Rss Feed

ShoutMix chat widget

Mau seperti ini?
Click aja disini---> Kumpulan Blog Tutorials

Dua For the bride & groom






1. Oh Allah, bless our marriage and let it be a means for us
to become closer to You in love and devotion. Let it be a source of untold blessings, happiness and joy..



2. Oh Allah, let our marriage be a way for us and our families to enter Jannah..

3. Ya Allah, protect our marriage from the whisperings of Shaytan.
Give us the strength to live together in justice, equity, love & mercy..

4. My Lord, let this marriage bring untold blessings to us individually.
To our families. And, Our children Insha Allah..

5. My Creator, Bless us with children who will be a source of great joy and happiness..

6. Oh Allah, give us the love which you had blessed the Prophet Muhammad.
Allah's Peace and blessings be upon him, and Khadija with, May Allah be pleased with her..

-Aameen

from : fp islamic book

~*Aisyah Asyafiyah*~

Empat Tahun NgeBlog!

September 2009 - September 2013

Semakin banyak kita membaca, semakin kita tahu, dan seharusnya semakin kita tahu kita juga semakin berilmu. Hakikat berilmu adalah memahami dengan benar dan mampu menuangkan kembali atau mengolah kembali ilmu tersebut. Bentuk penuangan dan pengolahan indikatornya bukan sebatas kemampuan menjawab atau menuliskannya, namun juga praktik. Ilmu pengetahuan pun bukankah diciptakan untuk menjadi solusi berbagai macam permasalahan? Sebab itu, penuangan dan pengolahan serta praktiknya pun harusnya menjadi bagian dari penyelesaian suatu masalah. Lantas... sudahkah saya berhasil melakukannya?


Sayang... sayang sekali, sejauh ini saya banyak menulis namun sedikit membaca. Atau saya cukup banyak membaca, namun apa yang saya tulis berbeda sekali dengan apa yang saya baca itu. Mungkin ini yang menjadi masalah saya, mengapa saya seringkali lupa dengan apa-apa yang saya tuliskan, saya tidak benar-benar memahami. Saya tidak benar-benar menuangkannya dengan perhatian penuh bahwa tulisan itu untuk saya sendiri. Bisa jadi semua itu hanya demi orang lain, dan melupakan bagian diri saya atas makna tulisan atau nasihat itu.

Saya seringkali hanya menulis apa-apa yang saat itu saya ingin, sebatas suka, atau sebatas butuh yang sayangnya jarang disertai pemahaman yang cukup. (Baiklah ini dengan standar saya sendiri). Semakin seseorang banyak membaca, maka akan semakin terlihat wawasannya, terlihat pula bagaimana matangnya. Jika saya melihat diri saya... ah... saya tidak merasakan adanya banyak pembeda antara saya tahun ini, tahun lalu, atau tahun-tahun sebelumnya dalam tulisan saya. Ya mungkin, beberapa puisi tampak menjadi pembeda tapi tema dan topik hampir serupa, walaupun saya belum menarik kesimpulan apa-nya yang serupa. Banyak hal yang saya lewati, yang sayangnya juga tidak banyak terekam dalam tulisan-tulisan. Sampai kapan saya akan melakukan blogging...? Sampai kapan saya akan menulis? Entahlah...

Entah adalah jawaban tidak pasti, dan kepastian saya berhenti menulis memang tidak pasti. Saya hanya perlu kembali banyak membaca, membaca dan membaca. Membaca sesuatu yang berbeda, membaca fenomena, membaca alam, membaca inspirasi. Apapun itu. Setelahnya, saya butuh lebih memahami dan... mengamalkannya.

Apa gunanya ilmu, jika ia tidak dimanfaatkan untuk beramal? Bismillah.

~*Aisyah Asyafiyah*~
31/07/2013

Membangun Keluarga


"Barakallahu laka wa baraka 'alaik, wa jama'a bainakuma fi khair"


Sesungguhnya, pengharapan tertinggi apa yang hakekatnya ada dalam sebuah keluarga? Suasana terindah apa yang perlu dibangun didalamnya? Rasa terbaik apa yang perlu ditumbuhkan, dipupuk, dijaga, disegarkan untuk mengecup manis-nya pernikahan?

Pengharapan tertinggi itu ialah....
Jika menilik doa yang diucapkan kepada kedua mempelai baru yang berarti, 'Mudah-mudahan Allah memberkahimu, baik ketika senang maupun susah dan selalu mengumpulkan kamu berdua pada kebaikan" (hr. Abu Daud, Tirmidzi dan Ibn Majjah) Maka jelas-lah, pengharapan tertinggi adalah barakah dari Dia Yang Maha Penyayang, kebaikan-kebaikan besar yang banyak dan menyebar-meluber antara keduanya hingga keluar dari bilik-bilik rumah sang pengantin. Keluarga yang mampu menjadi kunci kebaikan dan penutup pintu kejelekan, adalah sebuah pengharapan yang begitu tinggi. Ia tidaklah dibangun secara instan, kebaikan itu perlu dipupuk sejak dini, perlu saling mendukung dan menguatkan, cepat dalam menghapus air mata dan sigap memikul beban. Kebaikan itu selalu datang dari-Nya, semoga Allah mengampuni dosa-dosa kita dan menjadikan kita lebih baik. Dalam ilmu yang bermanfaat, dalam rezeki yang halal, dalam segala upaya beramal semoga dapat merengkuh kebaikan dunia.

Suasana indah itu adalah.....
Suasana surga.... Tidak asing bagi kita istilah... "Baiti Jannati" -- Rumahku, Surgaku. Tiada ada yang lebih nyaman lagi menyenangkan kecuali rumah yang memiliki suasana surga, hingga merasakan kedekatan kepada-Nya disertai rasa syukur yang mendalam atas keselamatan dan rahmat-Nya. Di rumah itu terasa benar bagaimana terhormatnya sang suami dan berharganya sang istri, tampak pula bidadari-bidadari dan mujahid-mujahid muda yang tumbuh ceria semua disertai manisnya iman, teguhnya ketaatan beserta terpujinya akhlak mulia. 


Rasa terbaik itu adalah....
Mari sejenak melirik ayat yang begitu popular, Ar-Rum : 21"dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang sayang. sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir"

Sungguh, saya bukanlah seorang ahli tafsir, namun tidakkah ayat ini begitu jelas, mengapa ia memberikan lelaki seorang istri? demi ketentramannya dan itupun hak istri untuk mendapatkan ketentraman yang sama. Allah menciptakan rasa kasih sayang diantara mereka, maka jika rasa kasih sayang belum ada minta-minta-minta dan mintalah kepadanya. Sebab, bagiku... jiwa tanpa kasih sayang yang tulus hanyalah kekosongan semata.

Dengarlah, pernikahan tidak akan selamanya membuat kamu sulit tidur, grogi, dheg-dheg-an, cemas yang menurut sebagian orang adalah pertanda jatuh cinta. Cinta, tidak pernah sesempit itu, namun nyatanya cinta memang selalu sederhana. Sayangnya banyak yang melupakannya dan enggan melakukannya, atau tidak mengetahui betapa sederhananya ia.

Cinta itu memberi, memberi kebaikan dan kesempatan.

~*Aisyah Asyafiyah*~
31/07/2013

Muslimah Gaul

~* muslimah gaul*~
*morningshare, juli 30, 2013*


assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh


gaul… tentu sering kita mendengarnya,
sebuah kata khas anak muda, masa yg pernah atau sedang kita lewati
gaul adalah sebuah pola hidup, pola pikir dan pola rasa
yang identik dengan kekinian nan uptodate
gaul pun erat dengan pola interaksi,
sebab ia adalah pokok dari “pergaulan”

sayangnya kesalahan memaknai gaul,
menyebabkan pergaulan dimasa kini sbg petaka,
mengapa kukatakan demikian…?

makna gaul dijadikan sedemikian sempit,
tidakkah terasa bahwa ia lebih banyak mengarah pada;
pemenuhan materi, beserta lifestyle yg sok go internasional
gaul itu telah begitu erat dengan fun kesenangan!:
semisal music, movie, and mall, rambut yang highlight,
merk sepatu mahal, tas yang berganti-ganti,
pakaian yg slalu uptodate, rokok atau disko,
majalah remaja dg pakaian tiny-mini,
bahkan menyakini nilai-nilai moral itu tertinggal!

kesempitan itu begitu terasa sebab perlahan,
mereka memisahkan pola bergaul dengan agama

ditengah kawula muda yang mengaku berlifestyle high
pada mereka yg enggan mengekor dan mempaste polah mereka
maka statement yg muncul seringkali adalah :
“gak gaul ah lo, gak asyik”

nyatanya statement itu tidak lebih dari murahan,
sebab gaul-nya hanyalah sebatas perkara dunia saja,
dunia yg bahkan hanya bernilai satu sayap nyamuk dimata-nya,
which mean : have no means!

maka maukah muslimah disebut sebagai muslimah gaul..?
jika semua itu mengarah pada mengikuti jejak mereka,
tentu.. tidak dan tidak akan pernah seorang muslim
menjual imannya hanya demi itu, insyaallah, aamiin.

sayang banyak yang mencampuradukkan yg hak dan bathil,
sebab keinginan untuk mengenggam dunia disertai pengharapan akhirat,
membuatnya membelakangkan syariat dan mendahulukan dalih-dalih,
hingga muncul istilah “shalat terus, maksiat lanjut”

(laa hawula walaa quwata ilabillah, semoga allah mengampuni dosa kita,
dan menjaga kita dalam ketaatan membimbing kepada jalan yg lurus)

jika gaul diidentikkan dengan pergaulan interaksi,
bagaimana sepantasnya muslimah bergaul dengan laki-laki?
bagaimana sepantasnya muslimah bergaul dengan sekitarnya?
tidakkah cukup adab-adab itu..? ^^ hingga kita memilih menabrakkan diri,
dan menjatuhkan diri pada hal-hal yg bisa jadi mendatangkan murka-nya
untuk diterima menjadi bagian orang gaul…?

jika interaksi muslimah itu dikatakan bernilai kebenaran,
kebaikan dan sesuai dengan adab-abad sekalipun dg style yg ringan,
santai dan mengena maka cukuplah itu menjadi indikator muslimah
yang gaul.. bukan dengan mengikuti kemana mereka pergi,
mengikuti gaya pakaian mereka, mengikuti polah laku tak syar’i

kita hidup satu kali, apajadinya jika kita mati,
saat kita mencoba mengikuti gaya mereka yang tak sesuai itu…?

maka mari kita ciptakan gaul yang syari dalam diri kita, sebab gaul itu luas!


semoga sedikit gambaran ini, membuat pergaulan kita lebih berkualitas :

gaul itu adalah….
..saat kita tahu informasi terbaru bidang politik&social, bukan semata fashion
..saat kita tahu perkembangan muslim di belahan dunia lain, bukan semata artis
..saat kita tahu ilmu mendasar yg wajib diketahui setiap muslim, bukan semata tips-tips cantik
..saat orang mempertimbangkan apa yg kita bicarakan, bukan semata ghibah
..saat kita mampu menjelaskan hal yg rumit dg sederhana, bukan merumitkan hal sederhana
..saat kita mampu membeli barang branded tapi memilih bersedekah, bukan sebaliknya
..saat kita memilih pakaian syari dan tetap happy, bukan semata trendy
..saat kita memilih melembutkan laku dan tutur kata, bukan menikam tanpa rasa
..saat orang lain menempatkan diri kita sebagai muslimah yg terjaga, bukan yg mudah terpedaya

sejatinya, gaulnya seorang muslimah itu adalah
saat kita berinteraksi dengan orang lain, mereka menangkap:
luasnya wawasan, dalamnya pemahaman,
kuatnya keimanan, dan terhormatnya perasaan pada diri kita.

cukup ini, biarkan mereka yg meniru kita, bukan kita yg meniru mereka.




:: HATI Yang GEMBIRA adalah OBAT ::




-Jika kita MARAH, selama 5 menit saja, maka imunitas sistem tubuh kita akan depressi 6 jam.

-Jika kita menyimpan kepahitan atau dendam, maka imunitas tubuh kita mati,disitulah bermula awal segala penyakit, STRESS, Kolesterol tinggi, pemicu Darah Tinggi, Jantung, rheumatik, arthritis, Stroke (perdarahan/penyumbatan pembuluh darah).

Jika kita sering membiarkan diri kita STRESS, maka kita sering mengalami GANGGUAN PENCERNAAN.

-Jika kita sering merasa KHAWATIR, maka kita mudah terkena penyakit NYERI PUNGGUNG.

-Jika kita MUDAH TERSINGGUNG, maka kita akan cenderung terkena penyakit INSOMNIA (susah tidur).

-Jika kita sering mengalami KEBINGUNGAN, maka kita akan terkena GANGGUAN TULANG BELAKANG BAGIAN BAWAH.

-Jika kita sering membiarkan diri kita merasa TAKUT yang BERLEBIHAN, maka kita akan mudah terkena penyakit GINJAL.

-Jika kita suka ber-NEGATIVE THINKING, maka kita akan mudah terkena DYSPEPSIA (penyakit sulit mencerna)

-Jika kita mudah EMOSI dan cendrung PEMARAH, maka kita bisa rentan terhadap penyakit HEPATITIS.

-Jika kita sering merasa APATIS (tidak pernah peduli) terhadap lingkungan, maka kita akan berpotensi mengalami PENURUNAN KEKEBALAN TUBUH.

-Jika kita sering MENGANGGAP SEPELE semua persoalan, maka hal ini bisa mengakibatkan penyakit DIABETES.

-Jika kita sering merasa KESEPIAN, maka kita bisa terkena penyakit DEMENSIA SENELIS (memori dan kontrol fungsi tubuh berkurang).

-Jika kita sering BERSEDIH dan merasa selalu RENDAH DIRI, maka kita bisa terkena penyakit LEUKEMIA (kanker darah putih).

Mari kita selalu BERSYUKUR atas segala perkara yang telah terjadi, karena dengan bersyukur, maka "hati" ini menjadi BERGEMBIRA dan menimbulkan ENERGI POSITIF dalam tubuh untuk mengusir segala penyakit-penyakit tersebut diatas.

---(HATI Yang GEMBIRA adalah OBAT). ---

from Fp : Buah Hati
~*Aisyah Asyafiyah*~
30/07/2013

Wanita yang tidak layak dinikahi...


Ia mengatakan: "Jangan menikahi enam jenis wanita,
yaitu yang annanah, mannanah, hannanah, dan jangan pula menikahi
haddaqah, barraqah, dan syaddaqah."


Annanah ialah wanita yang banyak merintih, mengeluh serta memegang kepalanya setiap saat.
Sebab, menikah dengan orang yang sakit atau pura-pura sakit tidak ada manfaatnya. 

Mannanah ialah wanita yang suka mengungkit-ungkit (kebaikan) di hadapan suaminya,
dengan mengatakan: "Aku telah melakukan demikian dan demikian karenamu."

Hannanah ialah wanita yang senantiasa rindu kepada suaminya yang lain (yang terdahulu)
atau anaknya dari suami yang lain. Ini pun termasuk jenis yang harus dijauhi.

Haddaqah ialah wanita yang memanah segala sesuatu dengan kedua matanya
lalu menyukainya dan membebani suami untuk membelinya.

Barraqah mengandung dua makna:
1. Wanita yang sepanjang hari merias wajahnya
agar wajahnya menjadi berkilau yang diperoleh dengan cara meriasnya.
2. Marah terhadap makanan. Ia tidak makan kecuali sendirian dan menguasai bagiannya
dari segala sesuatu. Ini bahasa Yaman.
Mereka mengatakan: “Bariqat al-Mar-ah wa Bariqa ash-Shabiyy ath-Tha’aam,”
jika marah pada makanan itu.

Dan syaddaqah ialah wanita yang banyak bicara.


~*aisyah asyafiyah*~
30/07/2013

rasa sedih



"terimakasih rasa sedih,
engkau membuatku tahu bahwa aku cukup tangguh menyelesaikan penyebab kedatanganmu.

terimakasih rasa sedih, engkau membuatku tahu bahwa arti bahagia,
tiada lengkap tanpa pernah merasakanmu.

terimakasih rasa sedih, engkau adalah salah satu dasar dari pengharapan besar para manusia

terimakasih rasa sedih, engkau adalah bagian dari cinta itu sendiri

aku mencintaimu, namun aku juga harus melepasmu

walau sesekali aku memanggilmu
untuk melengkapi dan mewarnai hidupku..
untuk memantik kembali harapan yang meredup..

rasa sedih, kulepas dirimu pagi ini ya...
sebab, bahagia menanti untukku rengkuh..."
- lo(ve)

Mendidik Anak berarti Mendidik Orangtua

Ramadhan ini sesekali saya menonton anak-anak yang berhasil menghafal al-quran. Truly, i am so envy. Ada keinginan yang begitu kuat dalam diriku, sudah sejak lama sih, untuk menjadikan anak-anak sebagai orang yang menjaga al-Quran. Namun, mendidik anak-anak bersamaan dan sejalan dengan mendidik orangtuanya. Saya berkaca, sudahkah saya siap untuk mendidik diri saya sendiri...? Sudah sangat lama saya ingin membentuk anak-anak yang memiliki pengalaman yang luas sejalan dengan kedalaman ilmu atau konsistensi amal. Lagi, mendidik anak adalah mendidik orangtua. Sudahkah saya memiliki luasnya pengalaman, dalamnya ilmu atau konsistensi amal?

Anak memiliki hak-hak, antara lain hak hidup, hak hidup layak, hak pendidikan, hak berpartisipasi. Jika orangtua memenuhi mereka dengan kecukupan itu, sudahkah orangtua merasakan hak-hak itu pada dirinya juga? Sudahkah anak-anak belajar mensyukurinya, dan juga orangtua belajar mensyukurinya.

~*syafiyah*~

"Jangan Cintai Dia"



Adakah kau lihat... tatapan wanita yang tajam itu sesekali menyisakan sebentuk rasa tak percaya akan makna keberadaannya di dunia. Sebab itu, jangan pernah mencoba mencintainya, jika engkau menolak mempercayai dirinya. Serta, jangan pernah mendekatinya, jika engkau menyempitkan apa-apa yang membuatnya mengecup manisnya rasa percaya, sebab itu berarti engkau menikamnya pada titik paling mematikan.

Suatu waktu, adakah kau lihat diantara pandangan lembut matanya terdapat kecintaan yang dalam (hanya) bagi dirimu yang mau menjaganya sepenuh hati. Sebab itu, jangan pernah mencoba mencintainya, bahkan hanya untuk melukis senyummu jika engkau hanya berniat menorehkan luka dikelembutan hatinya.

Adakah kau lihat... arah pandangnya menyusuri garis-garis ketegasan? Maka, jangan cintai dia, jika engkau bermaksud bermain-main saja, sebab itu hanya akan merugikan dirimu tanpa mengurangi kehormatannya.

Dapatkah kamu merasakan gerak pandangannya yang meluas pada selaksana potret mengabadi, ada mimpi disana... banyak mimpi untuk memaknai hidupnya yang sekali.. sebab itu... jangan mencintai dia jika engkau tahu bahwa dirimu mudah berpaling pergi.

Jika kamu pernah menatapnya, tampakkah bagimu lingkar hitam matanya adalah pertanda harapan tanpa tepi, cintailah ia jika kamu-pun begitu, sama menginginkan cahaya pengharapan menebar-menyebar. Maka, jangan mencintainya, jika kamu adalah orang yang mudah memadamkannya.

Kerling matanya, sesekali menandakan egoisme namun lebih sering adalah berpikir dalam ruang renungnya. Jangan mencintai dirinya, jika kamu bahkan menginginkan sepenuhnya ia untuk dirimu dan ambisimu saja, tidakkah kau tahu ia-pun hadir dan pulang kepada-Nya dengan membawa namanya sendiri...?

Mampukah kau mendalami makna tatapannya? Ada berjuta warna-warni dirinya, sebagian besar warna ingin ia bagi denganmu, beberapa warna ingin ia bagi pada dunia,  dan... mampukah kamu menerima bahwa ada warna yang hanya bisa ia bagi dengan Tuhannya. Sebab itu, jangan pernah mencoba mencintainya, jika kamu begitu egois meningginginkan ia memenuhi egomu. 
Jangan mencintai dia, jika kamu memadamkan rasa percayanya, harapannya, bahkan identitasnya. Jangan mencintainya, jika kamu hendak mengabaikannya, meninggikan inginmu, atau berpaling pergi.  Tidakkah terasa bagimu, bagaimana Tuhan menyayanginya?

Maka.... cintailah dia, sebab engkau tahu... keseluruhan hidupmu adalah ketika ia ada disampingmu dan kamu disampingnya, mempercayaimu dan kamu mempercayainya, memberikan harapan bagimu dan juga baginya, membuatmu tahu makna dan tujuanmu serta tentunya makna dan tujuannya. Cintailah dia, dalam setulusnya perhatian, dengan meninggikan kebaikan, dan siap bertahan dalam ketaatan maka ia akan mencintaimu dalam tulus, baik dan bertahan.


dalam keta'atan
~*aisyah asyafiyah*~

Pulang

ada bagian dariku yang rindu pulang. yang pada apa saja aku tahu. namun bagian lainnya meronta dalam sesaknya tanya, telah apa dan sedang apa dulu dan kini kupelajari...? aku rindu pulang, pulang pada bagian terdalam diriku, pulang pada manisnya senyum paling tulus. pulang dalam kerasnya juang dan lepasnya dahaga. aku ingin pulang pada kerinduan yang terobati. pulang pada ia yang paling sejati. aku ingin pulang. namun berbekal apa?

~*syafiyah*~
22.07.2013

Dream Catcher 2013-2014!

Alhamdulillah wa syukurillah masih ada umur. Baiklah, sekarang saatnya saya kembali menuliskan butiran-butiran target yang InsyaAllah akan saya ukirkan sejak ramadhan 1434-1435 H, semoga ada usia dan kesempatan ^_^

21 Dream's Catcher List [on Ramadhan 1434 H till Ramadhan 1435 H]
(22 Juli '13- first day on Next Ramadhan)

[Psikolog Profesional]
1. Skripsi jadi Toga! (Bab Teori)
  • 1. Membuat proposal skripsi
  • 2. Bimbingan 4 kali selama satu bulan
  • 3. Menjadikan 20 sumber buku bab II
  • 4. Menjadikan 15 sumber jurnal bab II
  • 5. Menjadikan 20 statement kuat bab I
  • 6. Menjadikan 10 artikel berstandar kuat bab II
  • 7. Menjadikan 5 buku penguat bab III (Fenomenologi/Studi Kasus)
  • 8. Berdiskusi dengan 3 orang yang memakai "Fathering"
  • 9. Toefle 420-500 ya!
  • Result : 
2. Skripsi jadi Toga! (Penelitian)
  • 1. Menghubungi ibu Andayani - Penulis buku tentang Peran Ayah
  • 2. Mengubungi Abdullah - Peneliti UI thesis tentang Ayah
  • 3. Menghubungi Ayah Edy
  • 4. Menyusun interview guide dan observasi - diskusi dg teman
  • 5. Melakukan penelitian max 2 bulan full + dinamika
  • 6. Pelajari membuat dinamika dari 4 buku
3. Bisa memasak total 50 masakan!
  • Dengan kriteria :
  • 1. Minim bahkan tanpa MSG
  • 2. Dominasi sayur dan buah! (Perbaiki pola makan!)
  • 3. Memperbanyak telur dan ikan, minim ayam dan daging!
  • 4. Food Combining! (Lets back to vege and healthy life!!)
4. Muslimah Habits!
  •  1. Dzikir pagi dan petang!
  • 2. Rawatib 4-12 Rakaat/hari
  • 3. One day one juz!
  • 4. Berkata baik/positif/diam
  • 5. Tidur 4-6 jam saja
  • 6. Masak 1 kali sehari, sisanya buaaah!
  • 7. SMS orangtua dan adik tiap hari/min 2x sehari
  • 8. Pray on time (Max 30 menit setelah adzan)
  • 9. Shalat dhuha (5x/mgg) dan tahajud (4x/mgg)
  • 10. Pray jama'ah
  • 11. Tambah 3 Hafalan
  • 12. Ngaji min. 6 kajian/bulan
  • 13. Adab tidur, makan, mandi, bicara
5. Hobby and Talent!
  • 1. Membuat 2 Scraftbook
  • 2. Posting 80-100 di blog
  • 3. Tidak usah ikut lomba dulu, kan Skripsi! :)
  • 4. Baca 50 buku/artikel/jurnal (terkait Skripsi dan agama ya!)
  • 5. Cetak min. 1 buku :)
  • 6. Menggambar yuk kala bosan!
  • 7. No more west movie, only animasi and inspiratif max. 10!
  • 8. Mendaki satu gunung yuk!
  • 9. Keliling jakarta seharian
  • 10. Mengunjungi 10 tempat baru
  • 12. Perpustakaan pribadi "Aufklarung" cetak stiker!
6. Social & Dakwah Action!
  • 1. Dakwah/Baksos min.8 kali (per bulan)
  • 2. Make A LOT of friends (100 orang, dicatat ya ve!)
  • 3. Selesaikan amanah yang sebelumnya dg MAX!
  • 4. Waktu luang itu berbahaya, isi dengan yang baik! (Ambil amanah)
  • 5. Silaturahim dg teman dan sahabat SD, SMP, SMA :)
  • 6. Artikel mingguan jalan min. 5 kali
7. Wish to Have :
  • 1. Book? Untuk skripsi aja ya! Dan yang harus dibaca udah buku, 2013-2014 tanpa beli buku!!
  • 2. Punya printer untuk ngeprint print print xD
  • 3. Punya sepatu yang aweeet banget! (yang harganya 50ribuan gak sampe sebualn >,<)
  • 4. Punya alat dapur sendiri! Yei yei~
  • 5. Punya rak buku baru!
  • 6. 
8. Wish to Learn :
  • 1. Learn Arabic
  • 2. Learn Tahsin + Tajwid
  • 3. Learn Tauhid awal dan Aqidah
  • 4. Learn about women in Islam
  • 5. Learn about how to make generation of qurani and robbani
  • 6. Learn Photoshop atau Coreldraw!
  • 7. Learn food combining and pregnancy and parenting!

Sudah cukup banyak sepertinya, sebab saya tahu setelah ini akan banyak terforsir kemana,
semoga saya mampu adil dan maksimal ^^

oke, mari akhiri ngeblog hari ini, and lets shake our day!

~*aisyah asyafiyah*~
[22/07/2013]

A year after Dream Catcher!

Wah, time really flies! It has been a year since i write my dream since on my ramadhan last year. Today, it's almost tweleve th day of ramadhan. So, i need to check list my own target! (Here the link of my dreams : http://syafiyahinside.blogspot.com/2012/08/my-21-list-of-dream-catcher.html)

21 Dream's Catcher List [on Ramadhan 1433 H till Ramadhan 1434 H]
(20 Juli '12- first day on Next Ramadhan)

1. Learning how to make cookies/cakes (40%)
  • 1. Make 5 type of cookies/cakes
  • Result : Only can make kue bolu, browniess and cookies!
2. Learning English
  • 1. Take course
  • Result : I took arabic course
  • 2. Get toefle between 420-500
  • Result : Had try, not yet get the result
3. Learning Bekam
  • 1. Take this course
  • Result : The schedule was not available
  • 2. Bekam my daddy/family + have the tools.
  • Result : Not yeeet :3
4. Learning how to Make Clothes
  •  1. Make one clothes by my self :D
  • Result : Get the place but no time!
5. Learning how to Drive a Car
  • 1. Can drive automatic car
  • 2. have sim c
  • 3. have a car
  • Result : ^^ hoho sim for my motorcylce : not yet!
6. Be Smart on My Study
  • 1. Well, still get cum laude + UNDERSTAND!
  • Result : InsyaAllah
  • 2. Make A LOT of friends
  • Result : Alhamdulillah almost 30-50 people!
  • 3. Make Paper
  • Result : Done one!
  • 4. Ready for your skripsi :)
  • Reasult : Yeah... The consept is : 50%, The book is : 25%
  • 5. Join PKM
  • Result : Canceled! Onlys share!
7. Professional on Dakwah
  • 1. Do my amanah ON TIME! (Proposal + LPJ)
  • Result : Still not finished my sertifikat
  • 2. Still help for Once A Week Kajian~
  • Result : Alhamdulillah, InsyaAllah 4 amanah
8. Go To Routine Islamic Study
  • 1. Minimal comes to 10 Kajian every Month (Min 2 Kajian One Week) + the notes!
  • Alhamdulillah, its almost 80-100 kajian!
9. Do Muslimah Habit!
  • 1. Using syar'i hijab --> Alhamdulillah :)
  • 2. Pray on Time (max. 30 minuties from azdan) --> Alhamdulillah
  • 3. Pray Jamaah (Subuh, Maghrib, Isya) --> Alhamdulillah
  • 4. Pray Dhuha and Tahajud (min. 3 times a week) --> Still need extra try!
  • 5. Pray rawatib (Subuh and Maghrib) --> Alhamdulillah, hope istiqomah
  • 6. Shadaqah (min. once a week) --> Alhamdulillah
  • 7. Hafalan 3 surat --> Not my best
  • 8. Tilawah between 5-10 pages / day --> Still trying
  • 9. There is no sleep until I am tired and after Subuh --> After subuh great!
  • 10. There is no go till I make my bed and wudhu! --> Not my best!
  • 11. Send Mom SMS everyday! --> Alhamdulillah
10. Make 100 new friends
  • 1. Between 2-5 person per week (get nomber/facebook)
  • Result : Alhamdulillah :)
  • 2. Get 10 foreign friends!
  • Result : Not yeeeet
11. Visit Interesting Place
  • 1. Pasar Baroe - Observation - Jakarta (x)
  • 2. Pasar Senen - Observation - Jakarta (y)
  • 3. Asemka - Shop - Jakarta (y)
  • 4. Mayestik - Shop - Jakarta (y)
  • 5. My Friend's place - Silaturahim and Shop - Solo (x)
  • 6. One of Beach on Java (Anyer/Pulau Seribu) - Tafakur - Jawa (x)
  • 7. Penjara Anak/Wanita - Semarang (x)
12. Social Time!
  • 1. Make 2 Social Care (dependent/independent) --> (x)
  • 2. Join 2 Charity! (x)
13. Take My Money!
  • 1. Trying to Make Online Shop (x)
  • 2. Make "Edly's Kids" (x)
  • Need : I know, to start this need time and commitment. And, this semester I need an extra power for study and dakwah on campus, so.. I letting my self to do this on semester 6. Insyaallah that's will easier. Hope I can make my own label! Lve Fashion! And my Parents Proud!
14. Show My Talent!
  • 1. Write on min. 5 Writing Competition! (only 2)
  • 2. Make 240 post on Blog or Facebook! (20 Articles/Month) (only 128 post, min 112 post!)
  • 3. Write one articles on Newspaper (x)
  • 4. Edit and Print my Old Novel (edit yes, print not yet!)
  • 5. Re-New my Novel (x)
15. Reading Book and Private Library
  • 1. Have min. 24 books/ebook! (2 books/month) (More than 35 books i guess)
  • 2. Read 10 books (Psy's books not Include) (y)
  • 3. Reading Marriage books! (min.3) (y)
16. Search for Schoolarship!
  •  1. Search about Canada! + Ask and Share! (x)
17. Silaturahim~
  • 1. To My Lovely Lecture (x)
  • 2. To My Bestfriends on Junior/Senior Highschool (y)
18. Learning Tajwid - Tahsin -again!-
  • 1. Remember and Use the rules (x)
19. Learning Desaign Photoshop/Coreldraw
  • 1. Make min 2 Design for Poster or other
  • Result : I guess more than 2 but not using photoshop!
20. Wish To Have..(?)
  • 1. Canon's Camera! (x)
  • 2. Have A Car -Black : Brio its okey- (x)
  • 3. Have my new Cupboard -for my books- (for free :))
  • 4. Many Syar'i Gamis~ min. 3 (y)
  • 5. My design's book! (y)
  • 6. Sewing Mechine (x)
21. Get Marriage~
  • Am I ready enough? I guess its better ask, "is he ready enough?" Actually, I am not second choice :p Well, I will 22 Insyaallah~ hope I'll finding Nemo, eeh.. I mean finding mr.right! hoho~
  • Reslut : Secret of Allah~ Let Allah guide and protect me!

~*Aisyah Asyafiyah*~
So, I need to make my own target again to full fill my day!
[22/07/2013]

Catatan Ayah Asi, Super Sekali!

Menurutku, di dunia ini keren-nya pria paling bisa dinilai oleh atau dilihat melalui mata istrinya, dan se-keren-keren-nya pria adalah yang berkomitmen jelas! Dan, menurut saya "Catatan Ayah Asi" adalah salah satu bentuk komitmen keren yang berhasil terwujud, yang akhirnya bisa dilihat oleh mata istri-istri orang lain! Hahaha~ (Baca : bermanfaat untuk orang lain!)

Saya suka buku ini, bukan sekedar bahasa yang asyik, plus komik-komik atau celetukan lucu namun dalam, dengan kualitas cover dan kertas yang top! Melainkan lebih pada : visi misi mereka yang.... beh... keren!

Saya tidak mau berbagi ilmu di dalamnya, sebab banyak! Yang pasti buat kamu yang masih buta atau hanya setengah tahu tentang ASI, ini membantu banget.

Kita tahu, pasangan itu memang bukan hanya untuk kita, melainkan ia juga ada untuk generasi setelah kita. Ia punya jabatan direktur utama-pemimpin perusahaan dari lapisan keluarga inti, keluarga besar, dan masyarakat. Ia bernilai dan berpengaruh

Bagaimana mungkin lelaki bisa dikatakan keren kalau ia tidak mengerti cara mengasuh buah hatinya...? Lelaki yang bisa mengasuh bayi dan anak adalah sebuah bonus besar dalam pernikahan.

~*asyafiyah*~
19.07.2013

Dilema (Maha)Siswa


Keinginan banyak siswa adalah tetap menjadi siswa. Lantas kemudian menjadi mahasiswa. Pernyataan ini terbukti. Bukankah setiap tahun terjadi regenerasi di berbagai jenjang pendidikan melalui penerimaan siswa baru pun juga penerimaan (maha)siswa baru. Seleksi ujian masuk perguruan tinggi membuat birokrasi dan administrasi berada pada masa paling sibuk di bulan-bulan ini. Baik itu kampus kecil yang entah ada di dekat gang rumah siapa, maupun kampus dengan nama besar yang begitu dikenal dari desa pelosok sampai belahan dunia. Mereka semua tentu berebut bibit terbaik bangsa dengan membuka iklan, roadshow, seminar demi tercapainya misi pendidikan. Disadari atau tidak disaat yang sama semua juga berebut bibit terbesar pemasukan kantong universitas. Kita tahu kini biaya mahal adalah syarat utama mewujudkan keinginan menjadi maha. Sepakat?

Bagi sebagian kaum, untuk mewujudkan keinginan ini mereka hanya perlu tidur di malam hari. Jika beruntung bisa saja tiba-tiba ia berada di ruang kelas yang berisi sekian puluh mahasiswa membahas kontrak kuliah pada pertemuan pertama. Lantas di pagi hari ia terbangun dan menjadi linglung atas jalan mana yang harus ia tempuh untuk meraihnya? Sebab cintanya berat diongkos, berani mewujudkannya berarti berani menjadi setengah hidup; butuh perjuangan mati-matian. Bagi sebagian kaum lainnya, mewujudkan keinginan masuk perguruan tinggi, adalah semudah ia mengirim sms “sudah makan belum?” kepada pacar barunya. Begitu ringan, cepat dan menyenangkan. Dua potret yang berbeda memang.

Pribadi menyenangkan dengan prestasi gemilang seringkali membuatnya tetap harus bertopang dagu. Hal ini disebabkan status tidak berpunya merebut kemerdekaannya untuk memilih jurusan dan universitas yang ia inginkan. Bukankah ada beasiswa? Sudah menjadi rahasia umum bangsa, bahwasannya pengejar beasiswa di Indonesia sudah terlampau banyak dan dengan syarat-ketentuan berlaku. Kompetisi untuk meraih beasiswa bisa jadi sama tingginya dengan kompetisi seleksi masuk jurusan kedokteran universitas terfavorit (jurusan yang bisa dikatakan jurusan sejuta umat di Indonesia). Kita ketahui bersama, tingkat perekonomian dengan status sosial dibawah rata-rata (sebut saja miskin) jumlahnya juga masih terlampau banyak. Ini berarti kompetisi antara satu anak tidak berpunya dengan ratusan anak tidak berpunya lainnya, masih sangat besar. Sebab kita tahu, jika orang kaya saling sikut antar orang kaya, maka orang miskin juga sikut-menyikut dengan sesamanya. Lantas, kemana sisa puluhan anak tidak berpunya yang tertolak beasiswa? Entah.

Padahal dalam budaya kita disertai pandangan pendidikan karakter, apa akhir sebuah jenjang pendidikan selain “ijazah”? Banyak mahasiswa yang hanya bergerilya dari satu tugas ke tugas lain lantas kemudian dilupakan, sebab ia juga lupa atau sengaja melupakan esensi dari kata belajar. Tidak heran bagaimana ia bisa lupa hakekat belajar, sebab pikirannya hanya terfokus bagaimana caranya modal yang dikeluarkan bisa kembali lagi dengan bekerja. Anggapan umum setelah lulus dan memiliki gelar sarjana adalah bekerja, dengan selayak-layaknya pekerjaan demi tertebusnya “hutang biaya masuk kuliah” kepada orangtua. Hingga begitu stress ketika mendapati dirinya menganggur tanpa pasti. Jika seperti ini, maka ia tidak ubahnya hanya seorang siswa semata, bukan mahasiswa. Siswa yang memiliki gelar maha yang berarti “paling/diatas/tinggi” serta berkesan superior dan “paling tahu” sepatutnya memang lebih tahu dibandingkan mereka yang masih bergelar “siswa”. Baik lebih tahu akan ilmu atau menempatkan dirinya. Semisal, jika memang harus berbakti maka berbaktilah, itu perintah Tuhan, bukan semata-mata sebab “hutang-piutang” di dunia.

Bahwasannya, menuntut ilmu bukan semata-mata jurusan atau nama besar suatu universitas. Sebab bukankah mereka yang bersekolah di alam terbuka, homeschooling, bahkan pesantren juga melakukan proses belajar mengajar. Lantas apa yang membedakan atau menyamakan satu sistem dengan sistem yang lain? Jawabannya adalah keutuhan diri dalam menjalaninya. Ialah yang menyamakan sekaligus membedakan “siapa lulusan apa” “siapa dari universitas apa” “siapa ber-ipk berapa” antara satu dan lainnya. Ia-lah yang menjadi kunci bagaimana seharusnya hidup dijalani untuk mendapatkan pembelajaran yang paling sejati.
____
Intelectual play. still learning.