Rss Feed

ShoutMix chat widget

Mau seperti ini?
Click aja disini---> Kumpulan Blog Tutorials

Masalah hijab kita!

Bismillahirahmanirahim.

Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh..
Alhamdulillah, bertemu lagi dengan liburan yang mau tidak mau harus bergulat dengan soal-soal manis untuk dikerjakan. Begitupun dengan kamu kan muslim muda? Tapi, jiwa menulis ini membuncah hingga lumer, mau tidak mau, sisihkan waktu untuk berbagi denganmu karena ada sebagian dari hati yang ingin berbagi dengan gemuruh asa. ^_^

Teringat saat syuro penutupan, beberapa kawan seperjuangan menyatakan masalah dalam berkomunikasi dengan lawan jenis serta tentang menjaga keistiqomahan -kekonsistenan- dalam bersikap sebagai muslim (dan khususnya anggota rohis) yang seharusnya menjadi contoh. Dan teringat juga sebuah kata 'tukang tipu' dan 'bermuka dua'.



Kita, anak sekolahan umum ini, memang memiliki rintangan yang lebih besar dibanding dengan para pelajar di pesantren atau sekolah islami dalam masalah hijab dan interaksi dengan lawan jenis. Bila mereka sudah lebih 'aman' karena hanya sekelas dengan yang satu mukhrim, tak perlu bersalaman dengan guru non-mukhrim, tak perlu repot-repot mencari contekan toh takkan diberi, dan lain sebagainya. Sedangkan kita? Well, diakui saja rintangan kita lebih besar.


Terkait tema inilah yang akan saya bahas. Memang bukan kapasitas saya untuk memberikan solusi, karena dalam prakteknya-pun tak pernah sepenuhnya dapat terealisasikan. Namun, saya pikir ini kapasitas saya untuk saling mengingatkan. Di dakwah ini, kita tidak harus menunggu sempurna, bukan? Untuk memperjuangkan kebenaran.

Ups, afwan, terlalu banyak pembukaan. Oke, mari mulai dengan basmallah..

Bismillahirahmanirahim....

Tema tentang hijab adalah tema yang tidak asing lagi ditelinga kita. Kenapa? Karena hijab adalah hal yang teramat sangat penting bagi muslim, terutama yang aktif di dunia dakwah. Namun, pada kenyataannya tidak semua orang mengerti tentang hijab. Dan tidak sedikit orang yang memandang sebelah mata, dan mencibir bila kita menunjukkan hijab kita baik secara pakaian atau-pun sikap. Mungkin cibiran yang terdengar seperti ini, 'Sok alim deh', 'sombong banget sampai nggak mau ngeliat gue?', 'Ih, ngapain sih jauh-jauh? Jijik sama gue?'. Nah, itulah fenomena yang sering terjadi pada para aktivis dakwah yang sangat disayangkan. Namun, ada yang lebih disayangkan, yaitu para aktivis dakwah, yang mungkin takut kena cibir itu, yang kemudian membaur dan tercampur. Mereka tidak lagi mengindahkan hijab, dan hijab hanya dipakai saat bertemu dengan para ikhwan ataupun akhwat, sesama aktivis dakwah. Setelah itu.. bye bye hijab!

Naudzubillahimindzalik. Semoga kita tidak termasuk golongan munafik seperti itu, tapi semoga kita termasuk ke dalam golongan yang senang memperbaiki diri serta diridhai.

Lets to the point..

*MASALAH*
Mungkin inilah sedikit situasi-situasi yang rawan terlepasnya hijab di sekolah umum yang mungkin pernah terjadi atau sedang terjadi pada kita,;

1. Salaman gak ya sama guru non-mukhrim?
2. Sontek mensontek!
3. Banyak temen non-mukhrim yang minta diajarin!
4. Musti duduk sama non-mukhrim!
5. Ada banyak humor, tawa dan canda di kelas!
6. Ada yang ditaksir
7. Jadi bahan ceng-cengan
8. Dapet tugas kelompok dengan non mukhrim!
9. Katanya.. wajib ikut acara yang gak syari'! Dan ada acara nge-band di sekolah!
10. Dipaksa ngasih tebengan sama non-mukhrim!
11. Teman bercerita tentang hal-hal yang kurang syar'i


Apakah teman-teman muslim muda pernah berada dalam situasi ini? Atau sering? It's oke, kita akan cari tahu bagaimana menyelesaikannya..

*SOLUSI*
1. Salaman gak ya sama guru non-mukhrim?
Ini dia yang bikin kita dilema setengah mati. Antara 'menghormati-menghargai' dengan syari'at Islam, aturan Allah. Dan pada akhirnya, aturan Allah swt -lah yang harus dilaksanakan. Jangan ragu untuk mengambil sikap, jika tidak bisa menghindar, siasati dengan salam ala orang Jawa. Namun, mengingat kita yang terkadang berada disituasi kepepet sekali, maka sebisa mungkin jangan terlalu menggenggam tangan sang guru dan jangan terlalu lama, serta jangan mengingat-ingat betapa lembut atau kasar tangan sang guru.

2. Sontek-mensontek!
Yah, namanya juga pelajar, dunia sontek-mensontek tampak lumrah dan wajar-wajar saja. Sering kali jika menghadapi soal yang rumit dan tidak dikuasai, atau berada di situasi yang membingungkan cap 'halal' terlegalkan. Saya-pun pernah menjadi pencontek membabi buta dan pelajar dilema yang sangat bingung apakah baiknya mencontek atau tidak, atau sekedar bertanya rumus. Hasil rapot saya semester ini membawa hikmah tersendiri. Benar, Allah swt tahu, tapi Allah swt menunggu, menunggu saat yang tepat untuk membalas kemaksiatan kita, atau membalas kebaikan kita. Untuk apa IP atau IPK yang tinggi kalau pada akhirnya liang lahat tidak meminta rapot kita sebagai syarat. Untuk apa IP atau IPK tinggi kalau nilai-nilai itu terbalut kecurangan dan berlumur dosa. Man jadda wa jadda. Untuk masalah ini, saya yakin muslim muda tahu solusinya ;P. ( Lebih ke-menyemangati diri sendiri hehe!!)

3. Banyak temen non-mukhrim yang minta diajari!
Tidak salah kok mengajarkan ilmu kepada teman-teman, karena salah satu amalan yang tidak hilang ketika kita tiada adalah ilmu yang bermanfaat. Namun, perlu disadari situasi seperti ini rawan terlepas hijab dan batasan-batasan. Nah, untuk itu kita perlu menciptakan sikon yang lebih syari' seperti;
* Bila ada golongan yang semukhrim dengan mereka yang cukup menguasai materi itu, baiknya kamu oper ke temanmu itu.
* Jika hanya kamu, maka buatlah jarak supaya tidak terlalu dekat
* Tetap jaga pandangan dan suara, lalu niatkan untuk berbagi ilmu karena Allah ta'ala
* Yang paling penting jangan berduaan!

4. Musti duduk sama non-mukhrim!
Bangku belakang penuh, tinggal bangku depan, dan tinggal teman non-mukhrim dan dari tempatnya-lah tulisan paling jelas terlihat . Saya pernah ada disituasi seperti ini, mungkin muslim muda juga pernah, mau tidak mau harus duduk disebelahnya. Apa yang harus kita jaga? Baiknya bagaimana? Jauhkan bangkumu, beri jarak, jaga pandanganmu, jika kita perlu untuk bertanya padanya dan tidak ingin tampak jutek karena kita tidak memandangnya, maka siasati dengan memandang ke arah tempat lain selain matanya.

5. Ada banyak humor, tawa atau canda di kelas!
'Hahaha...' Seisi kelas tertawa ketika teman kami berguyon, perut ini-pun seakan menahan tawa saat mendengarnya. Tertawalah muslim muda, tapi cukup dengan senyum. Nabi-pun tak pernah menunjukkan giginya saat tertawa. ^_^ Namun hati-hati dengan candaan kadang ada ghibah, suudzon atau dengki di dalamnya. Berkumpullah dengan orang-orang sholeh.

6. Ada yang kamu taksir!
Saat kita menyadari kita memiliki perasaan pada seseorang, sikap kita pasti menjadi berubah, entah menjadi sedikit gimana atau bagaimana. Dan rawan sekali jika seseorang yang kamu taksir berada sekelas denganmu! Bisa jadi setiap hari curi-curi pandang, cari-cari perhatian, walau kamu tidak menginginkan hal itu. Disadari atau tidak. Jadi bagaimana meminimalisirnya? Jangan mencari kesempatan untuk berinteraksi, perbanyak ibadah itu jawabannya, minimalkan dan bulatkan tekad untuk berhenti mentaksir-nya. Bisa baca di catatan Hamaa; Jatuh Cinta..

7. Jadi bahan ceng-cengan
Jika karena kamu terlalu diem dan tampak alim sehingga teman-teman jadi 'penasaran' kepadamu, biasanya kamu akan jadi bahan candaan seperti dicieh-cieh-in, atau untuk alasan lain. Untuk masalah ini, jadilah seperti dirimu yang biasa. Kebalkan iman, bulatkan tekad untuk tetap istiqomah, jangan sampai terhanyut pada hal itu.

8. Dapat tugas kelompok sama non-mukhrim!
Bagilah tugas dengan adil dan sesuai dengan kesanggupan masing-masing anggota. Dalam pelaksanaanya hindarilah selalu menaati hal-hal syari, serta luruskan niat.

9. Katanya.. wajib ikut acara yang gak syari'! Dan ada acara nge-band di sekolah!
Untuk hal ini sebisa mungkin tolak-lah atau jadikanlah acara ini syar'i, atau setidaknya bisa sedikit menghandel acara agar sedikit lebih syar'i misalnya yang tadinya nggak ada jadwal sholat jadi diadain. Hindari acara yang kurang syar'i yang waktunya pada jam malam. Saat menonton band-band akan banyak 'kesempatan' untuk bersentuhan dengan lawan jenis, menonton dari jauh-pun tidak membawa manfaat sedikitpun, jadi untuk apa? Lebih baik pasang headseat yang melantunkan ayat suci al-Qur'an, right? ;P

10. Dipaksa kasih tebengan sama non-mukhrim!
Katakan tidak. Karena hal itu bukan rawan lagi tapi hampir menanggalkan hijab. Kecuali dengan hal-hal yang sangat kritis dan sikon yang mendesak. Maka bila ini terjadi perhatikanlah beberapa hal;
- Beri halangan atau pembatas diantara keduanya agar tidak terjadi sentuhan.
- Keduanya menutup aurat dan menjaga pandangan
- Tidak bercanda
- Benar-benar urgent dan sesuai syari'
- Tidak menimbulkan fitnah

11. Teman bercerita tentang hal-hal yang kurang syar'i
Tidak semua dari kita yang paham tentang hijab. Bagi teman yang seperti ini, bila dia membicarakan masalah dan membutuhkan solusi maka dengarkanlah dan berikan solusi syar'i yang sesuai. Bila dia hanya ingin meluapkan, dengarkanlah jika ada kesempatan cari tema pembicaraan lain.

Alhamdulillah, catatan ini tak lebih dari keinginan untuk berbagi dan sebagai penyemangat pribadi untuk terus memperbaiki diri. Semoga bermanfaat untuk muslim muda semua. Dan semoga kita dapat saling mengingatkan. Terkadang situasi-situasi dan kehilafan memang merajarela, jadi ingatkanlah penulis ini, atau berpositif thinking-lah. ^_^

Kritik dan saran sok atuh dihanturkan.

Ups, sudah tau kan ketentuan interaksi syar'i? Lupa? Ini dia..

1. Menundukan Pandangan / tidak memandang terus-menerus, lekat dan dalam.
2. Tidak berduan-duaan di tempat sunyi, jika di tempat ramai tidak berlama-lama.
3. Mengucapkan salam bila bertemu, selama tidak menimbulkan fitnah.
4. Tidak bertemu dengan alasan yang dibuat-buat / diada-adakan.
5. Berkomunikasi untuk hal-hal yang penting saja, topik tidak divergen (meluas), tidak continueslly (terus-menerus) dan berlarut-larut.
6. Tidak menggunakan bahasa yang tidak jelas / ambigu / menimbulkan prasangka baik maupun buruk dan melambungkan hati.
7. Tidak berkomunikasi (SMS, Telepon, MissedCalls, Chating, dll) diantara jam 21.00-waktu fajar, kecuali mendesak sekali dan berlangsung satu arah.
8. Menjaga hati dan Meluruskan Niat.

Salah datang dari saya. Kebenaran datang dari Allah swt.
Semoga Allah swt senantiasa menghapus kesalahan di dalamnya,  dan meridhai kebaikan di dalamnya..

Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh,
^*syafiyah*^
[Senin, 21 Des 09]

0 komentar:

Posting Komentar

akan menyenangkan jika kamu mau menulis pendapatmu xD -ve_isyaasya-