Rss Feed

ShoutMix chat widget

Mau seperti ini?
Click aja disini---> Kumpulan Blog Tutorials

Melumat Sepi


Apakah jemariku memang menyulamkan sepi? Yang bermain-main dengan takdir? Melanglang buana hingga akar inti bumi? Membiarkan mati dalam ruang hampa, sia-sia? Lalu apa kata yang Kuasa bila hambanya bermain-main dengan murka-Nya. Namun, sekali ini aku berpikir, apa benar jemariku menyulam sepi? Sejujurnya sepi itu berbahasa, lewat hembusan angin dan rintikan hujan, lewat getaran dan sensasi rasa. Lewat lumatan bibir mencairkan coklat, manis, dan aku muda, belia dan juga remaja. Suara mereka terasa, dari ubun kepala hingga kaki mati rasa. Dan sepi-pun kunikmati dengan percuma. Memelukya erat tiap pagi, siang, dan malam. Seperti makan nasi, dan makan hati, kebutuhan, begitu juga menelan sepi, bulat-bulat. Menalaah hari dan tapak kaki.

^*syafiyah*^
[21 Des 10]
malam dan melumat sepi,
berdua

0 komentar:

Posting Komentar

akan menyenangkan jika kamu mau menulis pendapatmu xD -ve_isyaasya-