tentu kalau boleh membandingkan mana yang lebih miris saya lebih miris dengan gaya miss-miss-an di televisi kita. Lebih miris dan menjengkelkan lagi adalah ia ada : setiap hari!!!!!!

Duh, kalau belajar psikologi ada tuh istilahnya modeling atau imitasi, kalau anak-anak usia SD dan SMP dan SMA atau kuliah atau malah kerja sekalipun setiap hari disuguhkan pakaian yang terbuka disana-sini, celana pendek, orang-orang pakai legging, dress-dress unyu diatas lutut. Ya, bisa-bisa itu jadi simbol “tombol pengesahan” dibolehkannya rakyat Indonesia untuk meniru gaya itu. Nah, kalau gaya itu ditiru itu berarti mereka melanggar kesopanan Indonesia, yang lebih parahnya “tombol pengesahan” untuk membuat muslimah kompak melanggar syariat. “Duh, makasih banget loh ya televisi kita!” kata setan-setan.

Gak dipungkiri sih ada ribuan orang yang bergantung kebutuhan hidup pada acara-acara yang begitu itu, gak dipungkiri juga ribuan orang yang menjadi korban sebab rusaknya moral dan akhlak. Misal tadi pagi saya baca tuh seorang wanita dibunuh pacarnya saat minta bertanggungjawab atas kehamilannya. Jangan tanya saya “apa hubungannya?” sebab kalau saya mau hubung-hubungin ya bisa banyak. Misal aja, sinetron atau pesinetron kita hobinya melakukan “edukasi cara pacaran” eeeh.. banyak tuh pemuda yang ikutan pacaran dan merasa keren, terus televisi kasih tahu fashion yang lagi trend itu yang pendek dan nerawang dikit-dikit, nah ikutan juga deh mereka. Terang-terangan setan menggoda dan berhasil terjadilah perbuatan yang kalau dalam islam harusnya dihukum rajam, dan masuk dalam dosa yang benar-benar merugikan. Alhasil, makin banyaklah korban-korban yang berjatuhan. Kebetulan saya suka mantengin berita kriminal dari kecil, dan paling sebel dengan kasus beginian.

Jadi karena saya bukan siapa-siapa dan kalau saya bilang ke televisi begini-begitu juga mungkin gak akan didengar, jadi buat saya cara terbaik adalah dengan rumah tanpa tivi atau gerakan tivi sehat yang hanya dipakai untuk menyetel VCD-VCD edukatif, atau chanel-chanel edukatif. That’s it. Lebay? Ya boleh deh kalau dibilang lebay dalam hal yang saya percaya ini baik, habis saya sudah tidak tahan sih! Kesal pakai banget soalnya~


Semoga saja ada juga yang ingin menjadikan solusi ini sebagai solusinya juga, kamukah itu...? ^^

My Wedding

Hari ini, 21 Dzulqoidah 1434 H, Akad dan pernikahan InsyaAllah akan berlangsung pada 23 Dzulqoidah 1434 H. Itu berarti hanya tinggal 2 hari menuju status "istri orang" dan "menantu orang" yang juga berarti "tetangga baru", "adik baru", "tante baru" dsb.

Apa perasaan saya...? Check check check.. hmm.. biasa saja. Sudah 11 hari saya di Jakarta, lebih banyak dengan "menganggur" menurut versi saya. Saya sudah kangen sekali ingin mengaji dan ke kampus bertemu adik-adik dan teman-teman. Yup, dari pada saya lebih lama menganggur, saya ingin sharing tentang membuat virtual invitation di mywedding.com. Sebelumnya ini adalah penampakan web saya :



Nah, untuk lebih puas bisa masuk ke www.mywedding.com/mafaza. Saya suka sekali dengan layoutnya, putih dan merah jambu, cerah dan bersih kesannya. Dan di web itu ada ratusan jenis layout yang bisa dipilih kok sesuai dengan gaya kamu, ada yang elegan, klasik, modern, ada yang bermotif kertas atau light!

Bagaimana cara membuatnya? Sebelumnya ini adalah web gratis! Dan tugasmu hanya masuk ke web www.mywedding.com, pilih "wedding website" dan mulai isi data-data, isi aja gak apa-apa kok. Trus pilah pilih layout deh! Klik "Get it" Ini frieandly using kok! Jadi gampang banget buatnya, setelah kamu isi apa yang mau kamu bagi lalu kamu sebar ke teman-teman yang mau kamu undang deh! Bisa H-14 sebelum pernikahan!

semoga barakah
~*Aisyah Asyafiyah*~

Pray...





O Allah, bless our marriage and let it be a means for us
to become closer to You in love and devotion.

Let it be a source of untold blessings, happiness and joy

O Allah, let our marriage be a way for us and our families to enter Jannah 

O Allah, protect our marriage from the whispering of Shaytan.

Give us the strength to live together in justice, equity, love and, mercy 

O Allah, let this marriage bring untold blessings to us individually, to our families, and our children InshaAllah 

O Allah, bless us with children who will be a source of great joy and happiness.

O Allah, give us the love which you had blessed Muhammad, Allah's Peace and blessings be upon him, and Khadija with, May Allah be pleased with her 

Ameen Ya Allah



Love ur wife


 ♥♥ 

When she sips on your coffee …or drink.
She only wants to make sure it tastes just right for you!!

Love ur wife ♥
When she has annoying little habits that drives you nuts
You have them too!!

Love ur wife ♥
When her cooking is bad 
She tries for you!!

Love ur wife ♥
When she spends hours to get ready..
She only wants to look herself best for you!!

Love ur wife ♥
When she buys you gifts you don’t like.. 
She puts in all her savings for u!!

Love ur wife ♥
When often her eyes water suddenly..
She actually had a thought of loosing you!!
.
Take time to make her feel special in every way you can & even if you don’t..
.
SHE’LL LOVE YOU ANYWAY!!!
coz its never been about “HER”, its always all about “YOU” in her world….

Kematian

"Jika kematian harus datang, maka ia datang. Melepas ikhlas adalah cara terbaik. Dan melanjutkan hidup adalah solusi terindah. Tak ada yang perlu dirisaukan. Kematianpun adalah sapaan yang pasti datang bagi mereka yang terlahir, tak terkecuali saya-dia-mereka-kita" -- lo(ve)

Remember~


Just for the sake of ALLAH 

Tell your spouse “I love you” regularly.

Always say please and thank you.

Never demand anything one of another, but ask kindly with respect.

Husbands, don't act like as if you own your wife. Support them they are your companions

Wives don’t nag your husbands. If they have been too busy to get something done for you, and you have already asked them a number of times, try asking them after you have done something nice for them. You will find this goes over much better then telling them for example “I have been asking for two months now to fix the leaking tap.

Husband, thank your wife for each meal, when laundry is done and for how well your clothes have been folded, and when the home is cleaned and what a clean house she keeps. Wives, when your husband fixes something around the home thank him and when he brings home his cheque tell him what a good provider he is.

Each day ask the other if there is anything you can do for them.

You both need to be patient with each other’s weaknesses and faults.

Be always seeking what you can put into the marriage.

Pray daily for each other. 

Keep a list of the things your spouse asks you to do. When your spouse asks you to do something make sure you put it on your list and put a date beside it so you know how long it has been there. 

Never discuss each others past faults and mistakes in front of other people. While your spouse may laugh along with you and not say anything about it later, you may have hurt them deep down.

Don’t allow a disagreement to escalate into an argument and certainly not in public or in front of your children.

Prophet Muhammad (peace be upon him) said “The best of you are those who are best to their wives.." [Tirmidhi, 3895]

-- from FP : Sisters

Love Him


When you marry a man, love him.
After you marry him, study him.
If he is honest, humour him.
If he is generous, appreciate him.
When he is sad, cheer him.
When he is quarrelsome, ignore him.
If he is slothful, spurn him.
If he is noble, praise him.
If he is confidential, encourage him.
If he is secretive, trust him.
If he is jealous, cure him.
If he favours society, accompany him.
When he deserves it, kiss him
Let him think how well you understand him.
But never let him know that you manage him.

>>*We love our husband for the sake of Allah Subhanahu WaTa'ala..*<<
Our beloved sallalahu alaihi wa sallam said:"When a husband and wife look at each other with LOVE,ALLAH will look at them both with mercy"
[Bukhari]

The Best Husband


1. Shows good character and good manners towards his wife.

2. Doesn’t slack when it comes to the rights of his wife.

3. Does not check out any other woman other than his wife.

4. Learns and practises Islam and teaches his wife too.

5. Is there for his wife during times of distress.

6. Keeps his cool even when his wife hurts his feelings.

7. Appreciates his wife and forgives small mistakes.

8. Helps out with household chores and doesn’t just leave them to the wife.

9. Does his best to raise their children in an Islamic way.

Sederhana


Saya paling suka menempatkan perasaan dengan "SEDERHANA" kalau kata penulis terkenal Saparjdjo, "Seperti api membakar kayu". Saya paling suka mengenal orang lain dengan cara "Sederhana" berteman dengan "Sederhana", membenci-pun dengan "sederhana" apalagi yang namanya mencintai ia harus "sederhana" kalau nggak sederhana ya kayaknya bukan cinta. Sebab saya percaya dengan sederhana, kita menyakini bahwa perjalanan pertemanan-hubungan-hela nafas-perjuangan kita nggak cuma hanya disini yaitu hingga ke keabadian.

Naaah, begitu pula dalam urusan Jodoh. Sederhana saja. Kalau di perjalanan saya bilang nggak ada yang "heboh" ya memang nggak ada yang "heboh", nggak ada tuh yang perlu diembel-embeli hal spesial. Cemas? Yaelah, setiap hari bukankah kita mengalami kecemasan, cuma sebab dan bentuknya aja yang beda. Gak usah lebay. Dheg-dheg-an? Ya namanya juga orang hidup? Grogi? Lebih grogi kalau disuruh "pengakuan dosa". Santai!

"Berbunga-bunga gak ve?" Bahasa apa-apaan tuh? -,-" Satu-satu-nya hal yang saya ingat tentang berbunga-bunga adalah saat diajak teman ke islamic book fair. Atau saat dibelikan gamis syari' sama mamah. Beeeeh.. nikmat yang tidak terlupakan deh! Kebetulan saya orangnya jujur.

Nah, jadi apa yang mau saya bicarakan? Begini... Hidup adalah hidup, kunci yang Allah kasih ada 2 : Syukur dan Sabar. Anggap saja semua yang ditulis adalah bentuk rasa syukur, dan tentunya dicatat sebagai DAKWAH. Aaammmiin. Namun, yang perlu sama kita yakini adalah jodoh itu adalah pasangan kita saat ini, nah bagaimana kita tahu dia jodoh kita? Saat dia "SAH DALAM AKAD". Kalau masih yang namanya PACARAN, apalagi HTS-an namanya bukan JODOH. Kalau dalam masa TUNANGAN (eh gak ada tunangan) atau yang kerennya disebut KHITBAH itu juga bukan JODOH, baru CALON.

Yang perlu kita ingat Allah punya KUASA, ia bisa menetapkan sesuatu yang baik atau buruk baik kepada orang beriman atau barbar sekalipun. Dan tugas kita adalah meminta yang namanya KESELAMATAN dalam doa-doa dan tingkah laku amalan kita! (Dan ingat, doa itu bisa seperti bola yang dilempar ke dinding mental lagi ke kita, jika kita doa baik ke orang lain semoga doa itu juga mental ke kita, aaammmiin).

Kita tidak tahu besok pagi kita masih ada USIA atau tidak, kita tidak tahu kedepannya semua akan seperti apa. Apakah si CALON atau si PACAR (#EhGakAdaPacaranDalamIslamDeng) hanya Allah-lah yang tahu dan menetapkannya. Jadi... "SEDERHANA" saja.

Namun, yang perlu kita tahu... lakukanlah semua dengan kebaikan yang sederhana sejak dini, sekalipun kecil, sekalipun remeh. Memupuk perasaan APAPUN juga dengan sederhana baik kecewa, kesal, marah, sedih, bahagia, suka, gempita, porak-poranda APAPUN-lah.

Cuma saya pikir ada satu hal yang sebaiknya jika bisa lebih ngapain harus sederhana, yaitu memupuk KEIMANAN, kalau bisa lebih dalam ber-Iman mengapa tidak...?

Jadi, kita sepakat kan untuk sederhana dalam memiliki rasa? #DariDuluKali~ ^^

Peace, Love, and Syari' -- lo(ve)

Cuma Allah



"Ya, cuma ALLAH yang bisa kasih HIDAYAH, dan cuma atas kehendak-Nya kita (semoga, aammiin) ada dalam lingkup ke-ISTIQOMAH-an.

atas kehendak yang cuma dimiliki ALLAH-lah,
AKAL kita bisa ber-STRATEGI, bagaimana caranya mendakwahi tanpa melukai sekaligus masih dalam kurun SYARI'.
AKAL kita bisa ber-SINERGI, bagaimana caranya dakwah bisa diterima tanpa bermaksud menggurui.

Dan perasaan kita ia cuma bertugas memupuk, bahwa semua yang terjadi di dunia ini adalah KEHENDAKNYA, dan sebagaimana ajaran ISLAM, perasaan cuma butuh berserah.

Dan AKAL kita akan bergerak bangkit dan menebar berjuta-juta-juta KEBAIKAN" -- lo(ve)

Titipan


Yup, hidup itu titipan, beserta embel-embel kecantikan, kekayaan, teman, anak, suami, istri, ibu, adik, bisnis, sepatu, baju. Semua titipan. Sebab ia titipan ia harus DIJAGA, jangan sampai LALAI menyebabkan ia diambil, hilang, lenyap. Namun, jika sudah dijaga dan ia HILANG, ya sudah itu yang TERBAIK, yang punya itu toh ALLAH, kita hamba, yang cuma dititipin. Yang bisa kita usahakan adalah BERSYUKUR atas apa yang kita miliki, dan bersabar dalam keta'atan. Toh, bukankah selain yang nampak-nampak itu ALLAH juga menitipkan kita "KEKUATAN" akal dan hati..? KEKUATAN yang jauh lebih besar dan mungkin tidak terbatas. Kekuatan yang kita gunakan untuk meningkatkan KEIMANAN, menebar KEBAIKAN dan KEBENARAN, kalau kekuatan ini digunakan untuk hal itu, saya yakin kok ALLAH akan kasih titipan-titipan yang lain yang Ia percaya untuk kita JAGA.

Peace. Love. and Syari' -- lo(ve)

*Nasehat Bapak




Anakku,

1. Hanya orang2 yg suka ber-lebih2anlah yg punya sepatu/sandal mahal, apalagi malah mengkoleksinya. karena ketahuilah, saat kalian sedang ramai berpesta, berlalu-lalang di mall, di lobby2 gedung, kurang dari 1% orang yg sempat melirik kaki kalian. coba buktikan datang ke sebuah acara ramai. bahkan tdk ada yg nyadar kalau engkau datang cuma nyeker. Dan hanya orang2 yg super keterlaluan berlebih2anlah yg membeli jam tangan mahal, karena sungguh, semahal apapun jam miliknya, jarum jam tangannya tidak akan bergerak lebih cepat atau lebih lambat dibanding siapapun

2. Bahkan motivator paling ulung, group band paling ngetop, orator kelas berat, pernah (dan lumrah saja masih sering) grogi saat tampil di depan umum. bapak mu bahkan selalu gugup saat bicara di depan umum, jadi santai sajalah, tdk usah cemas. jgn lupa baca bismillah.

3. Hidup ini adalah ujian. kenapa begitu? karena meski kita semua tahu ujian itu berat dan menyebalkan. orang2 tetap saja sibuk membuat UTS, UAS, ujian nasional, ujian semesteran-an, ujian les, dan sebagainya.

4. Kalau kau ingin mengenali karakter orang dgn cepat dan tepat, perhatikan saja saat ada kejadian yg membuat panik, kaget, atau menakutkan tiba2. dengarkanlah kata yg diucapkannya. perhatikanlah ekspresi wajahnya.

5. Kalau kau ingin tahu seberapa taat seseorang dgn sunnah Rasul. maka perhatikan ketika ia berwudhu. seberapa besar ia membuka keran air.

6. Anakku, salah-satu syarat mutlak agar kau bahagia adalah: kau bahagia dan (memang) berbahagia melihat orang lain (teman, saudara, bahkan musuh) hidup lebih beruntung.

7. Cinta sejati tdk pernah datang dari satu-dua kejadian. satu-dua kalimat. cinta sejati adalah konsistensi dan komitmen panjang. dan kau tahu, sayang. ibu adalah cinta sejati-mu (maka berhentilah meng-gombal-i anak gadis orang).

8. Kelak jika kau sudah besar, kau boleh saja tdk suka, melawan, atau bahkan bertengkar dengan bapak, nak. tapi jangan sekali-kali. jangan pernah sekali2 kau bilang ‘ah’ pada ibu-mu.

9. Jangan habiskan waktu untuk berdebat, sedikitlah bicara. ah iya, karena besok saat kau besar dunia sudah banyak berubah, jgn habiskan waktumu utk ‘menulis’ mendebat sesuatu.

10. Jangan pernah bingung karena kau harus memilih. karena di luar sana banyak orang yg hanya punya satu pilihan. dan lebih banyak lagi yang bahkan satu pun tdk mempunyai pilihan.

11. Jatuh cinta dgn someone special itu binatang apa? percayalah, meski seluruh perasaan cinta seperti ini diambil di muka bumi, dunia tetap baik2 saja (apalagi kau yg sedang patah-hati)… akan tetapi satu saja cinta seorang ibu kepada anaknya diambil, maka seperti rusak sudahlah seluruh kehidupan.

12. Jangan pernah takut melakukan sesuatu. kalaupun gagal, kau bisa mengulanginya lagi… lagi… dan lagi… Abraham Lincoln bahkan 8x gagal mencalonkan diri. kau tahu siapa dia? Bapak juga tidak kenal dekat dengan dia.

13. Ingatlah, ‘pertanyaan yg baik’ selalu lebih baik dibandingkan ‘jawaban yg sempurna’. mendengarkan selalu lebih baik daripada buncah bicara. sayangnya, ketika kau dewasa kelak, semakin banyak saja orang yg suka bernarsis ria dengan ‘kata-kata’, dan selalu merasa bisa memberikan ‘jawaban yg sempurna’.

14. Jangan pernah bersedih kalau kau tidak pintar bicara. hargailah pendapat orang lain, bahkan bila kau benci sekali dgn pendapatnya, dan pendapatnya keliru. ini akan membedakan seberapa dewasa kau menghadapi liberalisme, demokrasi, dan kata canggih lainnya di masa2 kelak.

15. Hal yg paling menyedihkan adalah ketika kau ‘menjilat’ dgn seseorang (entah itu atasan, senior, pemilik, penguasa atau sesuatu yg berkepentingan)… dan sebaliknya kau justeru ‘aniaya’ dgn orang lain (entah itu bawahan, yunior, atau orang sederajat dgn dirimu).

16. Kalau kau ingin kaya, jadilah pedagang… jgn pernah jadi PNS, pejabat, guru, hakim, polisi, dsbgnya… itu tdk akan pernah membuat kau kaya… kalau kau ingin hidup tenteram, tenang, maka jadilah petani (sebenar2nya petani)

17. Berpetualanglah melihat dunia… meski hanya ke kampung sebelah, meski sempat ke kota sekitaran, itu sudah awal yg baik untuk mengenal kehidupan orang lain… dgn berpetualang, kau akan semakin dewasa.. dan jelas, bapak tdk bisa menceritakan lbh banyak soal dataran tibet sana dibanding kau melihatnya sendiri

*Tere Lije

Renungan Untuk Suami

oleh : Ustd. M.Fauzil Adhim Bila malam sudah beranjak mendapati subuh, bangunlah sejenak. Lihatlah istri anda yang sedang terbaring letih menemani bayi anda. Tataplah wajahnya yang masih dipenuhi oleh gurat-gurat kepenatan karena seharian ini badannya tak menemukan kesempatan untuk istirah barang sekejap. Kalau saja tak ada air wudhu yang membasahi wajah itu setiap hari, barangkali sisa-sisa kecantikannya sudah tak ada lagi.  Sesudahnya, bayangkanlah tentang esok hari. Disaat anda sudah bisa merasakan betapa segar udara pagi, tubuh letih istri anda barangkali belum benar-benar menemukan kesegarannya. Sementara anak-anak sebentar lagi akan meminta perhatian bundanya, membisingkan telinganya dengan tangis serta membasahi pakaiannya dengan pipis tak habis-habis. Baru berganti pakaian, sudah dibasahi pipis lagi. Padahal tangan istri anda pula yang harus mencucinya. Disaat seperti itu, apakah yang anda pikirkan tentang dia?  Masihkan anda memimpikan tentang seorang yang akan senantiasa berbicara lembut kepada anak-anaknya seperti kisah dari negeri dongeng sementara disaat yang sama anda menuntut dia untuk menjadi istri yang penuh perhatian, santun dalam berbicara, lulus dalam memilih setiap kata serta tulus dalam menjalani tugasnya sebagai istri, termasuk dalam menjalani apa yang sesungguhnya bukan kewajiban istri tetapi dianggap sebagai kewajibannya.

Sekali lagi, masihkan anda sampai hati mendambakan tentang seorang perempuan yang sempurna, yang selalu berlaku halus dan lembut? Tentu saja saya tidak tengah mengajak anda membiarkan istri membentak anak-anak dengan mata membelalak. Tidak. Saya hanya ingin mengajak anda melihat bahwa tatkala tubuhnya amat letih, sementara suami tak pernah menyapa jiwanya, maka amat wajar kalau ia tak sabar.

Begitu pula manakala matanya yang mengantuk tak kunjung memperoleh kesempatan untuk tidur nyenyak sejenak, maka ketegangan emosinya akan menanjak. Disaat itulah jarinya yang lentik bisa tiba-tiba membuat anak menjerit karena cubitannya yang bikin sakit.  Apa artinya? Benar, seorang istri shalihah memang tak boleh bermanja-manja secara kekanak-kanakan, apalagi sampai cengeng. Tetapi istri shalihah tetaplah manusia yang membutuhkan penerimaan. Ia juga butuh diakui, meski tak pernah meminta kepada anda.  Sementara gejolak-gejolak jiwa memenuhi dada, butuh telinga yang mau mendengar. Kalau kegelisahan jiwanya tak pernah menemukan muaranya berupa kesediaan utuk mendengar, atau ia tak pernah anda akui keberadaannya, maka kangan pernah menyalahkan siapa-siapa kecuali dirimu sendiri jika ia tiba-tiba meledak. 

Jangankan istri anda yang suaminya tidak terlalu istimewa, istri Nabi pun pernah mengalami situasi-situasi yang penuh ledakan, meski yang membuatnya meledak-ledak bukan karena Nabi SAW tak mau mendengarkan melainkan semata karena dibakar api kecemburuan. Ketika itu, Nabi SAW hanya diam mengjadapi ‘Aisyah yang sedang cemburu seraya memintanya untuk mengganti mangkok yang dipecahkan.  Ketika menginginkan ibu anak-anak anda selalu lembut dalam mengasuh, maka bukan hanya nasehat yang perlu anda berikan. Ada yang lain. Ada kehangatan yang perlu anda berikan agar hatinya tidak dingin,apalagi beku, dalam menghadapu anak-anak setiap hari. Ada penerimaan yang perlu kita tunjukkan agar anak-anak itu tetap menemukan bundanya sebagai tempat untuk memperoleh kedamaian, cinta dan kasih sayang.  Ada ketulusan yang harus anda usapkan kepada perasaan dan pikirannya, agar ia masih tetap mememilki energi untuk tersenyum kepada anak-anak anda, sepenat apapun ia.  Ada lagi yang lain : PENGAKUAN. Meski ia tak pernah menuntut, tetapi mestikah anda menunggu sampai mukanya berkerut-kerut. 

Karenanya, anda kembali ke bagian awal tulisan ini. Ketika perjalanan waktu melewati tengah malam, pandanglah istri anda yang terbaring letih itu, lalu pikirkanlah sejenak, tak adakah yang bisa anda lakukan sekedar mengucapkan terima kasih atau menyatakan sayang bisa dengan kata yang berbunga-bunga, bisa tanpa kata. Dan sungguh, lihatlah betapa banyak cara untuk menyatakannya. Tubuh yang letih itu, alangkah bersemangatnya jika di saat bangun nanti ada secangkir minuman hangat yang diseduh dengan dua sendok teh gula dan satu cangkir cinta.  Sampaikan kepadanya ketika matanya telah terbuka,“ada secangkir minuman hangat untuk istriku. Perlukah aku hantarkan intuk itu?“

Sulit melakukan ini? Ada cara lain yang bisa anda lakukan. Mungkin sekedar membantunya meyiapkan sarapan pagi untuk anak-anak, mungkin juga dengan tindakan-tindakan lain, asal tak salah niat kita. Kalau anda terlibat dengan pekerjaan di dapur, memandikan anak, atau menyuapi si mungil sebelum mengantarkannya ke TK, itu bukan karena gender-friendly; tetapi semata karena mencari ridha Allah, sebab selain niat ikhlas karena Allah, tak ada artinya apa yang anda lakukan.  Anda tidak akan mendapati amal-amal anda saat berjumpa dengan Allah di yaumil-qiyamah. Alaakullihal, apa yang ingin anda lakukan, terserah anda. 

Yang jelas, ada pengakuan untukknya, baik lewat ucapan terima kasih atau tindakan yang menunjukkan bahwa dialah yang terkasih. Semoga dengan kerelaan anda untuk menyatakan terima kasih, tak ada airmata duka yang menetes baginya, tak adal lagi istri yang berlari menelungkupkan wajah di atas bantal karema merasa tak didengar. Dan semoga pula dengan perhatian yang anda berikan lepadanya, kelak istri anda akan berkata tentang anda sebagaimana Bunda ‘Aisyah RA berucap tentang suaminya, Rasulullah SAW,”Ah, semua perilakunya menakjubkan bagiku”. 

Sesudah engkau puas memandangi istrimu yang terbaring letih, sesudah engkau perhatikan gurat-gurat penat di wajahnya, maka biarkanlah ia sejenak untuk meneruskan istirahatnya. Hembusan udara dingin yang mungkin bisa mengusik tidurnya, tahanlah dengan sehelai selimut untuknya.  Hamparkanlah ke tubuh istrimu dengan kasih sayang dan cinta yang tak lekang oleh perubahan. Semoga engkau termasuk laki-laki yang mulia, sebab tidak memuliakan wanita kecuali laki-laki yang mulia.  Sesudahnya, kembalilah ke munajat dan tafakkurmu. Marilah anda ingat kembali ketika Rasulullah SAW berpesan tentang istri. “wahai manusia, sensungguhnya istri kalian mempunyai hak atas kalian sebagaimana kalian mempunyai hak atas mereka. Ketahuilah.”kata Rasulullah SAW melanjutkan.” kalian mengambil wanita itu sebagai amanah dari Allah, dan kalian halalkan kehormatan mereka dengan kitan Allah. Takutlah kepada Allah dalam mengurusi istri kalian. Aku wasiatkan atas kalian untuk selalu berbuat baik.”   Anda telah mengambil istri anda sebagai amanah dari Allah. Kelak anda harus melaporkan kepada Allah Ta’ala bagaimana anda menunaikan amanah dari-Nya. Apakah anda mengabaikannya sehingga guratan-guratan dengan cepat menggerogoti wajahnya, jauh awal dari usia yang sebenarnya? Ataukah, anda sempat tercatat selalu berbuat baik untuk istri.


Satu hari setelah publikasi Pernikahan~
Sabtu, 14 September 2013

13 September 2013



"Lagi-lagi pernikahan bukanlah prestasi, apalagi yang disebut dengan nikah muda.
Lagi-lagi senangnya nikah yang orang bilang muda itu adalah
tergantung menikah dengan siapa dan membawa niatan apa.
Lagi-lagi pernikahan bukanlah semata bertemu dan bersatu
tapi juga berbagi dalam keakraban.
Lagi-lagi tetap ada komunikasi yang akan sangat dirindukan, yaitu
komunikasi yang ada diantara sahabat-sahabat,
will miss you and always be!"


--lo(ve)

InsyaAllah semoga prosesnya barakah hingga 29.September.2013~

Menikah only View


"Semua perempuan suka-nya pasti sama yang MAPAN, pasti deh... apalagi kalau dia masih MUDA, terlebih terkenal dengan ALIM dan suka NGAJI. Wuih, tidak semua bisa menjadi lelaki seperti dia, rezeki namanya. Semua laki-laki sukanya pasti sama yang CANTIK, pasti deh... apalagi kalau dia (awet) MUDA, terlebih terkenal dengan KEIBUAN dan PRESTASINYA. Wuih, tidak semua bisa menjadi perempuan seperti dia, rezeki juga namanya. Sayangnya.. siapa ditetapkan dengan siapa, kembali lagi pada-Nya, siapa mau dengan siapa dibalikkan lagi dengan niatannya, siapa kenapa dengan siapa dibalikkan lagi dengan takdirNya, siapa bagaimana dengan siapa cek lagi usahanya." #IstiqomahDalamKebaikan

Confusing Shoping

First post on September

Well, seumur hidup kita, transaksi jual dan beli tidak akan pernah terlepas, sebagaimana tidak akan pernah terlepasnya manusia dari kebutuhan dan keinginan. Awal sepetember ini, saya melakukan sebuah shopping journey, istilah saya saja., yang berarti perjalanan belanja yang tidak hanya khusus untuk belanja. Melainkan juga untuk mengamati atau bahasa ilmiahnya observasi, merenungi, dan mencari pemaknaan-pemaknaan yang mungkin dulu diabaikan. (Semisal mengapa musti membeli ini dan mengapa tidak musti, mengapa menyukai ini dan mengapa dulu tidak suka, mengapa musti menimbang, mengapa musti menawar, dan mengapa dan mengapa lainnya termasuk pola-laku pengunjung dan pedagangnya) Sebab itulah, shoping yang bukannya happy malah membuat confuse. Ada-ada saja.


Journey pertama saya adalah ITC Permata Hijau, sebuah departement store yang begitu banyak bertebaran di Jakarta dengan nama yang berbeda-beda. Apa yang saya dapat disini...? Selain dua buah pakaian dan makan, saya belajar beberapa hal dari seorang Ibu owner sebuah butik dimana saya memesan beberapa baju. Beliau adalah ketua komite sekolah di Jakarta Selatan, punya banyak kenalan dari dinas-dinas pendidikan, sudah berkeliling dunia, punya anak yang tinggal di Qatar, suaminya bekerja dibidang perminyakan. Ibu ini adalah ibu yang "wanita sekali" menurutnya, suka memasak, mengerjakan kerajinan tangan, berkebun, mengasuh ketiga anaknya sendiri, dulu memberi asi ekslusif, dan hobinya adalah mendesain pakaian dan memakai pakaian berekelas. Yup, tidak dipungkiri beberapa desainnya memang cantik sekali, dan beberapa diantaranya seakan mewakili "brand" yang kuinginkan. Keunggulannya adalah bahan pakaian yang digunakan dan detail yang diperhatikan. Manik-maniknya saja import dari Jepang, beberapa desain diadopsi dari Paris, beberapa bahan juga hampir sekelas dengan Prada, kain batiknya pun yang per kainnya sendiri beliau beli seharga 1,2 juta, belum dengan jasa pemasangan manik-manik dan sebagainya. Mungkin ini yang membuat pakaiannya dibandrol berkisar 500 ribu - 3 juta rupiah. Catatan khusus : usia beliau belum genap 60 tahun, butiknya telah ada hampir 8 tahun. Luar biasa! MasyaAllah.

Journey selanjutnya adalah Pondol Indah Mall, yang bisa dikatakan paling bergengsi di Jakarta, selain Taman Anggrek. Sudah sangat lama saya tidak pernah menginjakkan kaki di PIM, mungkin selepas saya kuliah di Semarang. Dulu jika kesana yang paling saya nanti-nanti adalah sesi ke Toko Buku Gramedia, disana bukan hanya lengkap tapi sangat lengkap! Menyenangkan! Pertama kali saya mengunjunginya bisa dikatakan ketika berumur 6 atau 7 tahun. Apa yang saya pelajari dari PIM..? Baiklah... pertama-tama izinkan saya merasa heran, sebab banyaknya pengunjung yang datang, sangat banyak, dan itu baru di PIM 1 belum di PIM 2 dan mal-mal lainnya, dan itu baru hari minggu itu, belum minggu-minggu lainnya. Selain itu... izinkan saya merasa heran kembali, dengan banyaknya wanita-wanita yang bening-bening, dan berwajah "kaya". Hal ini membuat saya berpikir, "ternyata Indonesia banyak yang kaya" terlebih harga pakaian yang ditawarkanpun berkisar Rp.299.000 - jutaan. Tapi, balik lagi... penampilan itu banyak menipunya. Saya juga jadi berpikir, adakah diantara mereka-mereka itu yang memiliki harapan "rumah", "pembangunan", "pengabdian" lalu saya berpikir lagi.. mungkin orang-orang yang punya harapan itu tidak menghabiskan minggu malamnya di mall. Tapi, sekali lagi... pemikiran ini prasangka, bisa jadi mereka yang berpenampilan begitu ternyata memiliki organisasi besar untuk membantu kalangan tak mampu dan sebagainya, who knows kan? Yang perlu kita pastikan adalah, bagaimana sesungguhnya letak kita. Kita ada dibarisan yang mana..?

Dalam sebuah penantian, ada kilasan pemikiran yang hinggap di kepala saya... Jika memang di dunia ini hanya ada 2 jenis status : Kaya dan Miskin, maka... ada 4 sub-status atau dinamika yang mungkin terjadi, yaitu :

(1) Kaya dan mengkayakan orang lain
(2) Kaya dan memiskinkan orang lain
(3) Miskin dan mengkayakan orang lain
(4) Miskin dan memiskinkan orang lain

Sayangnya, semua hanya baru pada dinamika ini, belum pada bagaimana pengembangannya dan konsep-konsep matangnya. Tapi, saya sudah tahu saya ingin letak saya ada dimana, InsyaAllah. Yang mungkin juga letak semua orang.


~*aisyah asyafiyah*~
02.09.2013

Pengalaman itu dicatat, agar tidak lenyap.
Agak menyayangkan dengan banyaknya pengalaman yang lenyap.