Rss Feed

ShoutMix chat widget

Mau seperti ini?
Click aja disini---> Kumpulan Blog Tutorials

Sentak

Seperti seharusnya. Kita sama tahu dengan samar, tentang mengapa kita berbincang. Menjadikan ada kata-kata, yang tiada pernah kita punya. Yang kita sama sadari, tutur kata ini tiada berbalut tulus yang penuh.

Kita yang bosan dengan diam, menumpahkan banyak tinta-tinta..  pada kanvas yang kau genggam erat di sepanjang perjalanan kita. Yang sekedar melukiskan coretan-coretan hitam dan banyak wajah buram, sebagai alasan pertemuan.

Kini, perjalanan membawa kita kepada senja yang kita percepat. Kau tatap arloji di langit kelabu, ah.. berkarat, gumammu sambil menyeka keringat yang telah menyatu dengan denting waktu. Antara kita yang selalu membuka perasaan janggal, terlebih ketika tuturku menyentakmu yang selalu sibuk melukiskan banyak tanya. Entah, dengan tinta warna apa.. merah atau abu? Yah, kau tak pernah beritahu.

Lalu.. keringatmu menetes menjadi hujan yang basahi payungku, saat kita jelas menemukan kata pisah dengan banyak seru diantara coretan-coretan itu. Kau yang tenang dan muram menapakkan jejak, kembali ke selatan dan aku yang diam dan teguh, terhenti di barat. Ah, arloji masih berkarat dan senja datang dengan cepat. Keringatmu telah benar-benar menjadi rinai hujan, yang tak tampak ditengah padang ambisi antara kita. Dan, tinta yang telah kuuraikan untukmu kini menjadi sajak-sajak terpaku, menanti hujan dan kedatanganmu untuk menilai kembali.. tentang pantas atau tidak, baik atau buruk, benar atau salah mimpi yang akan kita tenun dengan angkuh ini.


^*Syafiyah*^
[23 Juli 2010]
Seharusnya kau tahu, kita belum menuntaskan apa-apa
Dan tenunan ini tertuda, kau tak berkabar.
Padahal, benang-benang telah kucari..
Dan, aku butuh jarum
Juga tangan dan ambisimu

Kau yang sepertiku
memang memilih begini dan begitu
Yah, aku tahu.
Itulah dan Inilah kita.
Kita sama

0 komentar:

Posting Komentar

akan menyenangkan jika kamu mau menulis pendapatmu xD -ve_isyaasya-