"Mengapa menunggu beberapa jam tampak begitu berat dibanding menunggu 22 tahun 5 bulan dalam menanti kepulanganmu? Sungguhnya kalau kamu mau tahu, nyatanya sudah sejak lama aku kangen kamu. Dan akan terus kangen kamu. Jauh sebelum 36 jam lalu sejak kamu tidak disisiku. Ataupun 27 hari lalu saat pertama kali kita bertemu. Kangen itu ada. Bedanya, dulu aku tidak mengenalmu. Dan bedanya lagi... kini rasa kangennya jauh lebih kuat setelah aku mengenalmu. Aku kangen kamu, tapi... pulanglah nanti-nanti, agar temu menjadi lebih merindu." -- lo(ve)
Labirin Perempuan
Label:
Muslimah Teens
/
Comments: (0)
Jika
diibaratkan oleh suatu hal, hati perempuan bisa jadi mirip sebuah labirin
dengan satu pintu masuk namun ada banyak jalan keluar. Sayangnya tempat menuju
jalan keluar itu tidak mudah dicapai, ada jalan-jalan yang begitu berliku, berkelok, ada juga yang begitu gelap, bahkan
tak sedikit yang buntu sehingga ia butuh berbalik. Hal ini yang bisa jadi
membuatnya sulit ditemukan atau sulit menemukan. Jangankan orang lain diminta
untuk memahaminya, ia sendiri tak jarang terjebak dengan pemahamannya sendiri.
Perempuan seringkali merasa “orang lain sudah paham maksudnya” tanpa harus ia
ucapkan, atau jika ia terpaksa harus mengucapkannya ia akan menggunakan banyak
jenis bahasa, semisal saja bahasa tubuh. Sayangnya, bahasa tubuhnyapun seringkali
adalah samar, tak mudah terbaca. Ia bagai hidup dalam perasaannya sendiri,
hatinya menyatakan rindu tapi bibirnya selalu kelu, sebenarnya cemas tapi
jatuhnya marah, teramat ingin menyapa tapi seakan tanpa daya, dan semua hanya
hinggap dalam perasaannya. Sehingga ia seringkali berjalan dari satu belokan ke
belokan lain dalam labirin hatinya, mencari cara. Siapa tahu… gerak jemarinya,
tatapan matanya, senyum kecilnya yang entah sinis atau beneran manis sudah
cukup untuk dapat membuat orang lain mengetahui isi hatinya. Sayangnya, orang
lain itu bukanlah cenayang.
Seseorang
Label:
Sayap-Sayap Hati
/
Comments: (0)
Di dalam hidup kita, akan
selalu ada ruang untuk seseorang, yang bisa jadi tidak pernah benar-benar
dikenal. Bahkan pada sebagian orang, namanya-pun tidak ia ketahui. Seseorang
itu masih begitu abstrak, kabur, tidak jelas, serta penuh ketidakpastian.
Namun, entah bagaimana caranya seseorang itu begitu banyak menguras pikiran dan
perasaan, dari hari ke hari, tahun ke tahun. Kehadirannya selalu dinantikan
untuk mengetuk pintu masuk ruang itu.
Sayang… ada orang-orang yang
membuka pintunya lebar-lebar dan membiarkan sembarang orang memasukinya. Atau ia
tidak membiarkannya masuk namun dirinya-lah yang keluar dan mencari
kepuasan-kepuasaan dari berbagai “seseorang”, dan sayang ruangnya itu tetap
kosong-hampa. Beruntung masih ada sebagian orang lagi yang menyibukkan diri
untuk menghias ruangan itu semampu yang ia bisa, baik dengan dinding-dinding
doa, pernak-pernik rindu, lampu-lampu ilmu. Ia mengunci pintunya rapat-rapat.
Hanya ada satu alasan ia membuka ruang itu demi seseorang yang telah lama ia
nantikan, yaitu… ketika terdengar tiga ketukan.
Ketukan pertama adalah
sapaannya dalam sebuah proses ta’aruf, ketukan kedua ada dalam istikharah dan
“yes I do” yang terucap, dan yang ketiga adalah yang paling penting yaitu… saat
akad terucap. Maka… ruang itu-pun akan terbuka lebar, membiarkan satu-satunya
“seseorang” hadir dan menyemarakkan ruang dengan banyak kebaikan dan kemuliaan.
Lantas… bersamaan dengan itu ruang tertutup dengan sendirinya, sebab ruang itu
sudah penuh dengan keberadaan “seseorang”.
Dan, bagiku ruang itu sudah penuh dengan seseorang, teramat spesial!
Hadiah Pernikahan
Label:
Baity Jannaty
/
Comments: (1)
Dulu, ketika saya mendapatkan
undangan pernikahan saya selalu bingung kira-kira memberikan hadiah atau kado
apa kepada kedua mempelai. Well, sebelumnya… sebenarnya asal muasal budaya memberikan
kado saat pernikahan itu dari mana ya? *think* Saya personal tidak tahu, namun
bukankan menggembirakan saudara adalah sunnah, dan salah satu bentuknya adalah
memberikan hadiah. Tidak dipungkiri ketika awal membangun maglihai rumahtangga,
ada banyak sekali keperluan yang dibutuhkan kedua mempelai, dan saya merasa
tidak ada salahnya seseorang memberikan hadiah untuk meringankan pengeluaran
untuk keperluan rumahtangga atau mungkin sekedar demi hobinya. Dulu, saya
seringkali mentok pada “seprai” atau bed cover untuk dijadikan hadiah. Kemudian
saya berada dimoment yang diberi hadiah, dan semua menjadi lebih cerah.
Nyatanya ada dua jenis hadiah yang banyak sekali saya dapatkan yang pertama
adalah seprai dan yang kedua adalah satu paket gelas dan teko. Nah, untuk
meminimalisir menumpuknya barang yang sama dan memperkaya variasi pilihan
hadiah, saya ingin membagi gagasan kira-kira apa saja yang bisa dijadikan dan
sebaiknya dihindari untuk dijadikan hadiah. So, check this out :
1# Hadiah
sesuai Hobi
Setiap
orang memiliki hobi dan biasanya hobi berlangsung lama serta menyenangkan.
Pilihan yang paling mudah adalah memberikan hadiah sesuai dengan hobinya,
semisal yang hobi baca maka tentu buku adalah yang paling menarik baginya, hobi
mengumpulkan suatu benda, hobi yang berhubungan dengan merawat binatang, alam,
fotografi atau apapun. Namun, sebaiknya tidak hanya mengarah pada satu elemen
hobi itu saja, semisal hobi membaca tidak melulu sebatas buku bisa juga
barang-barang yang menyertainya semisal rak buku, pembatas buku, hiasan yang
bertuliskan kata “Read” atau “Book”. Begitu juga dengan hobi yang lain, carilah
aksesoris atau benda yang mendukung hobinya tersebut. Nah, coba bagaimana kalau
ia hobinya memancing, menggambar atau mengumpulkan boneka sapi..? ^^
2# Alat
Masak
Masak memasak
bisa dikatakan adalah aktivitas yang
pasti ada dalam keluarga entah itu di kota paling ramai atau hutan paling
terpencil sekalipun sebab musabab manusia membutuhkan makan. Nah, ini bisa
dijadikan sebagai hadiah yang banyak berguna. Apa saja jenis alat masak itu…?
Ia bisa saja satu paket berbagai jenis pisau, penggorengan dengan banyak
pilihan ukuran, panci, berbagai bentuk spatula, atau mungkin kompor gas dan
oven. Bisa juga rak piring basah atau rak piring kecil, tempat taruh bumbu
semisal gula, garam, merica, bawang, timbangan, alat membuat kue, tempat
menaruh pundi-pundi makanan kering sejenis box besar juga bisa. Atau… coba
jalan-jalan ke swalayan besar dan hinggap di bagian dapur, maka dengan mudah
akan kita temukan barang-barang yang bisa dipaketkan jadi kado baik dari harga
bernominal tinggi, agak tinggi dan agak rendah.
3# Alat
Mandi dan cuci
Jika
kado tersebut adalah kado patungan dengan jumlah yang sedang-sedang saja,
mungkin mengadakan alat mandi dan cuci bisa jadi pilihan. Semisal kamu membeli
satu buah ember diisi dengan satu sikat kamar mandi, satu sikat cuci, tempat
sabun, dua buah handuk kecil, alat entah itu box atau gantungan untuk menaruh
perlengkapan mandi, gantungan baju, bangku kecil, dan lain sebagainya. Bisa
juga disertai dengan setrika, tempat baju kotor dan tempat baju bersih. Lantas
kemudian dibungkus cantik dan dikirim J
4# Alat
Makan
Jika
memasak sudah maka masuk kebagian makan-makan yang membutuhkan peralatan
sendiri. Tentu kita tahu apa itu, yaitu piring, mangkuk besar dan mangkuk kecil,
sendok-garpu, gelas, dan cangkir. Sebenarnya ada yang satu paket menjualnya,
lengkap kap kap tapi ini butuh patungan yang lumayan. Selain itu bisa juga
pelengkap lainnya semisal dispenser, ricecooker, blender ukuran kecil, tempat menaruh
beras, atau sekedar tutup saji dan lap-lap bersih.
5# Alat
Bersih-bersih
Rumah
yang bersih akan membawa rasa nyaman sehingga bisa menumbuhkan rasa cinta.
Bersih tidak datang tiba-tiba, tidak juga hanya bermodal tangan kosong, ia
butuh usaha dan juga butuh alat, kalau tidak pakai alat bisa-bisa tangan yang
lembut jadi kasar dan lecet-lecet dan suami merasa dibelai sama gergaji haha.
Ya, lanjut. Alat kebersihan itu seperti sapu, kain pel, lap untuk barang kotor
dan lap bersih, lap kaca, kemoceng, pengki, pembersih debu di atap, keset,
gunting rumput. Nah itu yang terjangkau, kalau mau yang agak susah terjangkau bagi
kalangan menengah, bisa juga sejenis penyedot debu, mesin pel atau sapu –biasanya
di tvshop— atau
6# Sejenis
Rak
Barang
yang bisa dibilang pasti dibutuhkan adalah rak, entah rak untuk buku atau untuk
pakaian, baik yang dibuat dari plastik maupun dari kayu, dan ini tentu akan
bergina sekali.
7# Barang
Lainnya
Barang
lainnya yang mungkin luput dibicarakan semenjak tadi, namun fungsinya tetap ada
dan bermanfaat. Semisal properti rumah yang cukup pokok seperti gorden, karpet,
kipas, cermin, tempat menaruh sepatu, tempat menggantung handuk, dan lain
sebagainya. Lepas dari itu bisa juga membeli berbagai pernak-pernik hiasan
rumah yang lucu-lucu seperti bingkai foto, bantal dan guling lucu, baju couple,
tempat kosmetik yang antik, stiker penghias yang lucu, sandal manis, atau
mungkin hadiah istimewa buatan tangan sendiri.
Semoga saja tulisan ini bisa
membantu mereka-mereka yang mendapat undangan pernikahan, jadi nggak pusing
atau bingung hingga akhirnya mentok di bedcover dan gelas-gelas. Soalnya,
pengantin baru kerjanya gak tidur dan minum-minum terus kok, juga nggak nerima
tamu atau musti ganti seprai gara-gara diompolin anak bayi. ^^ Namun apapun itu…
si penerima tentulah tetap bersyukur dan semakin mencintamu, sebab ia
seharusnya tahu bahwa hadiah bukan sebatas berhenti pada kata “benda”. Semoga tulisan
ini bermanfaat.
--Peace, Love, and Syari’
~aisyah asyafiyah~
Sempurna
Label:
Baity Jannaty
/
Comments: (1)
Kau begitu sempurna. Dimataku kau begitu indah. Bagiku... Inilah perasaan yang mestinya tumbuh mekar dan merekah bersama teman hidup yang halal. Sekalipun tidak ada yang suci di muka bumi ini, tapi bukankah ada banyak yang begitu baik dan santun?. Itupun sempurna. Menemukan kebaikan demi kebaikan dari pasangan tanpa musti bersusah payah mencarinya adalah kenikmatan yang tidak terbantahkan. Dan rejeki adalah tidakperlunya bersusah payah melupakan atau menutup mata dari keburukannya sebab teramat sedikit hal itu kamu temui darinya.
Nyatanya, aku dan dia telah sampai dititik ini. Pernikahan. Sebuah kata yang memang benar-benar memberikan ketenangan, menghapus kegalauan perasaan, mengecup habis kecemasan yang dulu lalu lalang. Pernikahan memang penuh dengan kejutan demi kejutan yang alhamdulillah begitu manis dan akan tetap manis sebab ada iman dan ilmu. Pernikahan membawa kita pada penemuan-penemuan diri, pada banyak harapan dan sesekali menimbulkan kecemasan yang begitu baru sama barunya dengan perasaan digenggam mesra oleh dirinya. *ehem* Semoga perasaan baru ini tidak menemukan kata usang, kata habis atau kata hilang melainkan dengan barakah semua ini selalu tumbuh dan subur di sepanjang perjalanan yang baru saja dimulai.
pernikahan adalah penyempurna,
bersamamu its perfect,
alhamdulillah
~*aisyah asyafiyah*~