Rss Feed

ShoutMix chat widget

Mau seperti ini?
Click aja disini---> Kumpulan Blog Tutorials

Menjebak diri dengan Riya, mau?


أَعُوْذُ بِاللِه مِنَ الشََّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Assalamualaykum Warahmatullah Wabarakatuh,
Alhamdulillah wa syukurillah.. Sungguh tiada ada yang mampu menandingi Kuasa-Nya serta tiada ada yang mampu menandingi nikmat yang Allah swt berikan. Namun sungguh, begitu banyak kekurangan dan kekhilafan yang ada dalam diri kita, manusia. Tiada daya yang mampu membuat mata kita berkedip, jantung kita berdetak, pikiran kita berakal, selain karena keridhaan-Nya. Alhamdulillah  wa syukurillah, nikmat apa lagi yang kita dustakan?. Lantas apakah yang perlu kita lakukan selain bersyukur dengan lisan kita?
“Padahal mereka tidak disuruh, kecuali supaya beribadah kepada Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat, menunaikan zakat; dan demikian itulah agama yang lurus” (Al-Bayyinah (98):5)
Sahabat, adalah suatu kewajiban bagi kita untuk bersyukur atasnya salah satunya dengan  menjalankan perintah-Nya dengan kesungguhan dan menjauhi larangannya dengan lebih sungguh-sungguh. Namun, demikianlah kita, manusia, yang kekhilafannya mungkin lebih banyak dari butiran pasir di padang savana, yang jebakan nafsu dan perasaan membuih di hati kita ini, dimana semua itu.. mungkin akan merusak dan menguapkan amalan kita. Ingin-kah kita? Naudzubillah. Nah, dapatkah kita temukan salah satu yang dapat menguapkan amalan kita?
Semoga hadist ini menjawab..
Bukhari-muslim meriwayatkan dari Umar ra, dia berkata, ‘Aku pernah mendengar rasulullah saw berkata, “Sesungguhnya amalan itu tergantung dari niatnya dan sesungguhnya balasan yang akan diperoleh seseorang dari amalannya juga sesuai dengan niatannya. Barangsiapa yang hijrahnya diniatkan untuk meraih keridhaan Allah dan Rasul-Nya, maka dia akan mendapatkan keridhaan Allah dan Rasul-Nya. Barangsiapa yang hijrahnya diniatkan untuk meraih keduniaan atau seseorang wanita yang ingin diperistrinya, maka dia akan mendapatkan sesuai dengan niatannya”
Menangkap maksudnya? Sahabat pasti sudah menangkap jawabannya...
Yup! Salah satu yang mendasar, yang dapat membuat amalan kita menguap adalah dengan NIATAN. Apakah niatan kita lurus dan jalan terus? Atau niatan kita adalah niat yang berlumur nafsu, niatan mencang-mencong, niatan palsu lagi semu? Astaghfirullah..
Bukhari-Muslim meriwayatkan dari Jundad bin ‘Abdullah ra, dia berkata: “Nabi saw bersabda; Barang siapa yang berbuat kebaikan dengan niat supaya didengar oleh orang lain, niscaya Allah akan membuat orang lain mendengarnya (dan hanya itulah balasannya).”
Sungguh, pantas-kah kita? Setelah segela nikmat yang tiada berhingga, kita beramal hanya berharap pandangan manusia yang hina? Naudzubillah, semoga Allah swt menjaga kita, amin. Dan, semoga nasehat hadist selanjutnya dapat membuat hati kita terbuka dan menumbuhkan keridhaan-Nya.
Muslim meriwayatkan dai Abu Hurairah ra. Dia berkata; “Nabi saw bersabda; Allah berfirman; ‘Golongan manusia yang pertama kali diadili kelak pada hari kiamat adalah; Pertama, orang yang secara zhahirnya mati sahid. Orang tersebut disidang lalu diperlihatkan kepadanya kenikmatan yang bakal diterimanya dan diapun melihatnya. Akan tetapi lalu dia ditanya; ‘Apa yang engkau telah perbuat?’ Dia menjawab: ‘Aku telah berperang karena-Mu hingga terbunuh sebagai syahid.’ Allah berfirman; ‘Engkau dusta. Yang benar adalah engkau berperang dengan niat supaya disebut sebagai jagoan dan engkau pun sudah mendapatkannya’ Selanjutnya Allah memerintahkan (kepada malaikat) agar orang tersebut diseret pada mukanya hingga akhirnya dicemplungkan ke dalam neraka. Kedua, orang yang mempelajari ilmu Islam dan mengajarkannya kepada orang lain dan selalu membaca Al-Quran. Orang inipun disidangkan, lalu diperlihatkan kepadanya kenikmatan yang bakal diterimanya dan diapun melihatnya. Akan tetapi lalu dia ditanya; ‘Apa yang engkau telah perbuat?’ Dia menjawab: ‘Aku telah mempelajari ilmu islam dan mengajarkannya kepada orang lain serta selalu membaca al-Quran karena-Mu.’ Allah berfirman; ‘Engkau dusta. Yang benar adalah engkau mempelajarinya supaya engkai dikatakan sebagai orang alim dan selalu membaca al-Quran supaya engkau dikatakan qari’ (orang yang lihai membaca al-Quran) dan engkau sudah mendapatkan semua itu,’. Selanjutnya Allah memerintahkan (kepada malaikat) agar orang tersebut diseret pada mukanya hingga akhirnya dicemplungkan ke dalam neraka. Ketiga, orang yang diberi kekayaan berlimpah oleh Allah, yang digunakan untuk banyak bershadaqah. Orang itu-pun disidangkan, lalu diperlihatkan kepadanya kenikmatan yang bakal diterimanya dan dia-pun melihatnya. Akan tetapi, dia lalu ditanya; ‘Apa yang telah engkau perbuat dengan hartamu?” Dia menjawab, ‘Tiada satu kesempatanpun yang di dalamnya Engkau suka agar seseorang mengeluarkan shadaqah padanya melainkan di dalamnya karena-Mu” Allah berfirman, ’Engkau berdusta. Yang benar, engkau mengeluarkan shadaqah tersebut dengan niatan agar engkau dikatyakan sebagai orang dermawan dan engkau sudash mendapatkan julukan tersebut itu.’ Selanjutnya Allah memerintahkan (kepada malaikat) agar orang tersebut diseret pada mukanya hingga akhirnya dicemplungkan ke dalam neraka’.
Naudzubillah-himindzalik. Innalillahi~ Semoga tiada pernah kita menjadi bagian dari golongan orang-orang tersebut. Semoga kita bukanlah orang yang menjebak diri kita pada riya’ yang hanyalah sebuah kerugian yang sangat besar bagi kita. Sekiranya, kita dapat senantiasa menata kembali niatan kita, beristighfar ketika mulai beralih, dan kembali lagi pada niatan yang hakiki; niat karena Allah, niat Lillahita’ala. Dan semoga kita-pun tidak terjebak pada kekhawatiran kita atas munculnya riya’ tersebut yang menjadikan kita orang yang merugi dengan tidak melakukan amalan-amalan yang disyariatkan, menjadi tidak bermanfaat kepada diri atau orang lain, tidak menjalankan amar ma’ruf nahi mun’kar dan mungkin terjebak dalam perasaan cemas dan khawatir yang berlebih atas pujian orang lain. Insya Allah sahabat Insya Allah, semoga dengan ikhtiar kita untuk tetap meluruskan niat kita; ketenangan jiwa serta keridhaan-Nya-lah yang kita dapatkan atas apa yang kita usahakan.
Muslim meriwayatkan dari Abu Dzar ra, ia berkata, “Pernah ada seseorang yang berkata kepada rasulullah saw, ‘Bagaimana ketika seseorang yang berbuat kebajikan, lalu ada orang lain yang memujinya (padahal niatnya ikhlas karena Allah)?’ Beliau bersabda, ‘Itu adalah kegembiraan awal yang diberikannya kepada seorang mukmin’“
Subhanallah walhamdulillah. Semoga kita termasuk golongan orang-orang yang beruntung.

Barakallahu Fiikum,
Wassalamualaikum warahmatullah wabarakatuh,
~^syafiyah^~
[26 oktober 2010]

Air Mata

~*Air Mata*~
.:Bumi Allah, 13 Oktober 2010:.

الرَّحِيمِ الرَّحْمَنِ اللَّهِ بِسْمِ الرَّجِيْمِ الشََّيْطَانِ مِنَ بِاللِه أَعُوْذُ

Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh


Duhai, sahabat, saudara dan saudari tercinta
Sungguh, mungkin kita sering sekali melakukan dosa-dosa yang tiada kita sadari, semoga Allah senantiasa mengampuni dosa dan salah kita, amin Allahuma amin. Adalah kita merehatkan diri dengan sebuah kisah renungan ini, semoga kita mendapatkan keridhaan-Nya dan ketenangan, serta ampunan.
Selamat membaca sahabat <3 span="">

Dalam sebuah riwayat dikatakan bahwa ada seorang ustadz melihat seorang anak berwudhu di tepi sungai sambil menangis. Ia bertanya, ''Nak, mengapa engkau menangis?''

Anak tersebut menjawab, ''Saya membaca ayat Alquran, 'Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka' (At-Tahrim: 6). Saya khawatir, jangan-jangan Allah memasukkan saya ke dalam neraka.''

Ustadz menjelaskan, ''Wahai anak kecil, kamu tidak akan disiksa, karena kamu belum baligh, jangan merasa takut, kamu tidak berhak memasuki neraka.''

Anak tersebut menjawab, ''Wahai Ustadz, engkau adalah orang yang pandai, tidakkah Ustadz tahu bahwa seseorang yang menyalakan api untuk satu keperluannya, memulai dengan kayu-kayu yang kecil baru kemudian yang besar?''

Rasulullah SAW bersada, ''Tiada pelupuk mata yang tergenangi dengan air mata melainkan pasti diharamkan jasadnya dari neraka, dan tiada air mata yang mengalir pada pipi melainkan akan dihapuskan daripadanya suatu kotoran dan kehinaan, dan apabila ada seseorang di antara umat yang menangis niscaya mereka akan dirahmati. Tiada suatu amal pun kecuali bernilai seperti kadar dan timbangannya, kecuali tetesan air mata. Sesungguhnya air mata itu dapat memadamkan samudera api neraka.''

Tangisan orang-orang saleh terlahir dari khouf (rasa takut). Karena, dengan rasa takut inilah, perbuatan-perbuatan dosa dapat dilenyapkan. Rasulullah menjelaskan, apabila badan seorang hamba gemetar karena takut kepada Allah, maka jatuhlah segala kesalahannya sebagaimana jatuhnya dedaunan dari pohonnya di musim kemarau.

Rasulullah bersabda, ada dua mata yang tidak akan tersentuh oleh api neraka yaitu mata yang menangis karena Allah di pertengahan malam dan mata yang terbangun berjaga di jalan jihad fisabilillah. Dan, di antara yang mendapat perlindungan di hari kiamat adalah seseorang yang berdzikir kepada Allah dalam kesepian lalu berlinangan air matanya.

Allah Rabbul Izzati berfirman di dalam hadis qudsi, ''Demi keperkasaan-Ku, tak akan menyatu dua rasa takut pada diri hamba-Ku dan tidak aku satukan dua rasa aman pada dirinya. Apabila dia merasa aman di dunia, niscaya akan Kami buat takut di hari kiamat; dan apabila dia takut kepada-Ku di dunia, maka akan Kami buat aman dia di hari kiamat. Maka, basuhlah empat hal dengan empat macam. Yaitu, wajahmu dengan tetesan air matamu, gigi-gigimu dengan bedzikir menyebut Tuhanmu, hatimu dengan rasa takut kepada Tuhanmu, dan dosa-dosamu dengan taubat. (Abu Darda kepada para ikhwan di Ka'bah).

Takut kepada Allah akan menumbuhkan jiwa itsar (sifat yang selalu mengutamakan kepentingan saudara seiman daripada kepentingannya sendiri), iffah (kemampuan untuk menjaga diri), dan wara (sikap berhati-hati).

Kini saatnya kit bermuhasabah, dekatkah kita dengan kata itu? Saatnya kita sebagai seorang Muslim, mengevaluasi nilai dan makna hidup kita ini, bukan begitu sahabat?. Dengan wajah apa dan bagaimana kita kembali kepada-Nya?
Subhanallah semoga kita mendapatkan hikmah dari kisah ini yang dapat membuat kita mendekat kepada-Nya. Amin Allahuma amin~

Barakallahu Fiikum, sahabat..
Wassalamualaykum warahmatullah wabarakatuh,
~*Aisyah Asyafiyah*~
 
JUDUL                   : AIR MATA
OLEH                    : Mahyudin Purwanto
SUMBER                : Serambi 7 > Hikmah
Published on FB        : 13 Oktober 2010, SM78 > Hikmah

dalam begini, meski aku bisa tebak berapa kali hujan mengguyur tubuhmu dalam kabut yang meledak, aku tetap merindu

By : Harri Gieb
: ny

apalagi yang aku bawa untukmu ketika
sudah sampai di hulu selain keheningan
aku selalu merasa
dan berusaha untuk mengerti
selebihnya tersisih ke beberapa
halaman buku yang kumal
dengan itu aku merasa bisa bersembunyi
dan menemui kamu diam-diam
di antara diksi-diksi itu

seperti warna coklat sepatumu
yang mampu menggerus usiaku
akan mendangkalkan warna biru langit
yang memantul di tepi telaga
kemudian sebutir embun yang
jatuh di pusat lubukmu
menegaskan waktu yang selalu terburu
entah karena umur
atau wajah kita yang berjamur

aku rindu berdiri di tepimu
seperti melihatmu dari hati
membasuh segala getirmu
mencicip puncak pahitmu
dengan demikian aku pastikan
kau menjadi alif-ku
yang tegak kemana-mana
membawa keraguan menjauhi kiblat
menghidu anyir darah dalam diam
aku bertanya bukan padamu
tapi pada sekuntum bunga dan
beberapa buku yang ada di diriku

sejuk semoga singgah sore ini
memeluk nisan demi nisan
gerimis tak jadi datang
hingga kecapi urung dimainkan
maka tebaklah masa depanmu
perahu-perahu tetap terkapar di pantai
menunggu pecut dan
secuil gumam tentang rindu
sebuah waktu, kesepian namanya
menjelma kitab daun lontar
dengan cuaca berloncatan
sebaiknya kau tangkap petir itu
agar kita mendengar getar
mencari ujung pita dari rindu ini

aku tak menyangka kita begitu
lama memaknai kesepian
tak terasa tujuh lautan sudah
kita tebak pangkalnya
meski selalu meleset
tapi kita selalu merindu
sebab jarak seperti pembenar
bahwa kita terlibat dalam amuk
entah apa. aku sebut itu peduli
meski kau lebih suka menyebut ini
sebagai jatuh hati

kemana kita akan berlabuh
jika tiba-tiba paragraf berikutnya sobek
dan kita harus menulis sendiri kalimatnya
apa yang akan kau tulis
 "perhatian, yang bernama kerinduan,
silakan mendekat"
kemudian aku yang hanya mempunyai
sekuntum bunga dan beberapa buku
mendekat padamu
membisikkan kalimat-kalimat racau
sembari menunggu kau bersenandung
dekat-dekat di telingaku

suatu hari, kau ingin melihat
kota tua di pojok itu
beberapa diorama yang
menggilas wajah peradaban
mengembalikan kenangan
di balik kebaya dan teram lampu
aku tunggu. aku tunggu
aku tunggu!

^*Syafiyah*^
[12.10.10]

Ketika dia, terlalu menarik ♥


أَعُوْذُ بِاللِه مِنَ الشََّيْطَانِالرَّجِيْمِ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh,
Alhamdulillah, sungguh tiada kata yang lebih tepat untuk mewakilkan segala nikmat yang Allah swt berikan kepada diri kita atas nikmat iman-islam, kesehatan, serta kesempatan yang begitu luar biasa.

Sungguh, tiada yang lebih ber-hak dimintai tolong selain pada-Nya, semoga kita tidak termasuk golongan orang-orang yang merugi dan melampaui batas. Semoga apa-apa yang terurai dari tulisan ini bermanfaat khususnya untuk Aisy, umumnya untuk sahabat-sahabat yang semoga senantiasa berada dalam keridhaan-Nya. Semoga yang disampaikan melalui hati, akan masuk ke hati, dan membuahkan keindahan, Lillahita'ala.

Sungguh dalam hidup ini kita-lah tokoh utama, dan pemegang skenario yang indah adalah Allah swt. Kita berhak memutuskan atas apa-apa yang menurut kita baik, tapi sungguh yang terbaik hanya-lah dari-Nya.

M.E.N.A.R.I.K
Enam huruf yang rasanya-pun menarik sekali untuk dibahas XP
Aisy akan memulainya dengan sebuah cerita... suatu hari Aisy dan kedua sahabat Aisy bermain 'true order' suatu permainan kejujuran bergiliran. Kami saling bertanya secara bergilir mengenai apa saja, mulai dari hal yang tidak disukai, kenangan terindah, hingga mengenai suami impian. Tapi entah mengapa kami lebih banyak menjadikan cinta sebagai tema utama, mungkin karena kami perempuan.

Seorang sahabatku bercerita, hal yang dikhawatirkannya akan menggoyahkan hati dan imannya adalah saat ada 'gayung bersambut' dari orang yang disukainya saat ini, dia khawatir akan menjadi luluh. Dan secara tiba-tiba dia bertanya pada Aisy, atas apa yang akan Aisy lakukan jika Aisy berada diposisi seperti itu, saat ketertarikan dibalas ketertarikan.

Aisy terpaku. Tidak ada jawaban dari mulut Aisy, Aisy berusaha berpikir atas apa yang baiknya Aisy lakukan, namun NIHIL. Aisy merasa.. mungkin Aisy-pun akan mempunyai 'kesempatan sangat besar' untuk menjadi luluh, ketertarikan itu mungkin akan membuat Aisy enggan berusaha menjauh darinya, mungkin Aisy ingin selalu bersamanya. Naudzubillah, semoga Allah mengampuni prasangka dan perasaan ini. Yang pasti, Aisy tidak dapat menjawab atas apa yang baiknya Aisy lakukan.

Hingga.. Allah swt menggariskan Aisy pada skenario nyata mengenai hal ini, dan Aisy-pun masih terpaku, entah harus bagaimana. Aisy telah berkonsultasi ke beberapa sahabat Aisy, namun belum ada jawaban yang sesuai. Aisy berharap semoga tulisan ini bisa menjadi salah satu ikhtiar Aisy, dan Aisy berhasil merealisasikannya.

KETIKA DIA TERLALU MENARIK
Adalah fitrah, jika kita memiliki ketertarikan kepada orang lain; entah karena kepandaiannya, tutur bahasanya, tingkah lakunya, atau hanya sebatas ketertarikan fisik. Kita sering dihadapi oleh banyak ketertarikan entah subjektif atau objektif, entah pada yang nyata yang maya, sejenis atau lawan jenis. Satu hal yang dapat dipastikan bahwa saat kita tertarik pada sesuatu, biasanya kita akan mencoba mencari tahu tentangnya lebih dalam. Syukur alhamdulillah jika ketertarikan itu akan ilmu atau yang dapat membuat kita berjalan teguh di jalan-Nya, tapi.. bagaimana jika ketertarikan itu malah membuat kita lalai dari mengingat Allah swt, bahkan mungkin membawa kita kepada zina? Naudzubillah, lindungi kami ya Rabb.

Marilah kita sama-sama membangun benteng pertahanan dan menguatkannya, sahabat. Benteng-benteng yang dibangun dengan niatan Lillahita'ala dengan sabar dan ikhlas berlandaskan al-Quran dan al-Hadist. Aisy percaya, saat kita mencintai dan pasrah pada Allah swt, maka semua ini akan mudah. Insya Allah.

Bagaimana agar ketertarikan itu tidak menjatuhkan kita? Khususnya apabila ketertarikan itu muncul dari seoarang yang bukan makhram-nya? Dan apa jadinya jika seseorang itu menaruh hati kepada diri kita, atau sebaliknya?

Aisy merasa.. bahwa yang baik dan terbaik adalah melegalkannya ke dalam ikatan yang lebih suci, hanya saja jika keduanya memiliki kesiapan dari segala segi, bukan sekedar 'meluluskan' untuk memadu kasih semata. Namun, jika belum ada kesanggupan antar keduanya.. sungguh Allah-lah tempat kita memohon pertolongan dan kita-lah yang wajib berikhtiar.

Ketika dia terlalu menarik.. saat itu-lah kita perlu lagi memperkuat aturan Islam dalam cara bergaul dengan lawan jenis dalam diri kita.
Ketika dia terlalu menarik.. saat itu-lah kita perlu bersegera menyiapkan apa-apa yang sepatutnya kita siapkan menuju jalan nan suci dan diridhai.
Ketika dia terlalu menarik... saat itulah kita perlu kembali kepada komitmen dan prinsip hidup kita, meneguhkannya dan menegakkannya.
Ketika dia terlalu menarik.. saat itulah kita perlu memupuk rasa malu sebanyak mungkin, memupuk rasa rindu kepada-Nya.
Ketika dia terlalu menarik.. saat itulah kita perlu mengintropeksi diri atas apa dan mengapa perasaan itu dapat muncul, apakah nafsu atau rindu yang diridhai?
Ketika dia terlalu menarik.. saat itulah kita perlu menjaga segala pandangan dan kemaluan, sikap dan perasaan dengan lebih erat, agar tidak terjurumus pada zina dan kesia-siaan.
Ketika dia terlalu menarik... segera-lah mencari alasan untuk tidak lagi merasa tertarik pada-nya, atau mencari suatu kegiatan yang dapat menguras rasa keterarikan itu.

Ketika dia belum terlalu menarik.. saat itulah hal yang tepat untuk melakukan semua itu X)

Alhamdulillah, Aisy merasa sedikit lebih lega setelah menuliskannya. Jika ini bermanfaat, semoga kita dapat merealisasikannya, dan semoga kita tidak jatuh pada tipu daya ini.

Barakallahu Fiikum,
Wassalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh,

^*syafiyah*^
[09.10.10]
ditengah kesibukan

Its not HOLIDAY, but,, lets feel like its HOLIDAY X))

Bismillahirahmanirahim, senang rasanya menulis lagi.. *padahal, sepertinya baru kemarin menulis.. XP

Saat liburan, biasanya Aisy suka menulis target-target.. Tapi, kali ini tidak liburan tapi Aisy tetap ingin menulis target, supaya ingat. Karena Aisy suka online tuk menulis, dan blog adalah rumah ke-tiga Aisy X) Karena ini target-target.. sahabat tak perlu baca jika tak berkenan, tapi kalau berkenan.. semoga juga bisa membantu Aisy merealisasikannya yaa sahabat, syukron

04.10.10 - 04.11.10
1. Bakti Sosial :)
2. Enterpreneur
3. Menangkan lomba menulis essai :))
4. Hafal 2 Surat
5. Merombak kamar
6. Tambah 1 gamis
7. Makan sushi sama teman-teman :))
8. Belanja keperluan wisma
9. UTS sukses BANGET!
10. Menulis blog/notes ISLAMI kembali X)
11. Kembali menjajaki di dunia GRI
12. Membuat Tugas terbaik sepanjang masa :)
13. Tilawah sampai tamat!

Sudah segini dulu.. Semoga hati dan iman selalu terjaga, serta tekad meningkat.. X)
Amin, Allahuma amin..

^*Syafiyah*^
[4 Okt 10]
09.56
HAMASAH

Jakarta, dalam kenangan..

Bismillahirahmanirahim..

Aaah.. hampir sebulan ini Aisy tunggal di semarang, menikmati hirup udara dan angin yang lembut namun menembus tulang, menikmati aroma masakan warung tegal yang siap mengganjal perut, menjejali kepala dengan ilmu yang insya Allah berharga.

Tiada yang kata dan rasa yang lebih baik menggambarkan ini semua selain... ALHAMDULILLAH

Sebulan ini.. jika ditanya.. apakah Aisy merindukan Jakarta dan keluarga? Dan jawabannya adalah TIDAK, jawaban ini-pun mengejutkan Aisy sendiri, tapi Aisy selalu berdoa semoga Allah swt selalu melindungi keluargaku agar UTUH dan PENUH barakah. Aisy mengumpulkan banyak sekali kemungkinan-kemungkinan mengapa Aisy tidak merindukan mereka dengan sangat.. Bisa jadi.. karena telah ada komunikasi, bisa jadi juga karena Aisy menekan perasaan rindu tersebut, dan bisa jadi jiwa Aisy terkuras dengan eksplorasi kota semarang ini. Wallahualam..

Yang pasti, yang kuinginkan saat kembali tiba di JAKARTA adalah bahagia dan bertambah rasa syukur; karena kesehatan dan kesejahteraan keluargaku + barakah, dan kesuksesanku, amin allahuma amin.
^*syafiyah*^
[3 September 2010]
malam, dan panggilan sayang menggaung rindu