Pendosa.
Kata itu-kah yang memulai peradaban kita? Kala kehadirannya selalu menuai tanya, abstrak, dan hina?
Nafas hawa tersenggal. Doa mengumandang lewat rahim-rahim yang hidup untuk mati. Nafasnya adalah perasaan yang didikte sebagai kehinaan. Airmatanya adalah doa yang disangka lemah.
Dapatkah kita teguk jawaban atas tanya, asal mula tercipta Hawa?
K.e.s.e.p.i.a.n.
Dapatkah surga jadi pembayar tuk menghapus murung dan sendu Adam? Kesepiannya kritis, rindunya kronis. Entah pada apa entah pada siapa, hingga dia tau.. Hawa penentram jiwa..
^*syafiyah*^
[5 Juni 2010]
[5 Juni 2010]
0 komentar:
Posting Komentar
akan menyenangkan jika kamu mau menulis pendapatmu xD -ve_isyaasya-