Rss Feed

ShoutMix chat widget

Mau seperti ini?
Click aja disini---> Kumpulan Blog Tutorials

Menikah dan Dinikahi

Pernikahan bukanlah perkara sederhana, sekalipun membawa perasaan sederhana. Jika seseorang telah ingin menikah dan telah siap dengan dengan keadaan diri serta berani mengambil konsekuensinya, tiada ada yang berhak menghalanginya, kecuali alasan syari. Pernikahan berarti membawa masa lalu kita, dan menerima masa lalunya, memperjuangkan masa kini, dan berani menjadikannya teman juang pada segala bentuk rahasia-rahasia di masa depan, yang adalah kehendak-Nya. Pernikahan berarti mempersatukan tidak hanya dua manusia melainkan dua keluarga besar dengan berbagai karakter, kriteria, kondisi sekaligus permasalahannya.

Ketika seseorang memutuskan untuk menikah, ia haruslah yakin bahwa orang yang akan ia nikahi adalah ia yang benar-benar ia inginkan untuk menghabiskan hidupnya, orang yang ia inginkan untuk ia bagi kebahagiaan, orang ia percaya untuk membantu kita menyelesaikan permasalahan, orang yang kamu yakini dapat memberikan senyum termanisnya ketika diluar sana ada wajah-wajah ketus dan menyakitkan, orang yang kamu percaya untuk membesarkan anak-anakmu, orang yang kamu percaya mampu menjadikan dirimu dan dirinya lebih berkualitas dan terangkat drajatnya dihadapan-Nya. Dan perasaanmu harus yakin, dia-lah yang benar-benar kamu inginkan dan benar-benar membuatmu mempertaruhkan kesetiaan yang murni, ditengah ketidakramahan dunia ini. Pilihlah ia yang kamu yakini benar, mau kamu bagi dengan berbagai potret-potret itu, dan merahasiakannya.

Seseorang slalu berhak untuk memilih, dan slalu berhak untuk menolak. Namun, menjadikan pernikahan sebagai ladang ibadah adalah keharusan yang tak bisa ditawar-tawar. Sebab itu, pilihlah ia hati-hati dengan mengusahakan kelurusan hati, istikharah, matang-matang. Bukan sebab ketakutan tidak mendapat jodoh, tidak sesuai dengan kebiasaan sekitar atau sebab sudah waktunya, atau sebab banyak teman sudah menikah. Pilihlah sebab kamu yakin, ketika dengannya ia akan menjaga kehormatanmu, dan kamu menjaga kehormatannya, ia akan mengenalkanmu kepada yang lebih sejati, dan mampu menguatkanmu dengan keberadaannya, ia yang mampu menjadi seorang ibu dan ayah yang baik atau sebagai seorang menantu dan paman/tante yang baik pula. Pilihlah ia yang membuatmu tidak takut untuk bermimpi dan mewujudkannya. it’s mean lihat kembali akhlak, adab dan agamanya. Itulah sejatinya memilih karena Allah.

Ketika kilasan pikiranmu berkata “Kapan ya aku nikah?” atau banyak orang bertanya “kapan nikah?” Tiliklah kembali hatimu, sebab bersabar itu baik, dan mengambil kesempatan ketika telah siap-pun juga tak kalah baiknya. Pernikahan bukan berlomba, pernikahan tidak melulu tentang romantisme, pernikahan hanya babak baru untuk memaksimalkan ibadah dan memperluas manfaat serta pembelajaran.

Ingatlah beberapa hal lagi, dalam perkara mempersiapkan diri… jangan menjadikannya untuk mendapatkan pasangan, bukankah itu berarti hijrah demi mengharapkan wajah mereka? Lantas jika begitu dimana posisi pengharapan pada wajah-Nya? Jadilah kamu baik, sebab kamu memang harus baik, jadilah kamu beriman sebab kamu memang harus beriman, jadilah kamu bermanfaat karena memang kamu harus bermanfaat, dan tingkatkanlah ibadahmu sebab kamu memang harus melakukannya. Jadilah kamu mandiri dan berusaha, sebab memang kamu harus mandiri dan selalu berusaha. Bukan perkara demi orang lain atau siapapun. Don’t stop to be better!


0 komentar:

Posting Komentar

akan menyenangkan jika kamu mau menulis pendapatmu xD -ve_isyaasya-