menepilah. dan tataplah pelangi di matamu, setidaknya lewat pecahan cermin di tanganku. yang kukumpulkan untuk menunjukkan duniamu. tak mengapa aku terluka. asal kamu tau. renungilah, dan tataplah lubuk hatiku. kita berbeda. pesan yang dibawa malam, jangan pernah kamu percaya, karena dia sesungguhnya depresi atas kesepiannya, namun kita tahu, kita sama-sama jatuh pada candu, dan sayangnya, menikmatinya. tapi, renungilah, kita benar berbeda. kamu punya jingga, yang aku punya merah merona. kamu punya abu, yang aku punya putih sendu. pelangimu punya perak dan keemasan, yang kupunya bening kristal yang rapuh. kita benar-benar berbeda. namun, matamu berkhianat. kamu tak pernah menepi, walau hanya pada sebuah kata tunggu. sedangkan aku juga berkhianat, pada malam, yang menghidupiku dengan rindu.
^*syafiyah*^
[20 feb 10]
[20 feb 10]