Memasak lagi!
Kemarin di rumah hanya ada saya dan adik. Setelah bosan eat, pray, and read, dan maghrib hampir tiba. Saya memutuskan untuk memasak. Hanya ada mentimun, buncis, wortel dan makaroni. Ya, kembali lagi berkutat dengan pisau, minyak dan penggorengan. Setelah dipotong sedemikian rupa, langsung saja diongseng-ongseng, tak lupa beri bumbu penyedap. Hasilnya? Lumayan untuk mengganjal perut dengan makanan yang sehat. ^_^ Beri nama apa? 'The Panic Vege'
Memasak
Inilah makanan uji coba saya. Saya tidak pandai memasak, tepatnya tidak meluangkan waktu untuk menjadi pandai dalam memasak. Hanya jika ada waktu sangat senggang dan kepepet, maka saya akan memasak. Memasak itu menyenangkan, bisa melakukan percobaan-percobaan semaunya seperti eksperimen (karena toh yang makan saya sendiri, enak nggak enak yang penting makan ^_^). Kali ini, seperti biasa, hanya ada sayur-sayuran sejenis wortel, sawi, jagung dan sebagainya, serta nasi yang mendingin. Dengan tekad bulat, saya potong-potong sayur itu, masukan ke penggorengan yang sebelumnya terongseng bawang merah dan putih. Setelah itu, disusul beberapa sendok nasi. Beri kecap, gula, garam, dan penyedap. Taraaa...
Lumayan-lah.. Untuk mengganjal perut ^_^ sedaaapp! Betul betul betul! Beri nama apa yaa... "Vegetabel Brown Rice Mix" Terdengar dasyat!
Mengelak Elak Saja Kau Mampu
Kau
Yang ucapkan
Kaupun
^*syafiyah*^
Kampus
Tak faham kenapa Dia pilih dirimu ini
Sebagai jalan yang harus ditapaki
Susah payah kubangkit berdiri
Menjaga jiwa, hati, iman agar lebih dari kini
Tuk mencapai visi, mimpi dan ambisi
Kampusku tercinta bukan jingga tua empat tingkat
Kampusku tinggi bertingkat-tingkat dalam maya
Walau nyata hanya dua, hijau muda pula
Tapi apa mau dikata
Nyata pula akibatnya
^*syafiyah*^
[Suatu hari di tahun 2008]
Dear Andrea Hirata
Untaian – untaian kata itu
Seperti puisi yang mencandukan jiwa haus ilmu
Bagai air mata indonesia, tak surut, dan tak pernah cukup jadi wakil
Bagi miris perih pendidikan kerdil
Lembar – lembar bianglala itu
Menitikkan air mataku
Tak habis benar kubaca
Asal pula kubuka
Namun nyatanya, hati yang bicara
Amboi-nya, bujang!
Tak tahan pula
Bukan main..
Kerasa jadi gila aku tampaknya
Kadang kau buat tawa
Seringnya haru berupa
Selebihnya takjub pesona
Dear Andrea hirata
Guru sastra tercinta
Pastilah takkan kau kenal rupa dan gaya
Aku yang hanya seorang anak sma
Tapi, karyamu membuatku mengenalmu
Bahkan sampai di atas bantalku, disudut kamarku
^*syafiyah*^
[Disuatu hari tahun 2008]
Bukan apa-apa
[Senin, 28 Des 09]
Drama
^*syafiyah*^
[Jumat, 25 Des 09]
tanya
[Rabu, 9 Des 09]
Kembali..
hati
diatas piring bulat
berisi cinta
^*syafiyah*^
[Jumat, 11 Des 09]
Kuharap ini kita, yang belum mengatakan cinta
Ini pujian, saya rasa...
Lingkaran
[Rabu, 23 Des 09]
Doa Air
[Selasa, 22 Des 09]
Malam, berevaluasi
Kupu-kupu
Pendam
Berikan aku koma
Gundah
gundah aku kini. Ada banyak hal yang ingin kucoretkan. menyimpulkan sajak-sajak, bermain guratan, diatas putih dengan hitam. tentang pertemanan, tentang contekan, ibunda guru dan kekuatan. tentang bianglala, tentang masa depan, tentang lantunan nada, realita dan cerita remaja dan kesekian kali.. lagi-lagi tentang cinta.
gundah aku kini. yang mana dulu? hari ini tak lebih dari 24 jam. tidur kurang dari 6 jam. makan ibadah dan cinta, 18 jam. aku ingin bergulingan dari atas langit biru dan jatuh kehamparan hijau rerumputan. tapi tak ada waktu yang rela berhenti barang sedetik.
kini aku gundah. prioritas yang utama entah apa. kuleburkan saja dibawah tumpukan buku. agar masuk bagai cerita, dan menjadi masa lalu yang tak tercipta. lari-lari. roda-roda. enyah, murka, marah. apa saja kuungkapkan. sia-sia. tak ada suara.
lebih baik aku makan saja. makan hati, makan nasi. sama saja. kebutuhan! katanya masalah jangan dihindari, itu untuk mengembangkan jiwa. jadi aku terima. itu saja.
[November 2009]
Masalah hijab kita!
Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh..
Alhamdulillah, bertemu lagi dengan liburan yang mau tidak mau harus bergulat dengan soal-soal manis untuk dikerjakan. Begitupun dengan kamu kan muslim muda? Tapi, jiwa menulis ini membuncah hingga lumer, mau tidak mau, sisihkan waktu untuk berbagi denganmu karena ada sebagian dari hati yang ingin berbagi dengan gemuruh asa. ^_^
Teringat saat syuro penutupan, beberapa kawan seperjuangan menyatakan masalah dalam berkomunikasi dengan lawan jenis serta tentang menjaga keistiqomahan -kekonsistenan- dalam bersikap sebagai muslim (dan khususnya anggota rohis) yang seharusnya menjadi contoh. Dan teringat juga sebuah kata 'tukang tipu' dan 'bermuka dua'.
Peradaban Sang Pemain
Sang Pemimpi
Bismillahirahmanirahim.
Hari ini jam 1 siang saya lepas landas menuju bioskop yang terletak tidak jauh dari sekolah. Disana sudah ada salah satu teman baikku yang slalu kukagumi, Ayu. Kami janjian nonton film yang telah dinanti sekian lama, yaitu... Sang Pemimpi. Setelah terkena virus Laskar Pelangi dan kecanduan, tibalah Sang Pemimpi menebar pesona. Bangku barisan G pojok kanan nomor 4, dari tempat itu-lah saya menikmati buaian film ini.
Ini dia tokoh-tokohnya...
- Ikal adalah anak kampung yang miskin yang dimiliki negara
- Arai adalah tokoh sentral dalam buku ini. Menjadi saudara angkat Ikal ketika kelas 3 SD saat ayahnya (satu-satunya anggota keluarga yang tersisa) meninggal dunia. Seseorang yang mampu melihat keindahan di balik sesuatu, sangat optimis dan selalu melihat suatu peristiwa dari kaca mata yang positif. Arai adalah sosok yang begitu spontan dan jenaka, seolah tak ada sesuatupun di dunia ini yang akan membuatnya sedih dan patah semangat.
- Jimbron, anak yatim piatu yang diasuh oleh seorang pastur Katolik bernama Geovanny.Laki-laki berwajah bayi dan bertubuh subur ini sangat polos.
Pertemuan Terakhir
Mencintai Syahdu
Gagu
kejujuran
Semua ini
Apa karena dosa?
Atau memang ujian?
Atau memang salahku sendiri?
Maka diri ini merayap-raya
Penuh resah, penuh harap..
Berharap jika memang dosa
Tuhan menjamah permohonanku
Dan mengangkatnya
Jika memang ujian,
Tuhan menguatkan meneguhkan dengan kesabaran
Jika karena salahku
Tuhan menunjukkan jalan kebenaran
Ya Rabb, pada-Mu kulabuhkan takdirku..
[Senin, 7 Desember 2009]