•*`'•the way they love me•''*•
.:jakarta, august 6, 2012:.
morningshare@my pink bedroom ♥
bismillahirahmanirahim
assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh ♥
“if only people always have right to choose,
so, family full happiness without any sadness,
must be (always) choosen! but, the reality is..
we are –just- human!”
entah harus kumulai dg kata apa,
selain subhanallah walhamdulillah wasyukurillah..
krn allah tlah menempatkanku pd keluarga
dg aroma kasih yg seperti ini ^_~
keluarga besarku bukanlah ‘orang beruntung’
yg dapat mengecap pendidik dunia formal,
sebab apa yg dapat di harapkan di sebuah desa terpencil,
di jawa barat, yg penuh dg rakyat miskin harta
dan keterbatasan sarana..?!
gelar sarjana atau lulus sma? thats only dream!
dan, allah maha besar maha kuasa..
rezeki yg datang dari arah tak tertuda itu,
menghampiri.. semua yg dulu terasa hny mimpi,
atau bahkan tidak pernah kami mimpikan,
terwujud, atas kehendak-nya.
sungguh, sekalipun keluargaku jauh dari
‘pendidikan formal’ namun aku merasa sgt beruntung,
sebab mereka menunjukkan sbgmana keluarga yg ideal,
dimana ibuku benar-benar menjadi ibu dan istri,
begitupun dg ayah yg banyak menghabiskan waktu dg kami,
sebab ia tak perlu bolak-balik ke kantor-nya :p (pengusaha)
sekalipun keluargaku bukan keluarga religius,
bahkan mungkin sangat rendah mengenal agama,
sehingga tidak dapat memberikan pendidikan itu scr langsung,
namun dlm ibadah shalat puasa dan zakat,
alhamdulillah segalanya masih berjalan baik^^
bahkan kami diwajibkan belajar al-quran,
seminggu dua kali dg guru yg dibawa ke rumah.
(bahkan hingga aku kuliah, tetap disuruh :p )
ayah dan ibuku adalah dua orang yg sgt berbeda,
ibu menekankan kejujuran,
ayahku lebih santai dg perkara ini,
ayah mementingkan inovasi,
sedangkan ibu begitu sulit untuk memulai sesuatu.
namun keduanya sangat gemar berbagi rezeki, dan bersilaturahim.
mereka menunjukkan kasihnya dg sederhana,
menjadikan rumah rapi dan nyaman,
menyediakan makanan yg lezat dan bergizi,
mengingatkan kami shalat dan puasa.
berusaha menjemput setiap kepulanganku.
berusaha memberi kereta kualitas terbaik.
meng-sms untuk selalu hati-hati ketika ditanah rantau.
menanyai kebutuhan finansialku,
sekalipun baru mengirimkannya seminggu lalu.
and more than that.,
mereka tidak banyak menuntut kami untuk ini dan itu,
hanya meminta belajar dan berlaku baik,
serta menyuruh kami untuk mandiri.
tdk memaksa sedikitpun.
(namun inilah yg membuatku sadari diri ^^)
subhanallah walhamdulillah..
and they show me more,..
ramadhan ini,
aku kembali ditunjukkan betapa
uniknya aroma kasih keluarga ini..
aku mendapati kenyataan,
yg bahkan tidak berani aku mimpikan.
sebab aku tahu bagaimana gaya hidup keluargaku,
(sebagaimana keluarga di sebuah kota metropolitan,
walau alhamdulillah tidak berlebihan~)
my lovely mom,
yg usianya belum genap 40 tahun,
yg begitu cantik dan gemar mengenakan celana jeans,
kemeja dan jilbab paris namun penuh kasih dan dukungan itu.
memberiku hadiah yg sungguh tidak pernah terlintas
di pikiranku, akan kudapatkan langsung darinya..
di pagi hari, ketika diri ini baru tiba di jakarta,
aku segera masuk ke kamarku,
dan membuka lemari pakaian,
(sebelum masuk my lovely mom sudah memberitahuku,
bahwa ia membelikan gamis.. aku hanya menyahut ‘iya’
krna aku tahu, gamis seprti apa yg biasanya ia berikan padaku,
yg tidak se-selera dgku, kadang warna-warni, bunga-bunga..
“not so me” yg alhasil lebih menempati lemari pakaianku,
dibanding kupakai~)
disana aku menemukan sebuah plastik,
dan tanpa bersemangat aku membukanya..
namun ketika aku membuka dan mengeluarkan gamis itu,
aku terpaku.
kali ini kutemui dua stel gamis,
berwarna hitam dan biru tua,
serta jilbab panjang
(bahkan lebih panjang dr yg biasa kugunakan)
dan sekaligus... cadar.
speechless.
rasanya ingin menangis, sambil memeluknya.
tapi, gaya keluargaku bukanlah ‘penunjuk rasa’
aku hanya tersenyum girang,
‘suka ya?’ tanyanya sambil tersenyum,
‘iya, makasih ya..’ ucapku.
sampai detik ini,
aku tidak tahu mengapa bisa begini.
hanya bisa berkata,
“subhanallah
walhamdulillah
wa laailahailallah
wallahuakbar.”
wallahualam bishowab
wassalamualaikum warahmatullah wabarakatuh
barakallahu fiikum
~*syafiyah*~
#barangsiapa yang murtad di antara kamu dari ad-dien
lalu ia mati dalam kafiran,
maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat,
dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya."
(qs. al-baqarah 2:217).
.:jakarta, august 6, 2012:.
morningshare@my pink bedroom ♥
bismillahirahmanirahim
assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh ♥
“if only people always have right to choose,
so, family full happiness without any sadness,
must be (always) choosen! but, the reality is..
we are –just- human!”
entah harus kumulai dg kata apa,
selain subhanallah walhamdulillah wasyukurillah..
krn allah tlah menempatkanku pd keluarga
dg aroma kasih yg seperti ini ^_~
keluarga besarku bukanlah ‘orang beruntung’
yg dapat mengecap pendidik dunia formal,
sebab apa yg dapat di harapkan di sebuah desa terpencil,
di jawa barat, yg penuh dg rakyat miskin harta
dan keterbatasan sarana..?!
gelar sarjana atau lulus sma? thats only dream!
dan, allah maha besar maha kuasa..
rezeki yg datang dari arah tak tertuda itu,
menghampiri.. semua yg dulu terasa hny mimpi,
atau bahkan tidak pernah kami mimpikan,
terwujud, atas kehendak-nya.
sungguh, sekalipun keluargaku jauh dari
‘pendidikan formal’ namun aku merasa sgt beruntung,
sebab mereka menunjukkan sbgmana keluarga yg ideal,
dimana ibuku benar-benar menjadi ibu dan istri,
begitupun dg ayah yg banyak menghabiskan waktu dg kami,
sebab ia tak perlu bolak-balik ke kantor-nya :p (pengusaha)
sekalipun keluargaku bukan keluarga religius,
bahkan mungkin sangat rendah mengenal agama,
sehingga tidak dapat memberikan pendidikan itu scr langsung,
namun dlm ibadah shalat puasa dan zakat,
alhamdulillah segalanya masih berjalan baik^^
bahkan kami diwajibkan belajar al-quran,
seminggu dua kali dg guru yg dibawa ke rumah.
(bahkan hingga aku kuliah, tetap disuruh :p )
ayah dan ibuku adalah dua orang yg sgt berbeda,
ibu menekankan kejujuran,
ayahku lebih santai dg perkara ini,
ayah mementingkan inovasi,
sedangkan ibu begitu sulit untuk memulai sesuatu.
namun keduanya sangat gemar berbagi rezeki, dan bersilaturahim.
mereka menunjukkan kasihnya dg sederhana,
menjadikan rumah rapi dan nyaman,
menyediakan makanan yg lezat dan bergizi,
mengingatkan kami shalat dan puasa.
berusaha menjemput setiap kepulanganku.
berusaha memberi kereta kualitas terbaik.
meng-sms untuk selalu hati-hati ketika ditanah rantau.
menanyai kebutuhan finansialku,
sekalipun baru mengirimkannya seminggu lalu.
and more than that.,
mereka tidak banyak menuntut kami untuk ini dan itu,
hanya meminta belajar dan berlaku baik,
serta menyuruh kami untuk mandiri.
tdk memaksa sedikitpun.
(namun inilah yg membuatku sadari diri ^^)
subhanallah walhamdulillah..
and they show me more,..
ramadhan ini,
aku kembali ditunjukkan betapa
uniknya aroma kasih keluarga ini..
aku mendapati kenyataan,
yg bahkan tidak berani aku mimpikan.
sebab aku tahu bagaimana gaya hidup keluargaku,
(sebagaimana keluarga di sebuah kota metropolitan,
walau alhamdulillah tidak berlebihan~)
my lovely mom,
yg usianya belum genap 40 tahun,
yg begitu cantik dan gemar mengenakan celana jeans,
kemeja dan jilbab paris namun penuh kasih dan dukungan itu.
memberiku hadiah yg sungguh tidak pernah terlintas
di pikiranku, akan kudapatkan langsung darinya..
di pagi hari, ketika diri ini baru tiba di jakarta,
aku segera masuk ke kamarku,
dan membuka lemari pakaian,
(sebelum masuk my lovely mom sudah memberitahuku,
bahwa ia membelikan gamis.. aku hanya menyahut ‘iya’
krna aku tahu, gamis seprti apa yg biasanya ia berikan padaku,
yg tidak se-selera dgku, kadang warna-warni, bunga-bunga..
“not so me” yg alhasil lebih menempati lemari pakaianku,
dibanding kupakai~)
disana aku menemukan sebuah plastik,
dan tanpa bersemangat aku membukanya..
namun ketika aku membuka dan mengeluarkan gamis itu,
aku terpaku.
kali ini kutemui dua stel gamis,
berwarna hitam dan biru tua,
serta jilbab panjang
(bahkan lebih panjang dr yg biasa kugunakan)
dan sekaligus... cadar.
speechless.
rasanya ingin menangis, sambil memeluknya.
tapi, gaya keluargaku bukanlah ‘penunjuk rasa’
aku hanya tersenyum girang,
‘suka ya?’ tanyanya sambil tersenyum,
‘iya, makasih ya..’ ucapku.
sampai detik ini,
aku tidak tahu mengapa bisa begini.
hanya bisa berkata,
“subhanallah
walhamdulillah
wa laailahailallah
wallahuakbar.”
wallahualam bishowab
wassalamualaikum warahmatullah wabarakatuh
barakallahu fiikum
~*syafiyah*~
#barangsiapa yang murtad di antara kamu dari ad-dien
lalu ia mati dalam kafiran,
maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat,
dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya."
(qs. al-baqarah 2:217).
0 komentar:
Posting Komentar
akan menyenangkan jika kamu mau menulis pendapatmu xD -ve_isyaasya-