Di dalam hidup kita, akan
selalu ada ruang untuk seseorang, yang bisa jadi tidak pernah benar-benar
dikenal. Bahkan pada sebagian orang, namanya-pun tidak ia ketahui. Seseorang
itu masih begitu abstrak, kabur, tidak jelas, serta penuh ketidakpastian.
Namun, entah bagaimana caranya seseorang itu begitu banyak menguras pikiran dan
perasaan, dari hari ke hari, tahun ke tahun. Kehadirannya selalu dinantikan
untuk mengetuk pintu masuk ruang itu.
Sayang… ada orang-orang yang
membuka pintunya lebar-lebar dan membiarkan sembarang orang memasukinya. Atau ia
tidak membiarkannya masuk namun dirinya-lah yang keluar dan mencari
kepuasan-kepuasaan dari berbagai “seseorang”, dan sayang ruangnya itu tetap
kosong-hampa. Beruntung masih ada sebagian orang lagi yang menyibukkan diri
untuk menghias ruangan itu semampu yang ia bisa, baik dengan dinding-dinding
doa, pernak-pernik rindu, lampu-lampu ilmu. Ia mengunci pintunya rapat-rapat.
Hanya ada satu alasan ia membuka ruang itu demi seseorang yang telah lama ia
nantikan, yaitu… ketika terdengar tiga ketukan.
Ketukan pertama adalah
sapaannya dalam sebuah proses ta’aruf, ketukan kedua ada dalam istikharah dan
“yes I do” yang terucap, dan yang ketiga adalah yang paling penting yaitu… saat
akad terucap. Maka… ruang itu-pun akan terbuka lebar, membiarkan satu-satunya
“seseorang” hadir dan menyemarakkan ruang dengan banyak kebaikan dan kemuliaan.
Lantas… bersamaan dengan itu ruang tertutup dengan sendirinya, sebab ruang itu
sudah penuh dengan keberadaan “seseorang”.
Dan, bagiku ruang itu sudah penuh dengan seseorang, teramat spesial!
0 komentar:
Posting Komentar
akan menyenangkan jika kamu mau menulis pendapatmu xD -ve_isyaasya-