saat malam bertanya lewat kelam yang dibawa rotasi kali ini, jika hanya ada sekeping hati tak berisi, lalu untuk apa semua ini?
Pagi tak pernah sedini ini.
aku memutuskan berputar balik, menemuimu, disudut embun membisu, kaku. aku dengarkan bisikmu yang berdahaga. aku tak tahu. aku hanya menduga. kisah cinta. bisikmu remang-remang tak bertenaga. energimu habis karena sepersekian detik terhempas badai yang kubawa. hidup kita dalam keadaan koma. dan aku tak perlu mati abadi untuk menghapus rasa, seperti hawa dan nurani.
lalu kita menyendiri, dibawah kepingan jendela yang terkantuk badai. matamu menyiratkan sendu dibawah hujan. jemarimu beku, juga hatiku. tidakkah kini kita jadi sama gila?. karena sekeping hati yang kita cari. atau rasa yang lelah didefinisikan. atau kita hanya sama mengingkari? bahwa kita bukan gila, kita hanya tidak pernah waras bila bicara cinta.
aku melumatmu lewat pori-pori malam, setiap hari, setiap jengkal keberadaan kita. aku menikmati sepiku sampai batas waktu komaku pulih, syarafku aktif, dan aku menemukanmu di tempurung kepalaku, dan memenuhi hati. saat itulah kita tak perlu mengingkari bahwa kita gila, karena saat itu kita akan sepenuhnya tidak waras.
^*syafiyah*^
[Jumat, 19 maret 10]
yang mengingkari, yang dilumat malam
[Jumat, 19 maret 10]
yang mengingkari, yang dilumat malam
0 komentar:
Posting Komentar
akan menyenangkan jika kamu mau menulis pendapatmu xD -ve_isyaasya-