~*Jejak
Cahaya*~
.:Bumi Cinta اللَّهِ 21 Oktober 2011:.
.:Bumi Cinta اللَّهِ 21 Oktober 2011:.
الرَّحِيمِ الرَّحْمَنِ اللَّهِ بِسْمِ الرَّجِيْمِ الشََّيْطَانِ مِنَ بِاللِه أَعُوْذُ
Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh
Alhamdulillah..
Alhamdulillahi robbil alamin asholatuwasalamu ashrofil ambiyai’ walmurshalin
ama ba’du ♥
“Dan kami Telah turunkan kepadamu Al Quran dengan
membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang
diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; Maka
putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu
mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang Telah datang
kepadamu. untuk tiap-tiap umat diantara kamu, kami berikan aturan dan jalan
yang terang. sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat
(saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, Maka
berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu
semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang Telah kamu perselisihkan
itu.” 5:48
Duhai saudariku terkasih, Lillahita’ala. اللَّهِ Subhanahuwata’ala memiliki rahasia; mengapa bukanlah gunung yang tinggi, samudra yang luas, atau gemintang yang berbinar, bahkan tidakpula malaikat yang patuh; untuk dijadikan k.h.a.l.i.f.a.h di muka bumi ini melainkan manusia; yang gemar merusak! Maka, bukankah ini adalah suatu kesempatan yang tiada bandingnya?? Tapi, tidakkah sangat disayangkan bahwa tak banyak yang menyadari bahwa tujuan kita sebagai manusia itu. Dan, perlulah kita ketahui bahwa اللَّهِ Subhanahuwata’ala menciptakan kita semata-mata untuk beribadah kepadaNya. Wallahualam Bishowab.
Duhai sahabat, dengarlah..
ada sebuah jalan dimana, InsyaAllah, akan membawa kepada keselamatan di dunia
dan akhirat kita. Jalan yang menunjukkan eksistensi manusia dalam menegakkan
dien di muka bumi ini, yaitu; jalan dakwah. Manusia yang beribadah adalah ia
yang mengaggungkan perintah-Nya dan menyayangi sesama makhluknya, tidak bisa
hanya salah satunya jika tidak hal tersebut adalah pincang! Dan sebagai
Khalifah kita ber-HAK merealisasikan kehendak-Nya; mengembalikan semua kepada
ketetapan-Nya, Al-Quran dan Al-Hadist.
Duhai sahabat, kerugian yang
nyata sesungguhnya telah banyak terjadi; kebodohan dan kesempitan, perpecahan,
kesyirikan, serta kezhaliman antar manusia telah banyak terjadi dan apakah kita
ridho jika neraka-lah yang akan menyambut manusia di akhir zaman? Neraka yang
membakar bukan Surga yang indah?!
Disinilah, mengapa jalan
dakwah ini perlu ditempuh yaitu untuk mengeluarkan manusia dari jurang
kehancuran. Dakwah kepada Allah adalah fenomena keagunganNya. Dakwah telah ada
sejak berabad-abad lalu yang membawa kemenangan bagi orang-orang beriman dan
kehancuran bagi orang-orang kafir. Tidak ada sedikitpun kerugian dalam
berdakwah, walaupun ia identik dengan rasa lelah, penat tapi ia seperti makanan
yang lezat dan memuliakan hati. Insya Allah, kemenanganlah balasannya.
Sungguh, Nabi terakhir kita,
Muhammad salallahualaikiwasallam mengajarkan jihad yang teramat indah; dengan
kebaikan akhlak, dengan tutur kata yang lembut, serta tauladan mulia, namun
ia-pun memiliki sisi keras dan tegas seperti ketika di medan perang.
Dalam dakwah terdapat
langkah-langkah menuju Izzul Islam wal Muslimin, antara lain;
1.
Rabbaniyah ; Dakwah itu mendidik, mengajak
kembali kepada iman dan taqwa, menuntut ilmu dan banyak beramal (Al-Imran: 78)
2.
Islamiyyah la Jami’iyyah; Dakwah itu mengajak
kembali kepada ISLAM, bukan golongan (Ali-Imran; 103)
3.
Syaamilah la Juziyah; Dakwah mencangkup
SEGALA ASPEK kehidypan, utuh dan lengkap, kaffah, bukan sepotong-sepotong
(Al-Baqarah; 208)
4.
Mu’aasharah la Taqlidiyyah ; Dakwah itu harus
sejalan dengan alam pikiran, bukan secara klasik atau tradisional, penuh dengan
ketertinggalan (Al-Ashr; 1-3)
5.
Mahalliya wa’Alamiyyah ; Dakwah ity regional
dan internasional sekaligus, bukan terkotak-kotak, karena semua manusia adalah
sama (Al-Anbiya; 107)
6.
Ilmiyyah wa Tau’iyyah Islamiyah ; Dakwah itu
bersifat ilmiyyah sekaligus amaliyyah, teori dan praktek
7.
Bashirah; Dakwah itu menggunakan akal sehat,
pikiran yang benar, bukan taqlid apalagi dogma (Al-Jatsiyah; 20, Al-An’am;104,
Yusuf : 108)
8.
Manna’ah ; Dakwah itu pembelaan diri,
pemeliharaan karunia Tuhan dengan menggunakan metode penelitian dan
berlandaskan dalil
9.
Inqilabiyyah la Tarqiyyah; Dakwah bersifat
revolusioner, bukan model tambal sulam (Al-An’am : 29)
(Sumber:
Ebook Fiqh Dakwah – M.Anas Adnan)
^__^ Duhai sahabatfillah,
inilah jalan cahaya yang Ia tunjukkan kepada kita, yang perlu kita tempuh;
ingat bukan untuk-Nya karena sungguh Ia yang Maha Kuasa dalam sekejap saja Ia
mampu membuat islam berdiri tegak, bukan pula untuk membela dan membanggakan
atau menguntungkan Rasulullah yang sudah teramat jauh jaraknya, bahkan para sabahatnya-pun
berjuangang bersamanya namun bukan untuk membela Rasulullah. dari kita, bukan
itu.. melainkan untuk KITA SENDIRI ketika kita menghadapNya; kita tidak akan
memperoleh selain apa yang kita perjuangkan. Maukah kita menjadi orang-orang
yang RUGI? Yang dengan mudah orang lain mau berjuang akan menggeser kita dari
jalan cahaya ini.
“Orang-orang yang beriman dan
berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta benda dan diri mereka,
adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah; dan itulah orang-orang yang
mendapatkan kemenangan.”
(At-Taubah: 20).
Wallahu a'lamu bishshawab.
Marilah, marilah kita memakai AKAL
kita untuk berpikir dengan bijaksana; menyusun pemikiran-pemikiran dengan
taburan nilai Islam agama Rahmatan Lil Alamin, serta bangunlah! Karena
sesungguhnya informasi-informasi itu telah sangat banyak. BACALAH! Dan bukalah
HATI; Demi mencapai kemenangan sejati kita.
Wassalamualaykum
Warahmatullah Wabarakatuh,
Barakalllahu Fiikum,
~*Aisyah Asyafiyah*~
0 komentar:
Posting Komentar
akan menyenangkan jika kamu mau menulis pendapatmu xD -ve_isyaasya-