sebagaimana seharusnya

 

~*sebagaimana seharusnya*~
.:23 februari 2012 pukul 21:08:.
-repost from FB

assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh
alhamdulillah.. alhamdulillahi robbil alamin asholatuwasalamu ashrofil ambiyai’ walmurshalin ama ba’du ♥

sekiranya apa yg akan terjadi..?
jika seorang pekerja, semisal: fashion-designer,
‘buta’ dlm membuat -bahkan mengenal- pola?
linglung ketika disuruh menentukan bahan,
jauh dari faham terhadap alur pembuatan-nya
or cant imagine what she/he really want to make!

maka.. bisa jadi ia pusing? bingung? atau galau?
krn pastilah, jika ia ‘berhasil’ menciptakan,
maka, buatannya adalah barang berkhualitas rendah,
atau mungkin, malah... menjadi –sekedar- sampah~ ?!

hmm.. knp bisa begitu?
sahabatku sayang, bukankah sudah jelas..
ketika pola yg dibuat adalah asal-asalan, tanpa ilmu..
bagaimana mungkin ia bisa membedakan dan menentukan ukuran,
untuk badan, lengan, pinggang, kaki?
lantas jika begitu, menurutmu..
bagaimana khualitas yg dapat ia hasilkan?

lalu, tekait dg bahan,
dapatkah kamu membayangkan..
apa jadinya, jika sebenarnya,
bahan yang cocok untuk spring
malah ia gunakan untuk winter?
hihihi kacau banget kaaan..?!

jikakalau ia paham pola dan bahan,
namun.. ia tidak ahli sama sekali dalam membuatnya..!
ia tidak tahu mana yg harus dijahit pertama kali,
dan mana yg harus terakhir?
bukankah pola yang tlah dibuat malah jadi sia-sia~
karena jahitannya s.a.l.a.h disana-sini..?!

atau mungkin, ketika ia mengerti s.e.m.u.a itu,
tapi... ia malah tidak benar-benar mengerti tentang,
apa yg sesungguhnya ia lakukan..?
apa tujuannya ia memiliki kepahaman itu..? hmm~

sahabat yg disayang allah,
bukankah kita-pun juga seorang worker?
yang diberi ‘hak’ sbg pemimpin –khalifah-
yang memiliki tugas untuk beribadah..!

namun apa jadinya..?
jika... segala ibadah dan amal kita,
dilakukan.. t.a.n.p.a i.l.m.u..?

menjadi sebuah amalan k.a.c.a.n.g. doong?
atau mungkin malah..
‘amalan’ yg membawa berbagai bentuk keburukan
krn nyatanya itu adalah amala yg dilarang..?!
naudzubillah himindzalik~

semisalnya kita (merasa) telah berilmu,
namun nyatanya kita belum tahu cara ‘menempatkannya’
bukankah itu sama saja seperti.. bermain-main sendirian?

sebagai contoh,
ia seorang yg tahu bahwa islam penuh dg kebaikan,
serta menanamkan cintai kpd sesama umat islam,
namun.. apa jadinya..??
jika ia menempatkan kecintaan itu,
untuk membantu dan menolong seorang p.e.n.c.u.r.i..?!

hihihi~ capek-capek beramal,
tapi tidak diterima! karena salah tempat..?!
main-main yg hanya bikin ‘capek’ semata kan..?
sama halnya seperti menjahit pola tanpa kepahaman!

dan apa jadinya,
jika ia memiliki ilmu tp s.e.t.e.n.g.a.h-s.e.t.e.n.g.a.h..?
semisal ia mengerti hukum shalat itu wajib,
ia-pun sudah hafal tatacara dan bacaannya~
tapiii, ia tidak tahu tata cara wudhu yg sah..?!
hmm~~ sia-sia juga yah..?

lain halnya dengan yg satu ini..
jika kita memiliki semua ilmu itu~
namun... kita t.i.d.a.k tahu apa tujuannya..?!
tidak mau mempraktekannya..?!

semisal, ia seorang yang mengerti,
hukum dan tata cara puasa ramadhan,
namun malah asyik meninggalkannya..?!

bagaimana menurutmu..?
bukankah yg ia telan sesungguhnya,
adalah pil kerugian yg sangat besar..?
kesia-sia-an yg nyata..?
karena selain ia membawa kekosongan,
ia-pun membawa serta label m.u.n.a.f.i.k~

sahabatku sayang,
we only live once!
and our time is limit!

maka, bukankah kita,
yg dipilih menjadi seorang khalifah,
yg diperintahkan untuk beribadah~
sepatutnya memang harus gemar m.e.n.u.n.t.u.n i.l.m.u..?

dan, menjadi golongan yg senang,
serta lapang terhadap kebenaran?

krn tahukah kamu kebenaran itu akan...

...

hihihi~
*ups boleh kan aku tersenyum saja..? xp

krn aku percaya (insya allah)
sahabat akan segera mencari tahu kenapa..?
iya kaaaan..? ^_~ ♥♥

~*~

wallahu a'lamu bishshawab.
wassalamuaalaykum warahmatullah wabarakatuh,
barakalllahu fiikum,
~*syafiyah*~

[28.08.12]