Rss Feed

ShoutMix chat widget

Mau seperti ini?
Click aja disini---> Kumpulan Blog Tutorials

Cinta Yang Biru I

Part I

"Tuhan tidak adil! Aku tahu itu. Setelah merebut ayah dan ibu dengan melumatkan mereka pada waktu-waktu dan uang, Tuhan masih tak puas, dia mengambil teman-temanku pada keabadian sekaligus memberikan kelumpuhan padaku. Apa maumu Tuhan? Apa? Kau ingin airmataku menjadi pembayarnya? Tidak Tuhan, air mataku sudah kering sejak kecil." Air mata perempuan berjilbab biru itu menetes membasahi tulisan dalam diarynya, bibirnya beristighfar, jemari tangannya menulis kembali.. "Tuhan, maafkanlah aku yang dulu, kini aku memohon padaMu, jagalah dirinya jika kembali padaku adalah baik maka aku adalah golongan yang akan bersyukur, jika kembali padaMu adalah yang terbaik, jadikanlah aku golongan yang sabar dan ikhlas, dan kuatkanlah diriku.."
~*~

Maya..


Kita-kah yang terbelenggu rindu? Seperti asap-asap perapian, menyesakkan? Kita-kah yang mengelak kebenaran membuahkan tanya yang mendahaga? Segala yang sempit dan membawa batas menciptakan penasaran. Dan penasaran selalu membuahkan ketidakpastian yang melumuri waktu berbalut sendu. Kita memaknai ramai dengan banyak kata, namun sunyi hanya terpantik pada sepi itu sendiri. Dan semu yang tak pernah tahu waktu, selalu berhasil mengelabui gadis pemalu, kedatangan dan ketiadaannya adalah maya yang terkikis realita. Ada apa dengan rindu, sunyi dan semu? Selain memunculkan satu makna yang berpendar pada suku kata.. maya.

^*syafiyah*^
[12 Juni 2010]
untuk manusia, yang tidak benar-benar ada

Diantara Kata

Seperti harapan yang melewati satuan waktu dengan menggigil dan menggila. Ambisi yang kita usahakan bertemu dengan realita, hasilnya? Hampa tentu saja. Pada sebuah pelarian tanpa doa. Sia-sia rasanya.

Dan pada antara, kutemukan belokan panjang, membawaku pulang, namun tak sampai. Karena aku jatuh lebih dulu, pada antara.

Dimana kutemukan hutan belantara, dan kata-ku bicara...

Nafas Hawa...

Nista. Guliran kata itu merambati setiap dentingan waktu yang bisu. Membendung setiap kehambaran filosofi pemikiran tumpul yang gagu. Mengasingkan tanah atas rusuk.

Pendosa.

Kata itu-kah yang memulai peradaban kita? Kala kehadirannya selalu menuai tanya, abstrak, dan hina?

Nafas hawa tersenggal. Doa mengumandang lewat

Senja pada Sore..



Dikala adzan ashar menaungi bumi
Aku kembali mengumpulkan memori
Menelaah hati..
Membicarakan lagi..
Beda senja dan sore hari

Senja itu semu, bisu..
Yang mengumpulkan semburat malu
Pada warna-warna sendu..
Dan aku tahu,
itu aku, dulu..

Sekali lagi, Hujan..


Genangan
Sekali lagi sudut mataku, menarik lembut sebuah garis
Pada genangan
Yang menadah rintik
Antara tanah dan langit

Dibalik jendela

...

Terasa..
Sejuknya hati
Yang tidak termiliki

Karena dengan sekejap
Api pada sebatang korek
Mengubah kayu jadi abu

Mengubah rindu jadi cemburu

Sekali lagi, Hujan..
Ku harap.. dengan perasaan

^*syafiyah*^
[4 Juni 2010]
~Tak ada hujan, tak ada rasa (?)~

Buku-Buku Yang Ingin Kumiliki

Mengumpulkan buku sendirian memang tidak semenyenangkan mengumpulkan buku dengan saudara-saudara.. ^_^ Tapi tetap menyenangkan.. Semoga dalam waktu dekat, buku-buku ini tidak hanya sekedar wish list.. Dan, semoga wish list lainnya bisa segera tercapai..