Rss Feed

ShoutMix chat widget

Mau seperti ini?
Click aja disini---> Kumpulan Blog Tutorials

Kemesraan Cinta ♥

Audzubillahiminasyaitonirajim Bismillahirahmanirahim,
Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh, Muslim muda rahimakumullah.. Kaifa haluk? Semoga sehat selalu dan penuh barakah dari-Nya ya... Sungguh apalagi yang pantas diucapkan selain syukur, Alhamdulillah atas segala nikmat yang telah DIA berikan kepada kita ♥ Dan sungguh, rasanya istighfar tak pantas kita lepas dari hati ini karena begitu banyak khilaf yang kita lakukan.

Sahabat muslim muda.. Adakah yang tahu ada apa dibalik judul KEMESRAAN CINTA? ^__^ Sekedar berbagi, sesungguhnya telah lama saya ingin menuliskannya, namun sayangnya belum ada mood karena saya sedang 'kasmaran' menulis cerpen dan puisi. Dan, akhir-akhir ini ada yang membuat saya merasa harus menuliskannya, tergerak dari status teman-teman saya dan teman-teman adik saya, yang begitu indah merangkai kata-kata cinta yang lemah. Semoga kaum tersebut tidak tersinggung, sungguh semoga nasihat dari hati, akan masuk ke dalam hati dengan lembut.

Sebelumnya, apakah muslim muda pernah jatuh cinta? Jika belum, mungkin pernah melihat orang jatuh cinta? Atau.. Muslim muda pernah bermesraan? (Ups, sama yang halal kan?) Kalau.. melihat orang bermesraan, pernah? Menurut muslim muda, apa beda keduanya? Antara jatuh cinta dan bermesraan? ^__^

Bagiku, perbedaannya cukup samar, karena keduanya sering kali berhubungan dan tak dapat dilepaskan. Jika jatuh cinta... ada yang menampakkannya dengan indah puisi atau romantisme kata-kata, sering kali tampak malu-malu menimbulkan rona merah jambu, atau menjadi orang lain dengan kekuatan SUPER. Sedangkan kemesraan, adalah pelengkap yang sangat dibutuhkan orang yang dimabuk cinta. Dengannya akan menambah cinta kasih dan ketentraman. Sungguh indah dan suci jika semua itu telah menjadi HALAL atas diri kita, tentu saja.

Pacaran? Kemesraan Cinta-kah? Atau Nafsu semata?
Namun, muslim muda, ketahuilah dan kita tidak dapat menyangkal, banyak fakta yang bicara.. bahwa kemesraan cinta, kini telah jatuh pada kehinaan dalam balutan PACARAN atau TUNANGAN. Realita kini bicara, bahwa banyak sekali alasan yang menjadikan keburukan-keburukan itu diagungkan seakan itu baik lagi benar serta sah-sah saja. Kini, yang lebih memiriskan, banyak sekali jenis dari perzinaan yang disangkal dan dilakoni aktivis dakwah serta orang-orang yang paham agama. Astaghfirullah. Dan, apalagi yang lebih memiriskan? Ketika senda gurau, canda tawa serta kemesraan yang telah menjatuhkan muslim muda pada kelalaian dan dosa, dilakukan dengan terang-terangan. Astaghfirullah, sungguh muslim muda.. marilah kembali kepada istighfar.

Muslim muda, sungguh kita sering kali lupa dan banyak sekali apa-apa yang tidak kita ketahui. Semoga Allah swt memaafkan diri kita ini dan menunjukkan jalan-jalan yang lurus, menyatukan hati-hati yang baik dengan yang lebih baik, meridhai segala kebaikan yang kita usahakan, menjaminkan surga dan kebahagiaan.

Muslim muda, sempat terekam sebuah pertanyaan, 'Inginkah kau dibandingkan?' Saya pribadi tidak, karena saya percaya Allah swt yang memiliki warna-warna di bumi ini, dan telah memberikan warna tersendiri kepada tiap-tiap manusia. 'Inginkah pasanganmu membanding-bandingkanmu dengan pasangan yang lainnya?' Sungguh saya percaya.. Tidak ada manusia yang mau dibanding-bandingkan, sungguh rasanya takkan sudi terlebih jika yang menjadi pembanding adalah kekasihnya dulu; Yang pernah disanjung dan dirindunya setiap hari, yang kehadirannya mendebarkan degup jantungnya, wajahnya selalu terbayang di pagi dan malam, kelembutan suaranya begitu menggetarkan jiwanya, yang sempat bertahta menjadi bidadari di hatinya?. Naudzubillahimindzalik. Sungguh, saya tidak dapat berkata-kata, tidakkah kita semua, wahai muslim muda.. merindukan sosok yang pandai menjaga hati dan tingkah lakunya? Yang membagi hatinya dengan baik lagi benar.

KEMESRAAN CINTA sesungguhnya tidak ada, tanpa jalinan yang SAH dan HALAL. Semua
Kemesraan Cinta hanya ada dalam Pernikahan
keindahan diluar itu adalah semu, palsu, dan hina. Semua yang diluar itu adalah nafsu yang dibawa manusia dan syaiton. Tunjukkanlah kemesraan cinta yang sesungguhnya dengan fitrah yang benar Lillahita'ala. Dan, menunjukkan kemesraan cinta dengan berlebihan, sungguh hanya menjadikannya FITNAH dan perusak hati suatu kaum yang belum mampu menjemput cinta yang hakiki.

Mungkin, inilah catatan singkat yang membuka pagi ini. Semoga segala salah dan khilaf dimaafkan oleh-Nya lalu oleh sahabat muslim muda semua. Semoga bermanfaat dan menginspirasi.

Barakallahu Fiikum,
Wassalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh..
^*syafiyah*^
[25 Juli 2010]
Di pagi yang tidak biasa, menunggu pangeran yang mungkin sibuk mengumpulkan kebaikan Lillahita'ala, Ah.. aku juga mau. Ayo kumpulkan, kamu juga kan muslim muda? ^__^ Lillahita'ala.

Sentak

Seperti seharusnya. Kita sama tahu dengan samar, tentang mengapa kita berbincang. Menjadikan ada kata-kata, yang tiada pernah kita punya. Yang kita sama sadari, tutur kata ini tiada berbalut tulus yang penuh.

Kita yang bosan dengan diam, menumpahkan banyak tinta-tinta..  pada kanvas yang kau genggam erat di sepanjang perjalanan kita. Yang sekedar melukiskan coretan-coretan hitam dan banyak wajah buram, sebagai alasan pertemuan.

Kini, perjalanan membawa kita kepada senja yang kita percepat. Kau tatap arloji di langit kelabu, ah.. berkarat, gumammu sambil menyeka keringat yang telah menyatu dengan denting waktu. Antara kita yang selalu membuka perasaan janggal, terlebih ketika tuturku menyentakmu yang selalu sibuk melukiskan banyak tanya. Entah, dengan tinta warna apa.. merah atau abu? Yah, kau tak pernah beritahu.

Lalu.. keringatmu menetes menjadi hujan yang basahi payungku, saat kita jelas menemukan kata pisah dengan banyak seru diantara coretan-coretan itu. Kau yang tenang dan muram menapakkan jejak, kembali ke selatan dan aku yang diam dan teguh, terhenti di barat. Ah, arloji masih berkarat dan senja datang dengan cepat. Keringatmu telah benar-benar menjadi rinai hujan, yang tak tampak ditengah padang ambisi antara kita. Dan, tinta yang telah kuuraikan untukmu kini menjadi sajak-sajak terpaku, menanti hujan dan kedatanganmu untuk menilai kembali.. tentang pantas atau tidak, baik atau buruk, benar atau salah mimpi yang akan kita tenun dengan angkuh ini.


^*Syafiyah*^
[23 Juli 2010]
Seharusnya kau tahu, kita belum menuntaskan apa-apa
Dan tenunan ini tertuda, kau tak berkabar.
Padahal, benang-benang telah kucari..
Dan, aku butuh jarum
Juga tangan dan ambisimu

Kau yang sepertiku
memang memilih begini dan begitu
Yah, aku tahu.
Itulah dan Inilah kita.
Kita sama

Gadis Kemarin...

Perjumpaan yang sering kali janggal, menyisakan keganjalan lainnya. Puisi telah menghadirkan cerita yang menggulirkan kedahsyatan tanya anta kamu, dia, dirinya, mereka, ini, itu dan aku. Tahukah, bahwa diantara jejak cerita, ada semilir angin membawa banyak pergolakan, hingga kini dan akan selalu membawa banyak gejolak dalam iringan kisah baru, dan aku percaya DIA masih akan membawa kisah-kasih yang lain. Entah masih terkait kamu, atau dia, mereka, kami, ini-itu atau diri-Nya.

Ah, kawanku, kita selalu tahu malam menyerpihkan banyak mimpi, dan terkadang angan terlalu menjulang tinggi. Dan, kita-pun tahu, apa-apa akan kembali, dan kita jelas sangat tahu.. hati tak bisa dibohongi. Namun, kita jelas lebih memahami.. terkulai kepada ketidakberdayaan dan kebohongan sering kali jadi menu utama.

Kawanku, kini, penyangkalan tak bisa lagi aku cintai. Aku tahu yang aku mau. Aku ingin yang aku mau. Matamu yang lalu, tak benar mengerti aku. Maka, agar lebih mudah kau pastikan, tataplah aku. Aku mau kamu tahu... benar-benar tahu.. aku waktu itu adalah aku.. si gadis kecil kemarin. Ya, kemarin. Dengan segala kekanakan, dan keterjagaan.


Sekarang.. waktu yang bergulir, mengingatkanku bahwa sesungguhnya mimpi yang dibawa serpihan malam.. mengajarkanku untuk beristighfar. MengingatNya. Dan, sungguh kita harus tahu.. ujian yang jadi nafas kita datang dari segala sisi, godaan yang tidak diharapkan atau mungkin dinantikan, akan menjerumuskan kepada diri kita yang lain. Yang lebih gelap lagi suram. Dan kawan, kita selalu tahu, DIA menciptakan ujian untuk membuktikan iman. Buktikanlah. Buktikanlah. Dan percayalah.




Itu saja..
~*Syafiyah*~
[18 Juli 2010]
Teruntuk semua masa laluku,