Rss Feed

ShoutMix chat widget

Mau seperti ini?
Click aja disini---> Kumpulan Blog Tutorials

Beginilah Musuh Islam, Beginilah Umat Islam

~*Beginilah Musuh Islam, Beginilah Umat Islam *~
.:Sudut Bumi 
اللَّهِ 24 Agustus 2011:.
الرَّحِيمِ الرَّحْمَنِ اللَّهِ بِسْمِ الرَّجِيْمِ الشََّيْطَانِ مِنَ بِاللِه أَعُوْذُ

Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh
Alhamdulillah.. Alhamdulillahi robbil alamin asholatuwasalamu ashrofil ambiyai’ walmurshalin ama ba’du

Khaifa haluk ya sahabat fillah? Aisy berharap semoga senantiasa dalam kesehatan baik JASMANI maupun ROHANI. Sahabat, sudah lama Aisy menemukan sebuah artikel yang menarik, mungkin tema-nya terasa ‘jadul’ namun belum tentu kita ‘up to date’ dalam mengikuti perkembangannya.

Sahabat, informasi kini sangat mudah didapat, hanya dengan klik.. klik.. klik, info dunia apapun rasanya memungkinkan untuk didapat dengan beberapa detik saja. Namun, yang perlu digaris bawahi adalah KEMAUAN kita dalam mencari info-info bermanfaat itu, dan SIKAP kita setelahnya. Aisy berharap, setelah ini kita sama-sama lebih MAU membaca semua termasuk fenomena-fenomena, dan menunjukkan SIKAP sebagai hal-nya muslim sesungguhnya.

Artikel ini, seingat Aisy, ditemukan di software bunga rampai J namun yang tertera itu-pun dari; Kolom Tetap Harian Fajar, dengan judul 'Permainan Ibu Guru' by H.Muh.Nur Abdurrahman. Selamat menyimak sahabat J
Ibu Guru berjilbab rapi tampak bersemangat di depan kelas sedang mendidik murid-muridnya dalam pendidikan Syari'at Islam. Di tangan kirinya ada kapur, di tangan kanannya ada penghapus. Ibu Guru berkata, "Saya punya permainan. Caranya begini, di tangan kiri saya ada kapur, di tangan kanan ada penghapus. Jika saya angkat kapur ini, maka berserulah "Kapur!", jika saya angkat penghapus ini, maka berserulah "Penghapus!" Murid muridnya pun mengerti dan mengikuti. Ibu Guru mengangkat silih berganti antara tangan kanan dan tangan kirinya, kian lama kian cepat.

Beberapa saat kemudian sang guru kembali berkata, "Baik sekarang perhatikan. Jika saya angkat kapur, maka berserulah "Penghapus!", jika saya angkat penghapus, maka katakanlah "Kapur!". Dan permainan diulang kembali. Maka pada mulanya murid-murid itu keliru dan kikuk, dan sangat sukar untuk mengubahnya. Namun lambat laun, mereka sudah biasa dan tidak lagi kikuk. Selang beberapa saat, permainan berhenti. Sang guru tersenyum kepada murid-muridnya.

"Anak-anak, begitulah ummat Islam. Awalnya kalian jelas dapat membedakan yang haq itu haq, yang bathil itu bathil. Namun kemudian, musuh musuh ummat Islam berupaya melalui berbagai cara, untuk menukarkan yang haq itu menjadi bathil, dan sebaliknya.

Pertama-tama mungkin akan sukar bagi kalian menerima hal tersebut, tetapi karena terus disosialisasikan dengan cara-cara menarik oleh mereka, akhirnya lambat laun kalian terbiasa dengan hal itu. Dan kalian mulai dapat mengikutinya. Musuh-musuh kalian tidak pernah berhenti membalik dan menukar nilai dan etika."

"Keluar berduaan, berkasih-kasihan tidak lagi sesuatu yang pelik, zina tidak lagi jadi persoalan, pakaian seksi menjadi hal yang lumrah, sex sebelum nikah menjadi suatu hiburan dan trend, materialistik kini menjadi suatu gaya hidup, korupsi menjadi kebanggaan dan lain lain. Semuanya sudah terbalik. Dan tanpa disedari, kalian sedikit demi sedikit menerimanya. Paham?" tanya Guru kepada murid-muridnya. "Paham Bu Guru"

"Baik permainan kedua," Ibu Guru melanjutkan. "Bu Guru ada Qur'an, Bu Guru akan meletakkannya di tengah karpet. Quran itu "dijaga" sekelilingnya oleh ummat yang dimisalkan karpet. Sekarang anak-anak berdiri di luar karpet. Permainannya adalah, bagaimana caranya mengambil Qur'an yang ada di tengah dan ditukar dengan buku lain, tanpa memijak karpet?" Murid-muridnya berpikir. Ada yang mencoba alternatif dengan tongkat, dan lain-lain, tetapi tak ada yang berhasil.

Akhirnya Sang Guru memberikan jalan keluar, digulungnya karpet, dan ia ambil Qur'an ditukarnya dengan buku filsafat materialisme. Ia memenuhi syarat, tidak memijak karpet. "Murid-murid, begitulah ummat Islam dan musuh-musuhnya. Musuh-musuh Islam tidak akan memijak-mijak kalian dengan terang-terangan. Karena tentu kalian akan menolaknya mentah-mentah. Orang biasapun tak akan rela kalau Islam dihina dihadapan mereka. Tetapi mereka akan menggulung kalian perlahan-lahan dari pinggir, sehingga kalian tidak sadar. Jika seseorang ingin membuat rumah yang kuat, maka dibina pundasi yang kuat. Begitulah ummat Islam, jika ingin kuat, maka bangunlah aqidah yang kuat. Sebaliknya, jika ingin membongkar rumah, tentu susah kalau fondasinya dahulu. Lebih mudah hiasan-hiasan dinding akan dikeluarkan dahulu, kursi dipindahkan dahulu, lemari dikeluarkan dahulu satu persatu, baru rumah dihancurkan..."

"Begitulah musuh-musuh Islam menghancurkan kalian. Mereka tidak akan menghantam terang-terangan, tetapi ia akan perlahan-lahan meletihkan kalian. Mulai dari perangai, cara hidup, pakaian dan lain-lain, sehingga meskipun kalian itu Muslim, tetapi kalian telah meninggalkan Syari'at Islam sedikit demi sedikit. Dan itulah yang mereka inginkan."

"Kenapa mereka tidak berani terang-terangan menginjak-injak Bu Guru?" tanya mereka. Sesungguhnya dahulu mereka terang-terang menyerang, misalnya Perang Salib, Perang Tartar, dan lain-lain. Tetapi sekarang tidak lagi. Begitulah ummat Islam. Kalau diserang perlahan-lahan, mereka tidak akan sadar, akhirnya hancur. Tetapi kalau diserang serentak terang-terangan, baru mereka akan sadar, lalu mereka bangkit serentak. Selesailah pelajaran kita kali ini, dan mari kita berdo'a dahulu sebelum pulang..."

Matahari bersinar terik tatkala anak-anak itu keluar meninggalkan tempat belajar mereka dengan pikiran masing-masing di kepalanya.

***

Ini semua adalah fenomena GHAZWUL FIKRI (perang pemikiran). Dan inilah yang dijalankan oleh musuh-musuh Islam. Allah berfirman dalam surat At Taubah yang artinya: "Mereka hendak memadamkan cahaya Allah dengan mulut-mulut mereka, sedang Allah tidak mau selain menyempurnakan cahayaNya, sekalipun orang-orang kafir itu benci akan hal itu." (9:32).


Musuh-musuh Islam berupaya dengan kata-kata yang MEMBIUS ummat Islam untuk merusak aqidah ummat umumnya, khususnya generasi muda Muslim. Kata-kata membius itu disuntikkan sedikit demi sedikit melalui mas media, grafika dan elektronika, tulisan-tulisan dan talk show, hingga tak terasa.

Maka tampak dari luar masih Muslim, padahal internal dalam jiwa ummat, khususnya generasi muda sesungguhnya sudah ibarat poteng (tapai singkong, peuyeum). Maka rasakan dan pikirkanlah itu dan ingatlah bahwa dunia ini hanya persinggahan sementara, ingatlah akan Hari Pengadilan.

Wallahu a'lamu bishshawab.
Marilah, marilah kita memakai AKAL kita untuk berpikir dengan bijaksana; menyusun pemikiran-pemikiran dengan taburan nilai Islam agama Rahmatan Lil Alamin, serta bangunlah karena sesungguhnya informasi-informasi itu telah sangat banyak, bangunlah demi mencapai kemenangan sejati kita.

Wassalamualaykum Warahmatullah Wabarakatuh,
Barakalllahu Fiikum,
~*Aisyah Asyafiyah*~

Boncengan dalam Kacamataku!

~*boncengin dong !*~
.:Sudut Istana, 5 Agust 2010 pukul 13.11:.
re-edit : 9 desember 2011

أَعُوْذُ بِاللِه مِنَ الشََّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم


Bismillahirahmanirahim
Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh
Alhamdulillah.. Alhamdulillahi robbil alamin asholatuwasalamu ashrofil ambiyai’ walmurshalin ama ba’du ♥

sahabatku sayang,
sebelum memulai pesan yg ingin kusampaikan ini,
izinkan aku bermukadimah sedikit :)
terkait catatan ini..

catatan ini kutulis lebih dari setahun yg lalu,
yg bisa jadi menimbulkan keberkenanan,
ataupun ketidakberkenan..

aku tidak ingin menghapusnya,
karena ini bagian dari pembelajaran buatku,

maka, cukuplah ambil kebaikannya
dan pelajari keburukan
tanpa mengutuknya
tanpa mengikutinya,
lalu buanglah yang sia-sia darinya

selamat membaca hasil re-editku ya! ^_^
~**~
sahabat, dewasa kini banyak sekali muslim dan muslimah
yang memiliki dan atau mengendarai sepeda motor
sebagai sarana vital untuk berpergian
entah menuju ke sekolah atau kampus,
tempat les atau kantor, atau sekedar jalan-jalan,

namun betapa merugi,
jika fasilitas yang telah Allah titipkan itu,
kita gunakan untuk pergi ke tempat-tempat
yang lebih banyak m.u.d.h.a.r.a.t.n.y.a
dibandingkan manfaatnya !

dan betapa teramat sangat merugi,
jika yang demikian itu mendekatkan kita,
pada maksiat dan zina.. ?!!
bukan pada-Nya~
pernahkah sahabat mendengar,
'mobil goyang di pantai anc*l'..?

naudzubillah himindzalik ..
innalillahi wa innailaihi rojiun~

sahabat sayang,
sungguh kehati-hatian-lah yang perlu ditanamkan,
dalam setiap tindakan seorang muslim..

aku sedikit mencermati,
gerak-gerik kaula muda,
yang jauh dari kehati-hatian..
dalam menanamkan nilai-nilai islam,
dan terhadap segala bibit-bibit keburukan,
yang mungkin terjadi

semisal, dalam kasus..
bonceng - membonceng
dengan lawan jenis..

'what?! please deh isy! thats soo simple..'

adakah sahabat yang berkomentar begitu..? :)
it's okey.. buatku ini juga simple,
karena itulah aku menulisnya,
karena ini.. s.i.m.p.e.l & aku akan
membuatnya lebiiiih simpel :p

kita akan bermain-main dengan imaginery,
dengan pandangan kedepan..
dari berbagai situasi dan kondisi
B for boy, and G for girl

ehem, *izin mengatur suara :p

lets klik.. play !!

*> G pulang kuliah, mulai malam angkot gak ada,
B : hai, gak ada yang jemput..?
G : iya nih..
B : kamu daerah X kan..?
G : yup !
B : mau bareng..? sekalian aja.. gak ada yang marah kan?
G : he he.. nggak kok, boleh-boleh.. ^__^
(one week later, mereka memadu kasih; atas nama 'cinta'
dan... ups si G tidak tahu, betapa banyak perempuan,
yang menjadi korban 'bonceng' si B *uuupppss...)

*> G pulang kerja, capeeek.. ah, yes ! nemu taksi !
B : kemana mba..?
G : ke X mas
B : capek ya mba..?
G : ..eeh, iya *lalu sms-an sama kekasih hati
B : sms pacar ya mba..?
G : ..eeh.. (mulai feeling gak enak..)
B : pacaran zaman sekarang macem-macem ya mba..?
tadi aja di sini ada yang begituan.. (mulai aneh..)
G : (grogi, bingung, topik 'sensor' soalnya)
B : dulu saya juga nakal gitu mba, minum-minum main perempuan.. dan bla bla bla
G : *glek! tidaaaaak~* (hanya bisa frustasi karena dilecehekan dengan kata-kata seperti itu, sedangkan ia hanya sendiri)

and klik.. pause !

sahabatku sayang, ♥
bolehkah kita menawarkan kebaikan?
dan menerima kebaikan..?
tentu sayang, tidak ada yang salah..
namun, tanamkanlah kehati-hatian
karena sesungguhnya ketika kita membonceng,
ataupun dibonceng seseorang yang bukan mahram

kenapa..?
aku khawatir kamu (sengaja atau tidak) menyentuhnya,

'Andaikata kepala salah seorang dari kalian
ditusuk dengan jarum besi, itu l.e.b.i.h b.a.i.k
baginya daripada menyentuh wanita
yang tidak halal baginya' *

dan kemudian, membuka pintu-pintu keburukan,
yang mana.. aku tidak ingin menjabarkan keburukannya
karena aku yakin sahabat telah dapat meng-update
informasi kriminalitas dg lebih luas sekarang ini..

karena itu sahabat,
aku berharap kita dapat menggunakan a.k.a.l ini
untuk dapat dengan cerdas menemukan alternatif lainnya,
sehingga kita bisa mencapai tempat tujuan kita,
atau tetap dapat menolong seseorang dengan niatan baik,
tanpa perlu melewati 'celah pintu keburukan'

sahabat sayang,
izinkan aku berbagi trik alternatif untukmu,
pertama-tama, mengapa tidak menggunakan saja kendaraan sendiri..? atau memiliki 'teman andalan'? :D

kedua, bila menggunakan kendaraan umum,
mengapa tidak sekalian bersama teman-teman..?
lebih irit dan ada yang teman ngobrol kaan?

ketiga, ketika ada yang tampaknya membutuhkan boncengan,
(semisal seorang gadis nan jelita dipinggir kota)
sungguh, sangat baik sekali
ketika niatan menolong itu datang ♥♥
tapi.. bukankah lebih baik jika..
jalan-nya-pun baik dan benar..?
semisal.. memberikan ia uang transportasi
atau, mencarikan yg se-mahram buatnya?

keempat, jika berhubungan dg hidup dan mati,
maka segeralah menolongnya !
namun tetaplah menggunakan akal,
untuk terhindar dari keburukan
yang bisa bermacam-macam bentuknya..

hmm.. sesungguhnya,
menurutku, sekarang ini..
kita lebih mudah untuk dapat berhati-hati
dalam perkara ini, asalkan kita mau menjadi..
♥ m.a.n.d.i.r.i dan b.e.r.a.n.i.. ^_^ hi hi
___
'Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir,
maka jangan sekali-kali dia bersendirian
dgn seorang perempuan yang tidak bersama mahramnya,
krn yg ketiganya ialah s.y.a.i.t.a.n.' (Riwayat Ahmad)

'Katakanlah kepada orang laki-laki yang ber-i.m.a.n,
’Hendaknya mereka menahan pandangannya
dan memelihara kemaluannya' (QS.24: 30)

*(HSR. Ar-Ruyany dalam Musnadnya no.1282, Ath-Thobrany 20/no. 486-487 dan Al-Baihaqy dalam Syu’abul Iman no. 4544 dan dishohihkan oleh syeikh Al-Albany dalam Ash-Shohihah no. 226)

__
Barakallahu Fiikum,
Wassalamualaykum Warahmatullah Wabarakatuh
~*`syafiyah`*~