Part I
"Tuhan tidak adil! Aku tahu itu. Setelah merebut ayah dan ibu dengan melumatkan mereka pada waktu-waktu dan uang, Tuhan masih tak puas, dia mengambil teman-temanku pada keabadian sekaligus memberikan kelumpuhan padaku. Apa maumu Tuhan? Apa? Kau ingin airmataku menjadi pembayarnya? Tidak Tuhan, air mataku sudah kering sejak kecil." Air mata perempuan berjilbab biru itu menetes membasahi tulisan dalam diarynya, bibirnya beristighfar, jemari tangannya menulis kembali.. "Tuhan, maafkanlah aku yang dulu, kini aku memohon padaMu, jagalah dirinya jika kembali padaku adalah baik maka aku adalah golongan yang akan bersyukur, jika kembali padaMu adalah yang terbaik, jadikanlah aku golongan yang sabar dan ikhlas, dan kuatkanlah diriku.."
~*~