STATUS sosial kita jauh lebih tinggi dalam pandangan manusia,
tapi bisa jadi dalam pandangan-Nya kita jauuuh lebih rendah.
KESEMPATAN mengecap ilmu kita jauh lebih tinggi dalam pandangan manusia,
tapi bisa jadi dalam pandangan-Nya kita begitu SEMPIT sebab tiada aksi.
Jika semua karena ALLAH, tentulah kita tidak akan memikirkan diri kita semata.
Sebab harta (baik kaya atau miskin), wanita (baik wanita umum, adik-kakak, istri, mertua, ibu), tahta (jabatan, pendidikan, status) adalah UJIAN~
ALLAH lagi. ALLAH terus.
s.e.l.a.m.a.n.y.a.
~*aisyah asyafiyah*~
____
Bismillahirrohmanirrohim,.
Segala puji bagi Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang.
“wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu”. (QS. Muhammad: 7)
“Berangkatlah kamu baik dengan rasa ringan maupun dengan rasa berat, dan berjihadlah dengan harta dan jiwamu di jalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu jika kamu mengetahui”. (QS. At Taubah:41)
Cuplikan ayat dari Surat Muhammad dan Surat At Taubah di atas sepertinya sangat pas dilekatkan kepada keluarga bapak Mohammad Sukri yang bertempat tinggal di Dk. Tambirejo Rt.02 Rw.05 Kelurahan Rowosari Kecamatan Tembalang Kota Semarang.
Beliau adalah seorang hafidz (penghafal al Qur’an) yang berprofesi sebagai penjual sayur keliling namun berhati mulia dan bercita-cita luhur, membina dan mengasuh tidak kurang dari 10 anak yatim dan tidak kurang dari 80 anak TPQ dari warga sekitar di rumahnya.
Subhanallah, Perlu diketahui, Bpk Muhammad Sukri yang kesehariannya menjual sayur berkeliling dari rumah ke rumah dengan kondisi perekonomian yang pas-pasan dan tinggal di sebuah gubug berdinding kayu tua berlantai tanah yang kurang begitu layak huni memiliki kemuliaan tinggi. Beliau berjuang untuk tetap mendidik, menyekolahkan dan menghidupi anak-anak yatim yang dititipkan ke beliau yang kebanyakan juga dari luar kota. Beliau bersama istri dan orang tuanya, setiap hari mendidik anak-anak yatim tersebut dan anak-anak warga sekitar dengan mendirikan Tempat Pendidikan al-Qur’an (TPQ) yang di bernama TPQ Mustamirul Furqon dan alhamdulillah sudah berjalan 6 (enam) tahun. TPQ tersebut fokus pada pendidikan Tahfidz Qur’an, kitab dan Bahasa Arab. Bahkan salah satu anak yatim di tempat tersebut telah hafal 3 juz al Qur’an di usia 11 tahun.
Niatan bapak Muhammad Sukri tidak hanya sampai disitu, beliau berencana mendirikan Pondok Pesantren Tahfiz Qur’an yang lebih layak huni dan nyaman di belakang rumahnya. Beliau memahami bahwa kondisi rumahnya yang hanya berdinding kayu tua terpancar cahaya matahari lewat celah-celah dinding rumah yang sudah aus, lantai rumah yang masih tanah, atap rumah yang masih sering bocor saat hujan, dapur masak yang hanya mengandalkan kayu bakar, ruangan yang sempit, dan 1 (satu) toilet / WC untuk keluarga dan anak didik yang masih jauh dari kenyamanan menjadikan kosentrasi belajar anak-anak terganggu.
Alhamdulillah impian dan cita-cita Bpk Sukri saat ini sudah mulai ditampakkan Allah. Bulan September 2012 kemarin beliau beserta anak-anak binaannya memulai pembangunan Pondok Pesantren Tahfidz Quran baru tahap Pondasi, akan tetapi karena kekurangan dana sampai saat ini kegiatan pembangunan terhenti.
Bagi saudara-saudaraku seiman yang berkehendak untuk memberikan donasi atau sumbangannya, bapak Sukri memberikan arahan sebagai berikut :
- Sumbangan atau dana yang di khususkan untuk operasional kegaitan belajar mengajar dan kebutuhan anak selama tinggal di Ponpes / Rumah Bp. Sukri. (dana akan di kelola oleh bapak sukri langsung)
- Sumbangan atau dana yang di khususkan untuk tabungan anak anak yatim (bapak sukri tidak akan memanfaatkannya, karena langsung akan di masukkan ke dalam rekening anak-anak yang telah dibuatkan untuk tabungan masa depan dan pendidikan)
- Sumbangan atau dana yang khusus untuk kebutuhan pembangunan pondok pesantren.
